2 Astronot NASA yang Terjebak di Stasiun Luar Angkasa Segera Dijemput, Pesawatnya dalam Perjalanan
Walaupun pesawat sudah dikirim untuk jemput dua astronot itu, mereka akan tetap pulang pada Februari mendatang.
Sabtu, kemarin (28/9), SpaceX telah meluncurkan kapsul roket Dragon ke luar angkasa dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS). Mengutip BBC, Senin (30/9), tujuan dari peluncuran itu roket itu ialah menjemput 2 astronot NASA yang terjebak di Stasiun Luar Angkasa (ISS), Butch Wilmore dan Suni Williams.
Sebagaimana diketahui, misi dua orang astronot itu hanya akan berlangsung sekitar delapan hari. Sayangnya, masalah muncul. Persoalan teknis pada Boeing Starliner yang baru, memaksa keduanya tinggal lebih lama di ISS. Demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, wahana antariksa itu kembali ke Bumi tanpa kedua orang itu.
- Astronot yang sedang Berada di Stasiun Luar Angkasa dapat Pengumuman Berbahaya dari Bumi
- Dua Astronot NASA Terjebak di ISS, Ini Daftar Antariksawan yang Paling Lama Tinggal di Ruang Angkasa
- NASA Tak Bisa Pastikan Kepulangan Dua Astronot yang “Terjebak” di Stasiun Ruang Angkasa
- Dua Orang Astronot Terjebak di Stasiun Luar Angkasa Belum Bisa Kembali ke Bumi, Ada Masalah Serius yang Baru Terungkap
Astronot NASA Nick Hague dan kosmonot Rusia Alexander Gorbunov terbang dengan membawa pasokan baru untuk Butch dan Suni, dengan harapan bisa membawa mereka pulang pada bulan Februari. Peluncuran kapsul Dragon yang awalnya dijadwalkan pada hari Kamis terpaksa ditunda akibat Badai Helene, yang telah menyebabkan kerusakan di Florida.
Diperkirakan, Dragon akan berlabuh di ISS pada hari Minggu sekitar pukul 21:30 GMT. Sesuai dengan kontrak antara NASA dan Roscosmos, badan antariksa Rusia, pesawat ruang angkasa Soyuz yang memiliki kapasitas tiga kursi akan mengangkut satu astronot NASA dalam setiap penerbangan ke ISS, sedangkan seorang kosmonot akan terbang bersama setiap kapsul Dragon yang dapat menampung empat kursi.
Dua Astronot Tahu Risikonya
Kepala astronot NASA, Joe Acaba, menyatakan bahwa Wilmore dan Williams telah mempersiapkan diri untuk misi ini dengan memahami berbagai risiko yang mungkin terjadi.
"Penerbangan luar angkasa manusia memang memiliki risiko yang melekat, dan sebagai astronot, kami menerima hal tersebut sebagai bagian dari tugas kami," ujarnya.
"Sebagai profesional di bidang ini, mereka telah siap menghadapi tantangan ini dan melakukannya dengan sangat baik." Wilmore, yang menjabat sebagai komandan misi, sebelumnya telah menghabiskan 178 hari di luar angkasa sebelum misi Boeing, sedangkan Williams, sebagai pilot, telah menghabiskan 322 hari.
Saat ini, ada kapsul SpaceX dengan kapasitas empat kursi yang berlabuh di ISS, dan terdapat juga empat astronot lainnya di stasiun luar angkasa tersebut, selain Wilmore dan Williams.
Pada tahun 2014, Boeing dan SpaceX mendapatkan kontrak bernilai miliaran dolar untuk mengangkut astronot NASA ke ISS setelah program pesawat ulang-alik berakhir pada tahun 2011.
SpaceX berhasil melaksanakan uji coba berawak pertamanya pada tahun 2020 dan sejak saat itu telah mengangkut puluhan astronot.