3 Hal yang dapat dipelajari startup dari komik One Piece
Menjalankan sebuah startup yang sukses layaknya menjalankan sebuah kapal bajak laut di One Piece, mungkinkah?
Dewasa ini, ada banyak sekali teori mengenai cara memulai sebuah startup. Ada gaya MBA dari Rocket Internet, gerakan Lean Startup dan mereka yang menganggap bahwa metode Lean terlalu nge-tren dan hip, kemudian ada para pengikut Steve Jobs, dan seterusnya. Tidak ada formula yang sempurna. Oleh karenanya, saya ingin menambahkan sesuatu yang menyenangkan dalam perpaduan ini. Yang satu ini, diperuntukkan bagi Anda semua yang menggemari komik Jepang (manga) di luar sana.
Idenya? Menjalankan sebuah startup yang sukses layaknya menjalankan sebuah kapal bajak laut di One Piece.
-
Bagaimana Singapura menjadi pusat perkembangan teknologi di Asia Tenggara? "Dari perspektif geografis, Singapura adalah basis yang baik bagi perusahaan teknologi yang ingin memasuki Asia Tenggara dan pasar APAC lainnya," jelasnya.
-
Apa yang sedang digerakkan MIND ID dalam rangka mendukung industri kendaraan listrik di Indonesia? Kehadiran IBC tersebut menjadi salah satu upaya MIND ID dalam menyokong perkembangan industri kendaraan listrik baik di tataran lokal maupun global.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Siapa yang terlibat dalam pengembangan Identitas Digital berbasis Blockchain? Oleh karenanya, PANDI juga tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerjasama dengan instansi pemerintahan terkait.
-
Apa saja fungsi utama dari sebuah ID card? Fungsi ID Card Memperkenalkan diri kepada orang lain dengan lebih formal dan rapi.Memudahkan pengenalan dan komunikasi antara individu dalam lingkungan kerja, sekolah, komunitas, atau acara khusus.Menjaga keamanan dan ketertiban dengan membedakan antara anggota dan non-anggota suatu perusahaan atau instansi.Memfasilitasi presensi, akses, atau transaksi dengan menggunakan teknologi magnetic, chip, atau barcode.Mempromosikan diri atau perusahaan ketika melakukan kunjungan atau kegiatan di luar.
-
Bagaimana Indonesia dan ASEAN mengimplementasikan pemanfaatan AI? “Dengan tren pemanfaatan AI dan penciptaan tata kelolanya, interaksi negara-negara anggota ASEAN juga tidak luput dari diskusi tentang AI,” ujarnya.
Memang terdengar aneh, tapi ini bukanlah ide yang baru. Penulis dan CEO terkenal dari Jepang, Soichiro Minami, yang saat ini menjalankan sebuah startup HR di Asia Tenggara, menulis buku ini. Beberapa kawan saya yang berasal dari Jepang mengatakan bahwa di dunia blog Jepang, banyak yang mendeskripsikan buku ini sebagai sebuah One Piece-nya startup. Sebagai penggemar berat dari One Piece dan startup, saya memutuskan untuk mengeksplorasi ide ini secara lebih jauh.
One Piece, seperti yang sudah atau belum Anda ketahui, adalah komik Jepang yang berkisah mengenai petualangan sekelompok orang yang disebut Straw Hat Pirates atau Bajak Laut Topi Jerami (mereka adalah bajak laut yang “baik”). Monkey D. Luffy, kapten yang tampak kekanak-kanakan dan impulsif, menempuh perjalanan dari pulau ke pulau demi merekrut anggota baru untuk kru bajak lautnya, dan pada akhirnya berangkat bersama mereka menuju sebuah tempat yang disebut The Grand Line, dimana mereka akan menempuh petualangan lebih lanjut. Tampak seperti permainan anak-anak yang tidak ada hubungannya dengan startup, bukan? Tetapi sejauh ini, One Piece adalah komik terpopuler di Jepang, dan mungkin di seluruh belahan dunia. Alasannya adalah: One Piece memiliki elemen-elemen mendalam yang dapat beresonansi baik dengan anak-anak, maupun orang dewasa. Orang-orang di net telah mati-matian menganalisisnya.
Jadi, tiga ide atau tema kunci yang dapat Anda ambil dari One Piece untuk startup Anda adalah: mimpi yang menarik, spesialisasi, dan fokus pada pengembangan karakter.
Miliki mimpi besar yang membuat tim Anda rela mati untuk bisa meraihnya
Monkey D. Luffy (digambarkan dengan topi jerami), layaknya kebanyakan komik Shounen lainnya, adalah karakter utama yang memiliki mimpi abadi untuk menjadi raja bajak laut (bagian dari mimpi itu adalah mencari harta karun yang dikenal dengan nama ‘One Piece’). Mimpi itu berani, arogan, naïf, menakjubkan, dan tentu saja mimpi itulah yang membuat anak-anak sekolah dan kutu buku membaca komik ini setiap minggunya. Tetapi, itu juga yang kemudian dapat menyatukan timnya. Tidak ada yang mau mengikuti seseorang yang tidak punya mimpi.
