Tujuan Transfusi Darah Putih, Ketahui Manfaat dan Efek Sampingnya
Transfusi darah putih adalah prosedur medis yang melibatkan pemberian sel darah putih dari donor ke penerima untuk mengatasi defisiensi.
Transfusi darah putih adalah prosedur medis yang melibatkan pemberian sel darah putih dari donor ke penerima untuk mengatasi defisiensi atau gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih atau leukosit, berperan penting dalam melawan infeksi dan menjaga kesehatan sistem imun.
Transfusi ini biasanya dilakukan pada pasien yang memiliki jumlah sel darah putih yang sangat rendah akibat kondisi medis seperti leukemia, infeksi berat atau sebagai akibat dari terapi kanker yang menghancurkan sel-sel darah putih. Prosedur ini menjadi salah satu intervensi penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu proses pemulihan pasien.
-
Bagaimana cara kerja transfusi darah? Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah satu orang ke sistem peredaran darah orang lainnya.
-
Mengapa transfusi darah awal sering gagal? Peneliti pada abad ke-18 dan awal abad ke-19 menghadapi banyak kendala karena pengetahuan yang minim tentang golongan darah, yang menyebabkan transfusi sering kali gagal karena adanya reaksi hemolitik.
-
Bagaimana transfusi darah dilakukan selama Perang Dunia? Dalam kedua perang tersebut, transfusi darah menjadi sangat penting untuk merawat tentara yang terluka di medan perang. Teknologi untuk mengawetkan darah dan mentransfusikan darah secara massal dikembangkan dan disempurnakan selama periode ini.
-
Kenapa madu hitam bisa membantu gula darah? Kandungan alkaloid dalam madu hitam terdeteksi dalam jumlah yang cukup tinggi. Alkaloid ini memiliki sifat antihiperglikemik, sehingga bermanfaat bagi penderita diabetes.
-
Bagaimana semangka membantu mengatur gula darah? Menurut studi, semangka memiliki skala indeks glikemik (GI) kisaran 72. Meski GI nya terbilang tinggi, Defeat Diabetes Foundation menyebutkan bahwa, kadar air yang tinggi dalam buah ini membuat per 120 gram buah semangka mengandung glikemik rendah yang berada di angka 5.
-
Bagaimana cara membuat jamu kunir putih? Berikut langkah-langkah membuat jamu kunir putih : Siapkan 10 cm kunyit putih, 5 cm kunyit kuning, 1 lembar daun pandan wangi, 2 sdm madu, serta 500 ml air.Cuci bersih dan parut kunyit.Masukkan parutan kunyit dan daun pandan ke dalam panci berisi air, kemudian rebus.Tunggu sampai kurang lebih 10-15 menit, lalu saring jamu ke dalam gelas atau botol untuk dinikmati.
Transfusi darah putih memerlukan persiapan dan pengawasan medis yang ketat untuk memastikan kompatibilitas antara donor dan penerima serta untuk meminimalisir risiko reaksi alergi atau komplikasi lainnya.
Meskipun transfusi darah putih tidak seumum transfusi darah merah atau platelet, prosedur ini tetap menjadi bagian penting dalam perawatan pasien dengan kondisi imunodefisiensi.
Dengan perkembangan teknologi medis, keamanan dan efektivitas transfusi darah putih terus meningkat, memberikan harapan dan peluang kesembuhan yang lebih baik bagi pasien yang membutuhkan.Berikut tujuan transfusi darah putih dan penjelasannya:
Tujuan Transfusi Darah Putih
Ada beberapa alasan mengapa transfusi darah putih mungkin diperlukan. Beberapa di antaranya termasuk:
- Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Tujuan transfusi darah putih yang pertama adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Transfusi darah putih dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah sel darah putih dalam tubuh pasien yang mengalami penurunan imunitas. Situasi ini sering terjadi pada pasien yang menjalani kemoterapi atau yang terinfeksi HIV/AIDS, sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi.
- Manfaat Konsumsi Putih Telur, Penjelasan Tepat untuk Kesehatan Tubuh dalam Jangka Panjang
- Mengenal Pasukan Putih Ala Pramono, Pekerja yang Bantu Lansia Jemput Bola Periksa Kesehatan
- Deretan Artis Tanah Air Jalani Transplantasi Rambut, Terbaru Ada Desta yang Penampilannya Bikin Pangling
- 6 Golongan Orang yang Tidak Boleh Mendonorkan Darah, Wajib Tahu
2.Mengobati Infeksi yang Parah
Tujuan transfusi darah putih selanjutnya adalah mengobati infeksi yang parah. Pasien dengan infeksi berat, terutama infeksi yang tidak merespons dengan baik terhadap penggunaan antibiotik, mungkin mendapatkan manfaat dari transfusi darah putih. Sel-sel darah putih yang ditransfusikan dapat membantu tubuh memerangi patogen yang menyerang.
