5 Penelitian ilmiah yang tunjukkan Tuhan itu ada
5 Penelitian ilmiah yang tunjukkan Tuhan itu ada. Meski punya berbagai inovasi dan ide-ide brilian, akhirnya hal yang tak disadari ilmuwan-lah yang membuat mereka berpikir bahwa ada yang jauh lebih tinggi derajatnya dari manusia, dan Ialah yang mengatur semuanya.
Para ilmuwan selalu punya ambisi untuk menemukan berbagai teori baru dan mengembangkan ilmu pengetahuan jadi lebih tinggi tingkatannya. Namun Dalam berbagai penelitiannya seringkali para ilmuwan terganjal hal-hal yang misterius.
Meski punya berbagai inovasi dan ide-ide brilian, akhirnya hal yang tak disadari ilmuwan-lah yang membuat mereka berpikir bahwa ada yang jauh lebih tinggi derajatnya dari manusia, dan Ialah yang mengatur semuanya.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Kapan kata pengantar dianggap penting dalam karya ilmiah? Meski bukan bagian dari isi, namun dalam suatu karya ilmiah, kata pengantar bukan sebuah formalitas.
Berikut beberapa penelitian yang mungkin tak bermaksud untuk gagal, namun justru membuktikan pada para ilmuwan bahwa Tuhan itu ada. Berikut ulasannya.
Alam semesta pasti ada yang menciptakan
Menurut banyak sekali studi, alam semesta ini sebenarnya tak akan bisa bertahan lebih dari satu detik. Sebagai contoh, Big Bang seharusnya memproduksi jumlah yang sama antara matter dan antimatter, dan jika tidak semesta akan hancur. Namun sebaliknya jumlah matter justru lebih banyak dan alam semesta tercipta. Hal ini sama sekali tak bisa dijelaskan ilmuwan.
Dalam teori lain yang menyangkut partikel Higgs Boson atau 'Partikel Tuhan', tak pernah bisa dijelaskan bagaimana benda apapun termasuk alam semesta mendapatkan massa mereka. Tanpa adanya massa alam semesta pun tak akan ada secara nyata.
Selain itu, kombinasi jarak antara planet-planet di Tata surya kita adalah hal yang cukup jadi misteri. Bumi berada pada jarak yang pas pada matahari sehingga tak terlalu dekat hingga membakar, dan terlalu jauh hingga membeku. Belum lagi jarak antar planet seperti ke Jupiter, yang mampu membantu Bumi untuk menarik komet dan asteroid untuk menjauhi dan tidak menghantam Bumi. Hal ini tidak bisa dijelaskan.
Kehidupan kita diatur layaknya simulasi komputer
Pada tahun 2003, seorang filsuf bernama Nick Bostrom mengungkapkan bahwa alam semesta adalah simulasi komputer. Teori ini diterima oleh para pegiat sains yakni Elon Musk dan Neil deGrasse Tyson. Hal ini mendukung pendapat bahwa selalu harus ada yang membangun dan mengatur simulasi tersebut.
Karena alam semesta dipercaya akan menemui titik kehancurannya, banyak ilmuwan yang percaya bahwa manusia dapat mendeteksi batas-batas alam semesta. Hal ini dilakukan ilmuwan Jerman yang mencoba fokus pada sinar kosmik yang fragmen atomnya berasal dari  luar Tata Surya kita. Sinar kosmik ini seharusnya punya kekuatan yang terbatas dan lama kelamaan makin menurun. Namun ketika sinar kosmik ini sampai di Bumi, mereka memiliki jumlah energi yang sama, yakni 10 elektron Volt.
Hal ini memperlihatkan bahwa sinar kosmik memiliki titik awal serupa sehingga selalu memiliki jumlah yang sama. Hal ini tentu 'diatur' layaknya kita mengendalikan komputer.
