10 Grup hacker paling kondang sejagat, ditakuti dan dihormati! (1)
Grup hacker tidak hanya melakukan aksi negatif saja, tetapi juga positif
Jika berbicara soal dunia maya, pasti tidak lepas dari yang namanya hacker atau peretas. Nah, sama seperti pekerjaan lain, hacker juga mempunyai grup yang menaungi mereka.
Banyak grup hacker yang menjalankan aksinya atas nama kebenaran, misalnya meretas situs milik militan ISIS. Akan tetapi, di luar sana juga banyak grup hacker yang melakukan tindakan kejahatan level tinggi. Alhasil, dua aksi peretasan yang saling berlawanan itu membuat netizen takut sekaligus kagum bahkan sampai 'memuja' mereka.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
Lalu, grup hacker mana saja yang kini jadi paling sukses dan terkenal? Ini jawabannya.
Anonymous
Siapa tidak kenal dengan Anonymous? Grup hacker ini sifatnya terbuka dan menjalankan sistem perekrutan secara online. Hasilnya, saat ini diperkirakan sudah ada ribuan hacker yang tergabung dalam Anonymous.
Anonymous bisa dibilang tempat berkumpul semua jenis hacker, mulai dari yang jahil sampai 'baik', dan aktivis global. Mereka berjuang melawan aksi sensor internet sampai  menjalankan protes terhadap hal-hal yang mereka anggap korup dan penuh dengan unsur penindasan.
Korban dari Anonymous tercatat datang dari berbagai kalangan, mulai dari situs agama, swasta, sampai pemerintah. Mereka pernah meretas Pentagon, MasterCard, Visa, sampai PayPal. Anonymous juga yang bertanggung jawab atas aksi hacking Charlie Hebdo dan ISIS di tahun 2015 ini.
globalHell
Grup hacker ini didirikan oleh Patrick Gregory, seorang anggota geng jalanan. Uniknya, Gregory beralih ke dunia maya untuk lepas dari geng itu sendiri. Namun, dia dan teman-teman hackernya tetap melakukan tindakan kejahatan di internet.
globalHell dituding bertanggung jawab atas kerusakan yang menimpa sekitar 115 situs yang mengakibatkan kerugian jutaan dolar Amerika. Salah satu korban globalHell bahkan situs Angkatan Darat Amerika, di mana mereka melakukan aksi deface dan menuliskan kalimat 'global hell will not die' di situs tersebut.
Tetapi, Gregory akhirnya berhasil di tangkap polisi dan mengaku bila sudah menyebabkan kerugian hingga USD 2,5 juta dolar akibat aksinya.
Tarh Andishan
Iran juga punya grup hacker yang mendunia, yakni Tarh Andishan. Beranggotakan 20 orang hacker top, grup ini menggunakan virus Stuxnet sebagai senjata. Menarik, mengingat Stuxnet kerap disebut buatan Amerika dan Israel.
Aksi peretasan mereka yang terkenal adalah 'Operation Cleaver'. Lewat operasi ini, Tarh Andishan menarget banyak organisasi besar di seluruh dunia di akhir 2014 lalu.
Berdasarkan laporan Cylance Inc., tak kurang dari 50 lembaga di 16 negara telah menjadi korban Operation Cleaver. Operasi ini kebanyakan menyerang sektor militer, minyak dan gas, energi, transportasi, sampai industri penerbangan negara besar, misalnya Amerika, Israel, China, Arab Saudi, dan India.
Network Crack Program Hacker (NCPH)
Grup hacker ini mulai dikenal publik setelah berhasil meretas sekitar 40 persen grup hacker lain yang ada di China dari tahun 2006-2007. Basis NCPH diperkirakan ada di Zigong, Sichuan. Grup ini terdiri dari 4 anggota ini, yang diketuai oleh Tan Dailin aka Wicked Rose.
NCPH juga kondang berkat malware buatannya, GinWui Rootkit, yang disebut iDefence dipakai untuk menyerang Departemen Pertahanan Amerika di tahun 2006. Di tahun yang sama, NCPH dikatakan bertanggung jawab atas peretasan Microsoft Office selama 90 hari penuh.
LulzSec
LulzSec berdiri sejak tahun 2011 lalu. Meski masih muda, LulzSec sudah berhasil meretas Fox.com dan Sony Pictures di tahun mereka lahir. Bahkan, kemudian LulzSec diketahui men-down-kan situs Badan Intelijen Amerika CIA.
Grup ini makin terkenal atas tingkahnya yang suka mengolok-olok korban, Namun, grup ini 'mati' muda setelah di tahun 2012 FBI berhasil meringkus seluruh anggota LulzSec. Semua berawal dari penangkapan ketua LulzSec, Sabu, yang kemudian mengungkap tempat persembunyian rekan-rekannya.
(mdk/bbo)