3.Mendukung Pasien Pasca Operasi
Setelah menjalani operasi besar, pasien mungkin mengalami penurunan jumlah sel darah putih yang signifikan. Transfusi darah putih dapat membantu mempercepat proses pemulihan dengan meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi pasca bedah.
4.Mengatasi Infeksi Berat
Tujuan transfusi darah putih selanjutnya adalah mengatasi infeksi berat. Pasien yang mengalami infeksi serius, terutama mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, mungkin memerlukan transfusi sel darah putih untuk memperkuat respons imun tubuh mereka.
5.Setelah Kemoterapi
Pasien yang menjalani kemoterapi sering mengalami penurunan jumlah sel darah putih, yang dapat meningkatkan risiko infeksi. Transfusi sel darah putih bisa membantu meningkatkan jumlah leukosit dan mempercepat pemulihan.
6.Penyakit Autoimun
Beberapa penyakit autoimun dapat mengakibatkan penurunan jumlah sel darah putih. Transfusi dapat membantu meningkatkan jumlah dan fungsi sel-sel ini untuk melawan inflamasi dan infeksi.
7.Transplantasi Organ
Pasien yang menjalani transplantasi organ mungkin memerlukan transfusi darah putih untuk mencegah komplikasi infeksi akibat penggunaan obat imunosupresif yang diambil untuk mencegah penolakan organ.
8.Mendukung Pasien Pasca Operasi
Tujuan transfusi darah putih berikutnya adalah mendukung pasien pasca operasi. Setelah menjalani operasi besar, pasien mungkin mengalami penurunan jumlah sel darah putih sebagai bagian dari respons tubuh terhadap trauma. Transfusi darah putih bisa membantu dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk mencegah infeksi pasca operasi.
Jenis Sel Darah Putih yang Ditransfusikan
Dalam transfusi darah putih, tidak semua tipe sel darah putih memiliki fungsi yang sama. Ada beberapa jenis, termasuk:
- Limfosit
Limfosit adalah sel darah putih yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Mereka dibagi menjadi dua kategori utama: limfosit B dan limfosit T. Limfosit B bertanggung jawab untuk memproduksi antibodi, yang membantu melawan infeksi, sementara limfosit T membantu menghancurkan sel yang terinfeksi virus dan kanker.
- Neutrofil
Neutrofil adalah jenis sel darah putih yang paling banyak ditemukan dalam darah. Mereka berfungsi sebagai garis pertahanan pertama terhadap infeksi bakteri. Neutrofil dengan cepat merespons infeksi dan membantu memfagosit (menelan dan menghancurkan) mikroba asing.
- Eosinofil
Eosinofil memiliki peran khusus dalam melawan infeksi parasit dan juga bisa berkontribusi dalam reaksi alergi. Mereka membantu dalam mengatur respons inflamasi, terutama dalam kondisi yang berkaitan dengan alergi dan asma.
Manfaat Transfusi Darah Putih
Transfusi darah putih memiliki beberapa manfaat penting, antara lain:
1.Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Manfaat transfusi darah putih selanjutnya adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan menambahkan sel-sel darah putih yang sehat ke dalam sistem sirkulasi penerima, transfusi dapat membantu memperkuat respon imun tubuh terhadap ancaman infeksi. Ini sangat penting untuk pasien yang memiliki sistem imun yang lemah.
2.Mempercepat Proses Penyembuhan
Pada pasien yang menjalani perawatan tertentu, seperti kemoterapi atau radioterapi, transfusi darah putih dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dengan meningkatkan produksi dan fungsi sel-sel imun.
3.Mengurangi Risiko Infeksi
Pasien yang mendapatkan transfusi darah putih cenderung memiliki risiko yang lebih rendah untuk terinfeksi, karena tambahan leukosit membantu membasmi patogen yang mungkin menginfeksi tubuh.
Efek Samping dari Transfusi Darah Putih
Meskipun transfusi darah putih memiliki berbagai manfaat, ada juga beberapa risiko dan efek samping yang perlu dipertimbangkan, seperti:
1.Reaksi Alergi
Beberapa pasien mungkin mengalami reaksi alergi terhadap donor sel darah putih. Ini bisa berkisar dari gatal-gatal ringan hingga reaksi yang lebih serius.
2.Demam dan Menggigil
Efek samping transfusi darah putih berikutnya adalah demam dan menggigil. Beberapa penerima transfusi mungkin mengalami demam atau menggigil setelah transfusi. Ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh bereaksi terhadap sel-sel donor.
3.Peningkatan Risiko Infeksi
Meskipun transfusi darah putih bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi, ada juga kemungkinan bahwa sel darah putih yang ditransfusikan bisa membawa infeksi dari donor.