87 Juta Password Dapat Ditebak Hanya dalam Satu Menit
Hal itu berdasarkan penelitian dari Kaspersky mengenai ketahanan password.
Hal itu berdasarkan penelitian dari Kaspersky mengenai ketahanan password.
87 Juta Password Dapat Ditebak Hanya dalam Satu Menit
Pakar Kaspersky melakukan penelitian skala besar mengenai ketahanan 193 juta kata sandi, yang disusupi oleh infostealers dan tersedia di darknet, terhadap serangan brute force dan tebakan cerdas (smart guessing attacks).
Berdasarkan hasil penelitian, 45% dari seluruh kata sandi yang dianalisis (87 juta) dapat ditebak oleh penipu dalam satu menit.
Hanya 23% (44 juta) kombinasi yang terbukti cukup tahan untuk memecahkannya memerlukan waktu lebih dari satu tahun.
Selain itu, para ahli Kaspersky telah mengungkapkan kombinasi karakter mana yang paling sering digunakan saat membuat kata sandi.
-
Kapan HUT Kopassus diperingati? Kopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus!
-
Kapan Ki Joko Bodo meninggal? Pada 22 November 2022, ia tutup usia di usia 58 tahun.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Kodak bangkrut? Ya, perusahaan yang memiliki slogan “You press the button, we do the rest” itu pada tahun 2012 lalu dinyatakan bangkrut.
Telemetri Kaspersky menunjukkan lebih dari 32 juta upaya serangan diluncurkan melalui pencuri kata sandi di tahun 2023 saja. Angka-angka ini menunjukkan pentingnya kebersihan digital dan kebijakan kata sandi yang tepat.
Pada bulan Juni 2024, Kaspersky menganalisis 193 juta kata sandi dalam sebuah studi baru, yang ditemukan dalam domain publik di berbagai sumber darknet.
Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar kata sandi yang ditinjau tidak cukup kuat dan dapat dengan mudah disusupi dengan menggunakan algoritma tebakan cerdas.
Para ahli mengidentifikasi hanya 23% (44 juta) kata sandi yang bersifat resisten – sehingga memerlukan waktu lebih dari 1 tahun untuk membobolnya.
Selain itu, sebagian besar kata sandi yang diperiksa (57%) berisi kata dari kamus, sehingga mengurangi kekuatan kata sandi secara signifikan.
“Secara tidak sadar, manusia membuat kata sandi yang sangat “‘manusia”, yang berarti ini berisikan kata-kata dari kamus dalam bahasa aslinya, seperti menampilkan nama dan nomor. dll. Bahkan kombinasi yang tampaknya kuat sekalipun jarang benar-benar acak, sehingga dapat ditebak dengan algoritma. Oleh karena itu, solusi paling tepat adalah membuat kata sandi yang benar-benar acak menggunakan pengelola kata sandi yang modern dan andal. Aplikasi semacam itu dapat menyimpan data dalam jumlah besar dengan aman, memberikan perlindungan yang komprehensif dan kuat terhadap informasi pengguna,” ujar Yuliya Novikova, Head of Digital Footprint Intelligence di Kaspersky.