7 Virus komputer 'jahat' yang sukses bikin kacau dunia IT
7 Virus komputer 'jahat' yang sukses bikin kacau dunia IT. Hacker dan virus kini sudah jadi hal yang lumrah di kebudayaan kita yang sudah terintegrasi teknologi. Peretasan yang dulu identik dengan tindakan kriminal, kini pun ada berbagai macam dan tak melulu soal peretasan yang merugikan.
Hacker dan virus kini sudah jadi hal yang lumrah di kebudayaan kita yang sudah terintegrasi teknologi. Peretasan yang dulu identik dengan tindakan kriminal, kini pun ada berbagai macam dan tak melulu soal peretasan yang merugikan. Ambil contoh peretas topi putih yang justru menemukan kelemahan dalam sistem keamanan.
Mungkin saat ini, hacker tak selalu jadi representasi kriminal karena berbagai bocoran maupun kegiatan mereka seringkali tak berbasis kejahatan. Namun di era akhir 90an dan awal 2000, virus komputer menyebar dengan bengis. Tak cuma mereka dengan koneksi internet dan email, hanya dengan menancapkan flashdisk, virus yang bisa membuat komputer tak bisa lagi beroperasi bisa menyebar dengan mudah.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
Berikut beberapa virus komputer 'jahat' yang sempat sukses bikin kacau dunia IT.
"Skulls.A Trojan"
Virus Skulls.A Trojan ini adalah virus yang menyerang perangkat mobile yang berjalan di OS Symbian yang sempat menguasai pasar perangkat mobile.
Gempar di tahun 2004, virus ini mampu menyerang sistem dengan unduhan aplikasi yang terlihat tidak berbahaya. Sekali terjangkit ponsel akan tidak berfungsi kecuali telepon. Selain itu, semua ikon akan berubah jadi tengkorak dan tulang bersilang.
"Sircam"
Sircam adalah pertama kalinya muncul sebuah virus yang kini kita kenal sebagai Malware. Virus ini menyerang file Microsoft Office secara acak di komputer yang terjangkit. Hal ini membuat kerusakan yang dihasilkan virus ini cukup parah.
Sekali terinstal ke sistem, virus bekerja seperti 'surat berantai' yang bisa mengirim dirinya sendiri ke daftar kontak yang dimiliki komputer terjangkit.
Sebuah analisis yang dilakukan University of Florida menyebutkan bahwa untuk memberantas virus Sircam ini, butuh dana kira-kira 3 miliar Dollar.
"Melissa"
Salah satu virus yang punya dampak kerusakan massal di era komputer modern, virus bernama Melissa ini adalah virus yang heboh di tahun 1999. Selain merusak, satu hal yang paling terkenal dari virus ini adalah bagaimana ia menyebar dengan sangat cepat. Hal ini dikarenakan virus ini bisa mengirim diri sendiri di 50 alamat pertamadi  Outlook komputer yang terjangkit.
Tercatat, 20 persen komputer di dunia terjangkit virus ini dengan estimasi kerugian 80 juta Dollar. Pembuat virus ini, David L. Smith, ditangkap FBI dan mendekam dalam jeruji besi ditambah denda tinggi.
"MyDoom"
Ini adalah virus yang populer di tahun 2004, serta menyebar dengan super cepat. Di samping kecepatannya dalam penyebaran, kerusakan sistem yang dihasilkan berdampak hingga prosesor.
Virus jenis "worm" ini terkenal dengan membuat komputer jadi 'lemot', dan ini terjadi secara global. Virus inilah yang membuat jatuh nama baik Microsoft, sebagai sistem operasi yang rentan virus. Virus ini sendiri tak bisa 'diusir' oleh software anti-virus apapun.
"Zeus"
Munculnya virus Zeus menandai hadirnya virus sebagai tindak kejahatan, yakni untuk merampok. Zeus yang merupakan produk dari kejahatan yang terorganisir, membuat infeksi malware di komputer personal seseorang, yang akan menggunakan phising dan keylogging protocol untuk mencuri detil dari online banking seseorang, lalu mengosongi rekeningnya.
Setelah pelakunya tertangkap, total 70 juta dollar telah dicuri dari berbagai rekening bank nasabah yang komputernya terkena phising.
"Storm Trojan"
Makin canggih jaringan komputer, hacker pendesain virus pun makin canggih kemampuannya. Seperti Storm Trojan yang merupakan virus canggih yang tak seberapa punya dampak merusak selain hanya sekedar mengganggu.
Virus ini didistribusikan melalui email berisi malware di tahun 2007 silam, dan berakhir menjangkit 8 persen komputer secara global. Virus ini berhasil membuat jaringan botnet pada 10 juta komputer sebelum akhirnya dihancurkan. Yang jadi masalah, menghancurkan virus ini ternyata sangat sulit karena virus ini didesain untuk mengubah sendiri kodenya tiap 10 menit.
Malware WhatsApp
Informasi detil tentang mobile banking Anda bisa dengan mudah dicuri oleh hacker dengan bantuan Malware virus, lewat sebuah aplikasi yang selalu kita gunakan: WhatsApp.
Cara melakukannya adalah dengan menyusupi para pengguna WhatsApp dengan sebuah virus mobile yang didistribusikan lewat sebuah dokumen Word via chat WhatsApp. Masalahnya adalah, dokumen Word ini nampak sangat asli dan pengguna akan sangat mudah pula terkecoh.
Sekali buka, dokumen ini mampu menyedot informasi sensitif berupa data personal dan juga berbagai informasi akun perbankan yang tersimpan di smartphone kita.
Lebih buruk lagi, virus ini seringkali juga dikemas dalam bentuk file PDF atau dokumen Excel secara sangat meyakinkan.