4 Borok utama Bitcoin, penyebab si mata uang digital mati dini
Seorang pengembang Bitcoin ternama mengungkap kebobrokan mata uang digital ini
Dari hari ke hari, toko dan sistem pembayaran online terus berkembang pesat. Tidak aneh bila akhirnya banyak yang memprediksi bila era kejayaan Bitcoin, si mata uang digital, akan kembali.
Namun pendapat berbeda diungkapkan oleh Mike Hearn, seorang pengembang alias developer Bitcoin. Pasca bergelut dengan Bitcoin selama lima tahun, dan menghasilkan software Bitcoin yang dipakai oleh jutaan user, Hearn justru berpendapat Bitcoin sudah mendekati ajalnya.
-
Mengapa Bitcoin menjadi populer? Seiring dengan perkembangannya, bitcoin menjadi semakin populer dan nilainya terus meningkat.
-
Apa yang paling sering dijumpai di Dark Web? Austin Patton mengatakan bahwa dua pertiga mengatakan kepadanya bahwa mereka melihat pornografi anak-anak.Sementara yang lain menyatakan bahwa mereka bertemu dengan pembunuh bayaran, narkoba, dan menyaksikan orang dibunuh.
-
Apa itu Bitcoin? Bitcoin adalah cryptocurrency atau mata uang kripto pertama sekaligus menjadi yang paling populer.
-
Bagaimana cara Bitcoin bekerja? Bitcoin adalah dioperasikan oleh otoritas yang terdesentralisasi. Selain itu, bitcoin adalah investasi terbaik jika seorang investor ingin membedakan jenis investasi (diversifikasi portofolio) yang ia miliki karena Bitcoin tahan sensor, terbatas, aman, dan terdesentralisasi.
-
Kapan Bitcoin pertama kali diciptakan? Dikutip dari laman Investopedia, Kamis (9/12/2021), bitcoin adalah mata uang digital terdesentralisasi yang dibuat pada Januari 2009.
-
Bagaimana penambang Bitcoin di Medan mencuri arus listrik? Dalam penggerebekan itu, terungkap kasus pencurian aliran listrik. Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi, mengatakan bahwa penggerebekan itu dilakukan Tim Direktorat Reskrimsus di ruko yang berada di Jalan Ringroad, Kecamatan Medan Sunggal.
"Bitcoin adalah sebuah eksperimen, dan sama seperti kebanyakan eksperimen, mereka bisa gagal. Jadi sebaiknya jangan berinvestasi pada hal (Bitcoin) yang bisa membuat Anda merugi," ujar Hearn dalam blognya, medium.com.
Pasca mulai digunakan di tahun 2009, Bitcoin memang cukup populer. Akan tetapi, akibat isu keamanan yang belum pasti, akhirnya banyak negara yang melarang kehadiran Bitcoin, seperti Thailand. Indonesia sendiri mulai awal tahun 2014 sudah melegalkan penggunaan Bitcoin.
Menurut Hearn, ada banyak faktor yang membuat nasib Bitcoin sudah diujung tanduk, salah satunya adalah gagalnya masyarakat dunia menyikapi kehadiran Bitcoin. Nah, lewat blognya itu, Hearn menyebutkan penyebab utama kegagalan Bitcoin, seperti 5 hal ini.
Database Bitcoin sesak, transaksi lambat
Bitcoin 'blockchain' atau database Bitcoin sudah sangat sesak, bahkan servernya tidak bisa melayani lebih dari 3 pembayaran per detik.
Anehnya, penguasa 50 persen jaringan Bitcoin (sebuah grup raksasa) dari China berusaha menghindari peningkatan transaksi 'block size' Bitcoin yang lebih dari 1MB. Alasannya sepele, karena koneksi internet mereka lambat, sementara transaksi besar yang cepat justru bisa mengurangi keuntungan mereka selaku 'miner'.
Padahal, tidak meningkatkan ukuran transaksi Bitcoin berarti memberikan beban lebih pada Bitcoin Blockchain resources atau teknologi database jaringan Bitcoin. Cukup ironis, mengingat kelancaran Blockchain adalah salah satu faktor yang ikut menaikkan transaksi.
Kelompok yang ingin mengubah Bitcoin agar jadi lebih baik justru dikecam
Startup Bitcoin terbesar asal Amerika, Coinbase, justru dihapus dari situs resmi Bitcoin setelah berusaha menaikkan kapasitas database Bitcoin.
Bitcoin XT (satu di antara dua kelompok developer besar Bitcoin) yang mengkampanyekan pemutakhiran Bitcoin dan penambahan kapasitas transaksi Bitcoin semakin banyak diblokir di forum-forum Bitcoin.
Perusahaan-perusahaan yang menggunakan sistem transaksi dari Bitcoin XT banyak yang diserang hacker lewat metode DDoS. Berbicara soal Bitcoin XT pun dilarang di dalam konferensi Bitcoin.
Banyak jaringan transaksi Bitcoin dikuasai 'oknum'
Banyak pengembang atau developer Bitcoin yang tidak pernah percaya sistem Bitcoin itu sendiri diberikan akses penuh ke kode sumber Bitcoin. Celakanya, posisi 'developer Bitcoin' orang-orang ini tidak bisa digangu gugat.
Berseberangan dengan kelompok Bitcoin XT adalah Bitcoin Core. Kelompok ini bersikukuh tidak mau mengubah sistem transaksi Bitcoin. Salah satu alasannya adalah mereka tidak mau mengubah sistem warisan pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto. Padahal, seperti yang sudah diketahui, Bitcoin adalah percobaan yang semestinya terus dikembangkan agar lebih baik, tidak merugikan, dan sesuai kebutuhan pasar.
Biaya transaksi mahal, rawan manipulasi
Akhir-akhir ini, biaya transaksi Bitcoin sering jadi keluhan karena kerap lebih mahal dari tarikan transaksi kartu kredit.
Selain itu, grup Bitcoin Core, 'musuh' dari Bitcoin XT, memperbolehkan klien untuk memodifikasi detil transaksi sampai transaksi muncul di blockchain. Ini artinya seorang pembeli barang menggunakan Bitcoin bisa mengubah jumlah pembayaran Bitcoin pasca dilakukan 'deal' pembelian. Bahkan, bisa saja mereka mengubah biaya pembayaran menjadi 0 alias gratis.
Sejak postingan blog Hearn ini dishare massal di dunia maya, nilai Bitcoin yang awalnya USD 440 langsung terjun ke USD 360 saja. Bahkan, Hearn sudah menjual semua Bitcoin-nya. Jika developer Bitcoin saja sudah tidak percaya pada Bitcoin, bagaimana pemikiran pengguna?
(mdk/bbo)