5 Fakta Beatrice Tinsley, si ilmuwan 'terlupakan' di Google hari ini
Ilmuwan asal Selandia Baru ini jalani hidup yang cukup tragis
Hari ini atau tanggal 27 Januari 2016, Google memperingati ulang tahun seorang ilmuwan astronomi bernama Beatrice Tinsley. Apakah nama itu asing di telinga Anda? Anda tidak sendiri, sebab nama Tinsley memang kerap disebut sebagai ilmuwan astronomi paling terlupakan meski buah pikirannya sangat fenomenal.
Beatrice Tinsley lahir di Inggris tahun 1941, kemudian pindah dan sekolah di Selandia Baru, tepatnya Universitas Canterbury. Gagasan-gagasan brilian dari Tinsley baru diakui kalangan ilmuwan pasca wanita dia pindah ke Texas, Amerika.
-
Apa itu Pencarian Aman di Google? Pencarian aman atau SafeSearch adalah fitur yang disediakan oleh Google untuk membantu mengontrol dan membatasi konten yang muncul dalam hasil pencarian, terutama untuk melindungi anak-anak dari konten yang tidak pantas atau tidak sesuai.
-
Apa yang ditampilkan oleh Google setelah menghitung jumlah hari berlalu? Berikutnya pada bagian atas akan menampilkan kolom hari berdasarkan tanggal yang dicari 6. Jumlah Hari Berlalu atau Count Days juga menampilkan tanggal awal sampai tanggal hari ini. 7. Hasil pencarian juga akan menampilkan beberapa website menghitung jumlah hari berdasarkan kata kunci yang dimasukkan
-
Siapa saja dosen UGM yang masuk dalam daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia? Ketujuh dosen UGM yang terpilih adalah Abdul Rohman dari Fakultas Farmasi, Muh Aris Marfai dari Fakultas Geografi, Ahmad Maryudi dari Fakultas Kehutanan, Ganjar Alfian dari Sekolah Vokasi, Eka Noviana dari Fakultas Farmasi, Muhammad Akhsin Muflikhun dari Fakultas Teknik, dan Jumina dari FMIPA UGM.
-
Apa yang ditemukan dengan bantuan Google Earth? Mayat seorang pria yang menghilang tanpa jejak akhirnya ditemukan secara kebetulan berkat Google Earth.
-
Apa kesepakatan yang Google sepakati dengan pemerintah Kanada? "Setelah diskusi ekstensif, kami senang Pemerintah Kanada telah berkomitmen untuk mengatasi permasalahan inti kami melalui Bill C-18, yang mencakup perlunya jalur yang disederhanakan menuju pengecualian dengan ambang batas komitmen yang jelas," jelas Walker.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
Di lingkup kalangan ilmuwan astronomi, Tinsley dikenal sebagai sosok yang menemukan bagaimana sebuah galaksi bergerak dan tumbuh. Tidak aneh bila Google menggambarkan Tinsley sebagai seorang wanita yang tengah mengamati langit di Doodlenya.
Tentu masih banyak fakta lain seputar Tinsley yang menarik untuk diketahui dan cukup mengejutkan, Misalnya 5 fakta ini.
Otak secerdas komputer
Saat ini ilmuwan astronomi dunia meneliti galaksi menggunakan simulasi yang dilakukan menggunakan komputer. Namun tidak demikian dengan Tinsley. Di tahun 70an belum ada komputer seperti itu, jadi dia menghitung sendiri teori-teorinya soal galaksi.
Hasilnya, Tinsley mampu mengetahui masa lalu dan masa depan dari sebuah galaksi lewat prediksi matematis. Bahkan, Tinsley berhasil menciptakan model-model galaksi dan bagaimana si galaksi bisa terbentuk dan berkembang.
Bantu kembangkan teori Big Bang
Apakah Anda masih ingat teori 'Big Bang'? Ya, teori ini menyebutkan bila alam semesta terbentuk dari sebuah ledakan maha dahsyat dari sebuah titik kecil yang lokasinya masih misterius. Ledakan itu lantas menghasilkan bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk planet, bintang dan objek luar angkasa lain.
Nah, penelitian Tinsley berhasil menunjukkan bila zat kimia, massa galaksi, dan kecepatan pertumbuhan bintang ikut berpengaruh pada pertumbuhan galaksi. Akhirnya, berdasarkan hasil penelitian itu, Tinsley mengubah patokan untuk mengukur jarak galaksi yang otomatis ikut mempengaruhi teori 'Big Bang'.
Diremehkan pasca menikah
Hidup di era 70an memang bukan saat-saat yang mendukung perkembangan karir perempuan, termasuk Tinsley. Setelah menikah dengan Brian Tinsley, teman satu universitas di Canterbury, Tinsley dilarang untuk bekerja di universitas tersebut.
Padahal saat itu Tinsley sudah meraih gelar Doktor (PhD), bahkan mendapatkan beasiswa di Universitas Texas (Austin). Akibat diskriminasi yang diterima di Selandia Baru saat itu, Tinsley akhirnya memutuskan pindah ke Texas pada tahun 1963.
Tinggalkan keluarga demi karir
Pasca pindah ke Texas, Tinsley dan suaminya memutuskan untuk mengadopsi dua anak. Namun, ternyata keputusan itu adalah sebuah bencana. Sebab, Tinsley hanya bisa meneruskan penelitian atau pergi ke perpustakaan saat anak-anaknya sudah tertidur.
Merasa tidak mampu memenuhi mimpinya sebagai ilmuwan astronomi saat berkeluarga, Tinsley akhirnya memilih bercerai dan meninggalkan keluarganya. Kedua anaknya diasuh oleh sang suami.
Tinsley langsung mengambil pekerjaan sebagai seorang dosen di Universitas Yale pasca menikah. Meski terdengar tidak berperasaan, Tinsley ternyata menolak tawaran pekerjaan dari Universitas Cambridge karena tidak ingin jauh dari anak-anaknya.
Meninggal di usia muda
Hanya beberapa tahun setelah bercerai, Tinsley didiagnosa menderita kanker, tepatnya tahun 1981. Saat itu Tinsley masih bekerja di Universitas Yale.
Di saat-saat terakhirnya, Tinsley berhasil menyelesaikan sebuah artikel yang kemudian dipublikasikan di jurnal penelitian 'Astrophysican Journal'. Sayangnya, 10 hari setelah artikelnya terbit, dia menghembuskan napas terakhir. Tinsley kemudian dikremasi dan abunya dikuburkan di Universitas Yale.
Menurut banyak sumber, kanker otak yang diderita oleh Tinsley dipicu oleh trauma mendalam saat dia meninggalkan anak-anaknya. Kanker itu juga lah yang membuat Tinsley lumpuh dan meninggal di usia 40 tahun.
Sumber: Wikipedia, Encyclopedia, The Independent
(mdk/bbo)