2 Situsnya diserang, akankah pemerintah Australia turun tangan?
Akankah Australia akan mengambil sikap terkait serangan ini?
Ada satu harapan yang ditunggu hacker Indonesia terkait serangan mereka ke situs-situs pemerintahan Australia, yaitu mengetahui adanya permohonan maaf.
Saat ini sendiri dua situs pemerintahan Australia dengan nama asio.gov.au dan asis.gov.au sudah runtuh karena serangan bertubi-tubi dari hacker Indonesia. Menurut pantauan merdeka.com (12/11), hingga berita ini dimuat, belum ada tanda-tanda dua situs ini mengalami perbaikan.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
Padahal, jika dilihat dari namanya, sebenarnya situs-situs tersebut merupakan situs penting bagi pemerintahan negeri kanguru tersebut. Hal ini dikarenakan keduanya dimiliki oleh badan mata-mata dan intelijen Australia.
Karena hal ini pula kemudian banyak juga media-media Australia yang menyoroti serangan hacker Indonesia ke negara mereka ini. Sydney Morning Herald misalnya, menulis tentang rontoknya situs intelijen ASIS karena serangan dari hacker Indonesia. SMH mengungkapkan awal mula serangan hacker Indonesia itu berawal dari kegiatan penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia kepada Indonesia.
Media asing seperti BBC, ZDNet, dan TechinAsia juga turun tangan memberitakan soal penyerangan hacker Indonesia tersebut. Meski sudah sangat ramai, pemerintahan kedua negara belum memberikan pernyataan resminya.
Namun, ada satu pihak terkait yang sama sekali belum memberikan pernyataan apapun seputar hal ini, yaitu pemerintah Australia. Hingga kini, belum ada satu pun pernyataan yang disampaikan secara umum guna menanggapi serangan hacker Indonesia yang telah mampu merontokkan dua situs intelijen Australia.
Padahal, hacker Indonesia sendiri kemungkinan juga tidak akan berhenti menyerang. Masih ada beberapa sasaran yang siap diruntuhkan hingga adanya sikap yang diambil oleh Australia.
Kira-kira, akankah pemerintah Australia turun tangan? Akankah tuntutan permintaan maaf dari hacker Indonesia dipenuhi pemerintah negeri kanguru tersebut?
(mdk/nvl)