DNA manusia bukti Tuhan ada
Francis S. Collins M.D. & Ph.D, Ketua Proyek Penelitian Gen Manusia di tahun 2007 lalu menyatakan bila DNA manusia menyimpan bukti keberadaan Tuhan.
Dr. Collins mengungkapkan bila DNA adalah bahasa Tuhan, dan perwujudan dari rencana Tuhan yang juga bagian dari alam. Gen manusia memang sangat kompleks dengan bagian data mencapai miliaran. Hal seperti ini tentu lahir berkat desain panjang dari 'sesuatu' yang sangat hebat di luar jangkauan intelejensi manusia.
Lebih lanjut, ada beberapa pertanyaan dari Dr. Collins yang menguatkan argumennya, antara lain 'Apa arti hidup?', 'Siapa yang memulai alam semesta?', dan tentu saja 'Siapa sosok hebat yang mampu menciptakan DNA yang sangat rumit itu?'.
Apakah Anda bisa menjawabnya?
Rumus keberadaan Tuhan
Leonhard Euler adalah matematikawan sekaligus fisikawan terkemuka dari Swiss. Pria yang lahir tanggal 15 April 1707 ini sangat tertarik dengan kalkulus, optik, dan astronomi.
Euler dikenal sebagai ilmuwan sekaligus pemeluk agama yang taat. Hal ini dibuktikan dengan kemenangannya mengalahkan filsuf atheis dari Prancis, Denis Diderot, di sebuah argumen soal keberadaan Tuhan. Euler memenangkan adu opini dengan memaparkan rumus "{a+b^n}/{n}=x" untuk menjelaskan keberadaan Tuhan. Sayangnya belum ada penjelasan secara detail dari rumus ini.
Selain Euler, Kurt Friedrich Godel, matematikawan asal Amerika yang lahir di Austria, juga menelurkan 'Teorema Tidak Lengkap' yang menegaskan keberadaan Tuhan. Teori ini kemudian berkembang dengan dua bagian utama, yakni 'kebutuhan' dan 'peluang'.
Berdasarkan penelitian Universitas Stanford, teori Godel menyatakan bila Tuhan adalah zat yang paling agung dan ada di setiap pemikiran manusia. Nah, secara otomatis kita memercayai adanya Tuhan bila kita yakin di luar sana ada zat lebih hebat dari apapun. Oleh sebab itu, keberadaan Tuhan bisa dikatakan absolut.
Ketika manusia ingin meniru kuasa Tuhan, selalu gagal
Peradaban manusia kini sangat maju berkat adanya teknologi. Bermodalkan ilmu pengetahuan dan sains, Bumi ini jadi tempat yang nyaman dan aman untuk ditinggali. Teknologi pun semakin maju dan kualitas hidup manusia pun juga tak akan pernah selangkah mundur. Hal ini sedikit banyak mengubah manusia untuk berbuat lebih.
Mulai dari sekelompok ilmuwan yang terdiri dari ilmuwan Perancis dan Spanyol, memulai proyek ilmiah kontroversial yang serupa dengan film "Jurassic Park," di mana para ilmuwan ingin menghidupkan lagi hewan yang sudah punah bernama Bucaro, tapi gagal karena ia hidup hanya 10 menit.
Hingga ada BioQuark, sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang mencoba menghidupkan orang meninggal. Bahkan perusahaan tersebut mendapat restu dari US Institutional Board Review untuk memulai proyek kontroversial dan ambisius tersebut. Proyek yang diberi judul "ReAnima" ini berambisi untuk menghidupkan 20 orang meninggal asal India yang sudah diputuskan secara legal dan klinis telah meninggal. Namun belum ada berita mereka telah berhasil.
Kesemua penelitian ini mungkin menambah jejak rekam ilmu pengetahuan berada di level yang lebih tinggi. Namun makin canggih teknologi dan ilmu pengetahuan, makin terlihat bahwa Tuhan itu ada karena berbagai rahasia yang tidak atu belum bisa terpecahkan.
Â
(mdk/idc)