6 Cara jenius ilmuwan ciptakan listrik gratis, tapi gagal
6 Cara jenius ilmuwan ciptakan listrik gratis, tapi gagal. Listrik gratis adalah sebuah konsep yang tentu menarik. Sayangnya, hal ini tak pernah terjadi di belahan dunia mana pun. Sampai saat ini, kebutuhan kita akan listrik mengharuskan kita bayar untuk mendapat pasokan listrik per bulannya.
Listrik gratis adalah sebuah konsep yang tentu menarik. Sayangnya, hal ini tak pernah terjadi di belahan dunia mana pun. Sampai saat ini, kebutuhan kita akan listrik mengharuskan kita bayar untuk mendapat pasokan listrik per bulannya.
Meski demikian, ilmuwan bukan tidak memperjuangkan hal ini. Banyak sudah upaya yang dilakukan untuk membuat sumber energi listrik yang bisa dimanfaatkan secara luas dengan harga murah hingga gratis. Sayangnya upaya tersebut tak terlihat atau hilang begitu saja.
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Kapan kata pengantar dianggap penting dalam karya ilmiah? Meski bukan bagian dari isi, namun dalam suatu karya ilmiah, kata pengantar bukan sebuah formalitas.
Upaya besar maupun yang kecil, sudah dilakukan oleh Ilmuwan. Paling tidak kita harus sedikit menghargai berbagai jasa mereka yang bermaksud memberi kemudahan energi yang murah untuk kita. Berikut daftarnya.
Mengisi daya smartphone dengan petir
Salah satu hal paling menyebalkan dari memiliki smartphone adalah kita harus mengecasnya setiap saat. Terlebih lagi, waktu pengisian dayanya yang lama. Sebagian besar masalah ini sebenarnya sudah teratasi dengan cepatnya fitur fast charging. Meski demikian, Nokia sempat sedikit leih di depan.
Nokia bersama Microsoft pada beberapa tahun lalu membuat solusi gratis untuk mengisi daya smartphone. Hal ini dilakukannya bekerja sama dengan Unicersity of Southampton dengan membuat charger bertenaga petir!
Hal ini dilakukan dengan cara membuat baut yang terkontrol dengan aman, untuk membuat petir buatan dan langsung menyalurkannya dengan baterai. Dalam tahap uji coba, hal ini berhasil dilakukan. Masalahnya, teknologi ini tak bisa diproduksi secara masal karena terlalu rumit.
Smartphone bertenaga urin
Kita sudah mengetahui ada beberapa aspek yang bisa memanfaatkan urin jadi sesuatu yang berguna. Namun ternyata teknologi pun juga bisa memanfaatkan urin. Seperti yang dilakukan para peneliti dari University of Bristol yang menggunakan urin sebagai suber tenaga.
Hal ini dilakukan dengan cara membuat sel bahan bakar yang berbasis bakteri yang dapat memecah bahan kimia dalam urin. Proses tersebut mampu membangun muatan listrik yang kemudian disimpan dalam kapasitor.
Tenaga baterai ini terbukti bisa digunakan untuk menyalakan sebuah ponsel yang kemudian bisa digunakan browsing internet dan SMS. Masalah terbesarnya hanya kapasitor baterainya memiliki ukuran sebesar aki mobil.
Lampu bertenaga bakteri
Bakteri tentu sudah banyak yang dimanfaatkan oleh manusia. Namun kali ini, bakteri digunakan untuk menghasilkan energi listrik.
Hal ini dilakukan oleh mahasiswa pascasarja di University of Wisconsin, yang mengembangkan sebuah alat bernama Biobulb yang mampu menghasilkan cahaya murni dari kekuatan bakteri.
Bakteri yang terlibat adalah bakteri E. coli, yang telah direkayasa ulang dengan gen untuk bioluminesen. Setelah hal ini dilakukan, bakteri yang terkandung di dalamnya akan bercahaya seperti kunang-kunang ataupun ubur-ubur. Cahayanya pun akan terisi ulang dengan cahaya sekitar. Tentu praktik yang mahal membuat teknologi ini hanya sekedar uji coba saja.
Motor bertenaga partikel yang bisa berubah bentuk
Melansir sebuah artikel dari Next New Energy, disebut terdapat materi atau senyawa baru yang memiliki kemampuan untuk berubah bentuk, lalu kembali ke bentuk sebelumnya. Senyawa tersebut berkontraksi saat terkena sinar ultraviolet dan mengembang kembali ke ukuran aslinya saat terpapar cahaya normal. Hal ini bisa terjadi selama 30 jam terus menerus.
Yang menarik adalah partikel tersebut merupakan sumber tenaga alami karena kemampuannya berubah bentuk dan material. Setelah diuji, pertikel ini mampu memberi tenaga sebuah motor yang bisa menggerakkan tirai membuka dan menutup.
Meski demikian, kita tak bisa mengontrol jumlah dayanya karena tenaga yang dihasilkan sangat bergantung dari suhu.
Energi panas tubuh
Seorang ilmuwan bernama Ann Makosiniki berhasil membuat alat bernama ubin Peltier, untuk mendapatkan energi thermal yang melekat di tangan manusia untuk mengalirkan listrik. Energi dari sekedar tangan manusia sudah cukup untuk menyalakan senter.
Selain Ann, ada sekelompok peneliti dari Southamptonâs Electronic and Computer Science Department yang mengembangkan sebuah materi yang memanfaatkan panas di celana untuk mengubahkan jadi listik. Alat ini peka terhadap hangat dan kenergi thermal bisa diubah jadi aliran listrik. Kekuatan baterai ini bisa mengisi daya smartphone.
Transfer listrik nirkabel
Mungkin upaya terbesar membuat listrik gratis datang dari sang penemu terkenal dunia, Nikola Tesla.
Secara sukses dan terdokumentasi dengan baik, ia berhasil mentransfer listrik secara nirkabel. Ia mengklaim akan mampu memperkuat temuannya dengan bisa memberi pasokan listrik pada suatu area tertentu hanya dengan menara tunggal.
Meski demikian, Tesla tak mampu lagi mendanai temuan ini, dan berbagai prototip dan rencananya mendadak lenyap. Mimpi untuk memiliki listrik gratis lenyap sudah.