3 Tips Jaga Keamanan Siber Untuk Anak yang Aktif di Dunia Maya
3 Tips Jaga Keamanan Siber Untuk Anak yang Aktif di Dunia Maya
Melakukan parenting di era ini rasanya lebih sulit dari beberapa tahun lalu. Hal ini dikarenakan para orang tua juga anggota keluarga, harus belajar membiasakan diri dalam aktivitas anak secara online.
Fenomena ini membuat orang dewasa yang berada di rumah wajib memberi perhatian lebih soal keamanan siber terhadap aktivitas online anak.
-
Bagaimana teknologi informasi dan komunikasi memengaruhi perubahan sosial budaya di Indonesia? Globalisasi dan teknologi informasi juga memiliki dampak besar terhadap perubahan sosial budaya di Indonesia. Dengan adanya akses mudah ke internet dan media sosial, masyarakat Indonesia menjadi lebih terhubung dengan dunia luar, menerima pengaruh budaya luar, dan mengadopsi pola hidup baru.
-
Teknologi apa saja yang diprediksi akan memicu kontroversi terkait privasi di tahun 2024? Berikut daftar teknologi yang kemungkinan memicu keributan khususnya soal privasi. Berdasarkan pandangan Kaspersky, ruang lingkup khususnya soal privasi saat ini sedang mengalami perubahan besar karena adanya teknologi baru dan evolusi kebijakan.
-
Bagaimana teknologi dan komunikasi saling mempengaruhi? Teknologi dan komunikasi saling mempengaruhi dan membentuk satu sama lain. Sebagai contoh, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memungkinkan komunikasi menjadi lebih cepat, mudah, murah, dan luas. Di sisi lain, kebutuhan dan tantangan komunikasi juga mendorong inovasi dan penemuan teknologi baru, seperti telepon, radio, televisi, internet, dan media sosial.
-
Apa saja contoh teknologi yang termasuk dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi? Contoh dari TIK termasuk komputer, telepon genggam, internet, media sosial, dan perangkat penyimpanan data.
-
Kapan masalah privasi diprediksi akan menjadi pusat perhatian terkait perkembangan Augmented Reality dan Virtual Reality? Dengan diperkenalkannya Apple Vision Pro dan meningkatnya integrasi AR/VR ke dalam kehidupan sehari-hari, masalah privasi kemungkinan besar akan menjadi pusat perhatian.
-
Bagaimana teknologi informasi pertama di Indonesia memengaruhi peradaban masyarakat? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia.
Dalam keterangan resmi, Lucian Teo, Online Safety Education Lead di Google menyebut keamanan digital keluarga harus selalu menjadi perhatian orang tua dan saat ini hal itu semakin penting untuk diperhatikan.
"Kami bekerja sama dengan tim Trust and Safety Research untuk melakukan survei terhadap para orang tua di seluruh kawasan Asia-Pasifik (Australia, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam) dan Amerika Latin (Argentina, Kolombia, Brasil, dan Meksiko).
Dari sana kami menemukan bahwa orang tua dari anak yang bersekolah online merasa lebih khawatir tentang keamanan online daripada mereka yang anaknya bersekolah seperti biasa," tutur Teo.
Dia mengaku, menanamkan kebiasaan yang aman di dunia maya kepada anak-anak bukan perkara mudah. Karena itu, dia pun membagikan beberapa tips. Dikutip dari Tekno Liputan6.com, berikut tips jaga keamanan siber untuk aktivitas online anak.
1. Lindungi identitas digital anak-anak
"Privasi dan keamanan informasi anak-anak adalah kekhawatiran terbesar orang tua yang kami survei. Mereka mengaku cemas dengan risiko penipuan atau peretasan terhadap akun anak," ujar Teo.
Untuk melindungi informasi anak-anak di dunia maya, ada beberapa cara sederhana yang dapat dicoba. Pertama, orang tua perlu mengajari anak cara membuat kata sandi (password) yang kuat dan tidak mudah ditebak.
"Hindari kata sandi sederhana yang menggunakan nama, tanggal lahir, atau bahkan karakter kartun favorit," kata Teo.
Selain itu, dia pun menekankan bahwa sebaiknya anak-anak selalu menggunakan platform yang memiliki reputasi baik soal keamanan pengguna.
2. Ketahui siapa lawan bicara anak-anak
Pembatasan sosial merupakan konsekuensi sulit dari pandemi Covid-19, sehingga anak-anak pun berinteraksi dengan teman mereka secara online, entah itu lewat aplikasi olah pesan teks maupun pesan suara seperti saat bermain gim. Dalam hal ini, orang tua mesti menyadari bahwa kanal komunikasi ini juga dapat dimanfaatkan orang tak dikenal yang berniat buruk.
"Seperti di dunia nyata, kita harus tahu dengan siapa mereka bicara di internet," tutur Teo.
Karena itu, orang tua harus mencoba mengajak bicara anak-anaknya tentang gim apa yang dia mainkan dan video apa yang dia tonton, serta siapa yang sering berinteraksi dengan mereka di dunia maya.
Menurut survei ini, lebih dari 70 persen orang tua di Asia-Pasifik tidak cukup yakin anak mereka akan memberi tahu mereka, jika menemui situasi online yang tidak aman.
"Bahkan, lebih dari sepertiga orang tua yang kami wawancarai mengaku tidak pernah berbicara dengan anak tentang keamanan online. Kita harus bekerja keras untuk meyakinkan anak bahwa kita selalu ada untuk memandu dan melindungi mereka," kata Teo.
Hal yang tak kalah penting, saat menilai apakah suatu gim cocok dimainkan oleh anak-anaknya, orang tua sebaiknya memeriksa tidak hanya kontennya, tetapi juga apakah gim itu memungkinkan komunikasi online dengan orang lain.
"Beberapa gim multiplayer hanya menyediakan sedikit opsi interaksi sosial, seperti sekadar memberikan suka (like) dan bukan pesan tertulis. Ini cukup banyak mengurangi risiko terjadinya interaksi sosial yang tidak diinginkan," ujar Teo.
3. Tunjukkan konten yang sesuai dengan usianya
Ketakutan jika anak menemui konten yang tidak pantas sudah lama menjadi salah satu kekhawatiran terbesar orang tua.
Terkait hal ini, ada fitur-fitur keamanan keluarga yang dapat dimanfaatkan untuk membantu melindungi anak dari konten yang mungkin tidak sesuai dengan usianya.
Namun, survei juga menunjukkan bahwa jumlah orang tua yang menggunakan fitur itu masih kurang dari 40 persen.
Berikut beberapa fitur yang dapat para orang tua gunakan segera:
- SafeSearch di Google dapat membantu memfilter konten eksplisit di hasil penelusuran Google untuk semua jenis penelusuran, termasuk gambar, video, dan situs. SafeSearch dirancang untuk memblokir hasil penelusuran yang tidak pantas dari hasil penelusuran Google, misalnya pornografi.
- Kelola perangkat anak dengan membuat akun Google untuknya dan menggunakan Family Link. Ini memungkinkan orang tua untuk menambahkan filter pada Google Search, memblokir situs, hanya memberikan akses kepada orang yang diizinkan, atau melacak lokasi anak apabila dia memiliki perangkat sendiri.
- Fitur kontrol orang tua (Parental Control) di YouTube Kids dapat membatasi waktu penggunaan, hanya menampilkan video yang disetujui, atau memilih konten yang sesuai dengan usia anak.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Mochamad Wahyu Hidayat