125 Ribu Lebih Data Mahasiswa UNDIP Bocor
Lebih dari 125 ribu data mahasiswa UNDIP (Universitas Diponegoro) dilaporkan bocor. Hal ini diketahui dari unggahan seorang warganet di Twiiter.
Lebih dari 125 ribu data mahasiswa UNDIP (Universitas Diponegoro) dilaporkan bocor. Hal ini diketahui dari unggahan seorang warganet di Twiiter.
Pantauan redaksi, Selasa (5/1/2020), akun Twitter yang kali pertama mengunggah kebocoran data pribadi itu adalah @fannhasbi.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Siapa saja yang menawarkan jasa hacking? Pekerja keamanan siber yang tidak puas dengan kondisi kerja dan gaji yang kurang memadai mulai menawarkan layanan mereka di web gelap, termasuk pengembang kode dan ahli kecerdasan buatan (AI).
-
Kenapa para hacker mengubah harga barang di toko penjara? Para peretas yang mendukung Navalny mengakses database narapidana Rusia, melakukan tindakan yang mengubah harga barang di toko penjara dan menyebarkan pesan-pesan yang mendukung tokoh oposisi tersebut.
-
Kenapa pekerja IT menawarkan jasa hacking? Mereka disebut tidak puas dengan gaji dan pekerjaannya, sehingga memutuskan untuk menawarkan diri menjadi hacker sebagai pekerjaan sampingan.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja layanan hacking yang ditawarkan? Seorang pengembang dengan pengalaman hampir satu dekade menawarkan layanan pembuatan halaman phishing, kloning bank, kloning pasar, penguras kripto, spoofing SMS, dan spoofing email.
"Breached! Lebih dari 125 ribu data mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) bocor," tulis pemilik akun yang mengaku sebagai security enthusiast tersebut.
Adapun data lengkap mahasiswa UNDIP yang bocor termasuk alamat, jalur masuk, email, username, password, IPK, riwayat sekolah, beasiswa, dan lainnya.
Hingga berita ini naik, tim masih terus menghubungi pihak UNDIP untuk dimintai keterangan terkait masalah kebocoran data ini.
Komentar Ahli
Terkait masalah ini, peneliti dan konsultan keamanan siber Teguh Aprianto, tergelitik untuk memberikan komentar via Twitter. Lewat akun Twitter pribadinya, @secgron, ia menduga ada lebih banyak lagi data mahasiswa UNDIP yang bocor.
"Ini yang ketahuan, yang ga ketahuan lebih banyak lagi dan hampir seluruh kampus di Indonesia. Itu password hash-nya SHA1 ya?," kicau Teguh.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Iskandar