7 Penelitian paling mahal di dunia, bisa buat Indonesia bangkrut
Dana besar diperlukan untuk melakukan penelitian penting bagi umat manusia
Untuk mencapai keberhasilan dan penemuan-penemuan penting di dunia sains, diperlukan investasi besar yang dihabiskan dalam penelitian.
Menariknya, dana yang dikeluarkan untuk penelitian-penelitian penting di berbagai belahan dunia, termasuk luar angkasa bisa mencapai ribuan triliun, melebihi pendapatan Indonesia dan mendekati APBN tahun 2015.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Apa saja yang termasuk dalam populasi penelitian? Populasi bukan hanya manusia tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
Lalu, penelitian apa saja yang bisa dikategorikan sebagai yang termahal? Berikut ulasannya.
Watson
IBM, salah satu produsen komputer terbesar di dunia, berhasil menciptakan sebuah komputer super berbekal kecerdasan buatan bernama Watson. Menurut IBM, Watson bisa mendiagnosa penyakit yang diderita manusia.
Total uang yang dihabiskan untuk komputer super Watson tercatat Rp 23 triliun lebih. Untungnya, komputer Watson dijual dengan harga jauh lebih murah, 'hanya' Rp 39 miliar.
Foto: Wikimedia
Konduktor raksasa Super Collider
Untuk menemukan partikel Tuhan atau Higgs Boson, pemerintah Amerika menghabiskan sekitar Rp 26 triliun untuk menciptakan konduktor raksasa 'Super Collider'.
Super Collider adalah bangunan raksasa yang dipakai untuk menembakkan dan menabrakkan partikel dengan kecepatan super tinggi agar terpecah ke bagian terkecil, lebih kecil dari atom.
Sayangnya, penelitian yang dilakukan di Texas ini dihentikan karena dirasa terlalu mahal dan belum bisa menemukan partikel Tuhan.
Foto: Wikimedia
International Fusion Experiment
Pemerintah dunia bercita-cita menciptakan alat untuk menghasilkan energi listrik ramah lingkungan dengan kapasitas besar, dan jawabannya adalah International Fusion Experiment (IFE).
Pemerintah Amerika, Uni Eropa, China, India, Jepang, Rusia dan Korea Selatan patungan dalam penelitian ini. Tidak tanggung-tanggung, untuk menciptakan generator fusi plasma terbesar di dunia itu, dana patungan awal yang bakal dihabiskan mencapai Rp 31 triliun! Sementara dana akhir penelitian bisa mencapai angka Rp 166 triliun.
Saat selesai di tahun 2020 nanti, IFE diharapkan mampu melipatgandakan enegi 50 megawatt menjadi 500 megawatt.
Foto: Sciencemag
Curiosity
Penelitian planet Mars ternyata juga menghabiskan biaya yang tidak sedikit, terutama untuk mengembangkan dan menjalankan kendaraan penelitian Mars atau yang dikenal sebagai 'Curiosity'.
Robot penjelajah Mars yang mendarat di Mars tahun 2012 itu setidaknya sudah memakan dana tak kurang dari Rp 32,5 triliun.
Untuk gambaran saja, untuk mengumpulkan dana sebesar itu, setidaknya satu orang warga Amerika harus menyumbang Rp 100 ribu.
Foto: NASA
Penelitian Kanker
Percaya atau tidak penelitian kanker di seluruh dunia bisa menghabiskan Rp 63,5 triliun. Menurut National Cancer Institute, uang sebanyak itu dipakai untuk meneliti obat dan penanganan semua jenis kanker.
Foto: merdeka.com
Large Hadron Collider
Berbeda dengan nasib Super Collider di Amerika, Large Hadron Collider bisa dikatakan sebagai konduktor raksasa yang berhasil dibangun oleh manusia. Tujuan dibangunnya alat ini masih tetap sama, menemukan partikel awal yang ada di setiap benda atau partikel Tuhan.
Large Hadron Collider sendiri berbentuk seperti cincin magnet dengan keliling 27 kilometer dan terletak di Swiss. Proyek pembuatan alat ini memakan dana tak kurang dari Rp 129 triliun!
Ilmuwan berharap bisa mengetahui asal usul terbentuknya alam semesta lewat fenomena 'Big Bang' berbekal pengetahuan tentang partikel Tuhan.
Foto: AFP
ISS
Penelitian yang menghabiskan dana terbesar sepanjang masa adalah pembuatan stasiun luar angkasa ISS (International Space Station). Pembangunan ISS yang sudah dimulai sejak tahun 1998 dan selesai tahun 2000an itu menelan dana Rp 1949 triliun! Angka itu mendekati APBN Indonesia tahun 2015 yang mencapai Rp 2000 triliunan.
Para astronot dari Amerika dan Rusia secara bergantian mengunjungi ISS untuk melakukan penelitian di luar angkasa. Bisa dikatakan bila ISS adalah laboratorium paling mahal di dunia.
(mdk/bbo)