Hal utama yang dapat dipelajari dari Luffy adalah, ia rela mati demi mimpinya. Ia melawan kelompok militan, pemerintah, bajak laut jahat lainnya, dan masih banyak lagi, semuanya demi mewujudkan mimpinya. Ia adalah sosok yang sangat ulet. Berapa banyak pendiri dan CEO startup di luar sana yang memiliki keberanian dan keyakinan sebesar ini? Ini adalah sifat yang langka. Tetapi jika sejak awal Anda memiliki cinta yang nyata dan keyakinan untuk mimpi tersebut, untuk produk Anda, dan untuk perusahaan Anda ke depannya, tim Anda juga akan bekerja mati-matian untuk Anda. Luffy sangat mempercayai mimpinya, sampai-sampai ia hampir selalu menjadi orang yang bekerja paling keras untuk mewujudkannya. Ini adalah satu-satunya jalan untuk menginspirasi tim Anda. Itulah kepemimpinan. Seberapa besar dan menginspirasi mimpi yang Anda miliki?
Kumpulkan para spesialis di sekitar Anda
Orang pertama yang bergabung dalam perjalanan Luffy adalah kawan pertamanya yang bernama Zoro. Lelaki ini adalah petarung terpercaya, sama halnya seperti Luffy. Berikutnya adalah Nami, seorang navigator. Disusul oleh penembak jitu, tukang masak yang hebat, dan seterusnya. Anda paham maksudnya. Setiap orang baru yang dimasukkan ke dalam tim adalah para spesialis di dalam bidang tertentu, dan masing-masing dari mereka ingin menjadi yang terbaik dalam bidang tersebut. Ini adalah salah satu hal pokok pada sumber daya manusia yang disampaikan dalam buku Minami – yang banyak cirinya mengarah pada One Piece.
Pada kehidupan nyata, ini masih berlaku untuk proses awal mendirikan tim, dan untuk eksekusinya kemudian. Menemukan spesialis dalam sektor berbeda yang dapat mengurus berbagai sektor penting dan potensial untuk startup Anda. Jika Anda membaca Inside Apple, Anda akan memahami apa yang sedang saya bicarakan. Steve Jobs mendirikan Apple dengan prinsip Directly Responsible Individual (DRI), dimana setiap anggota tim eksekutif intinya bertanggung jawab terhadap elemen-elemen kunci dari Apple. Google juga mencuri ide ini ketika Larry Page mengambil alih.
Di One Piece, Bajak Laut Topi Jerami biasanya adalah tim dengan jumlah terkecil, tetapi memiliki efektivitas dan kinerja tim yang besar. Mereka mungkin kalah, tetapi selalu akan pulih karena mereka dapat saling mengandalkan dan percaya satu sama lain. Apakah Anda mempercayai tim Anda?
Tim Anda harus mau mengembangkan dirinya
Salah satu hal terkeren dari membaca One Piece (dan komik Jepang terkenal lainnya, seperti Naruto dan Dragonball) adalah melihat bagaimana karakternya berkembang. Biasanya, karakter yang paling menarik lah yang paling sering berubah, dan membuat dirinya menjadi lebih baik. Hal ini juga memungkinkan mereka untuk melawan tim lain dan mengatasi kesulitan seiring berjalannya waktu. Karakter-karakter yang ada memiliki periode dimana mereka berlatih, memaknai kejadian dalam hidup dan petualangan mereka dalam pemikiran bahwa mereka akan bertumbuh dari itu, serta merayakan pertumbuhan mereka. Seperti yang sering dikatakan oleh Luffy dalam berbagai kesempatan, “Aku merasa jauh lebih kuat sekarang!” dan “Aku memiliki teknik baru yang ingin kutunjukkan!”. Mental seperti ini yang harus dibawa ke dalam sebuah startup.
Versi yang manakah diri Anda? 2.0? 4.3? 10.0?! Jika Anda berjalan di tempat, maka saya berani bertaruh startup Anda juga akan berjalan di tempat bersama Anda.
Naik ke kapal dan siapkan diri Anda untuk berlayar
Pendiri startup dan yang sejenisnya tentunya sangat sibuk dan tidak akan memiliki cukup waktu untuk membaca komik. Tapi mungkin sesekali mereka harus melakukannya – beristirahat dari kesibukan sehari-hari, dan menyisihkan waktu untuk mengistirahatkan pikiran dan berkreasi sebelum kembali ke kapal bajak laut mereka.
Artikel ini pertama kali muncul di Tech in Asia Indonesia
(mdk/nvl)