Fakta Mengejutkan Kode Password Nuklir AS selama Perang Dingin, Kalau Zaman Sekarang Bisa Dihack
Keamanan kode nuklir AS di masa Perang Dingin menjadi sorotan setelah klaim bahwa kode peluncuran hanya terdiri dari angka-angka yang mudah diingat siapapun.
Di tengah ketegangan Perang Dingin, keamanan kode nuklir AS justru memicu perdebatan. Dugaan bahwa kode peluncuran nuklir diatur hanya dengan delapan digit nol, demi mempercepat respons militer, mengungkap sisi mengejutkan dari protokol pertahanan.
Pada 1981, Roger Fisher, akademisi Harvard, mengusulkan metode unik untuk mencegah peluncuran nuklir tanpa pemikiran matang. Ia menyarankan agar kode peluncuran disematkan dalam kapsul di dada seorang sukarelawan yang selalu mendampingi presiden. Jika presiden ingin meluncurkan senjata nuklir, ia harus membunuh sukarelawan itu dengan tangannya sendiri.
-
Bagaimana hacker memberikan kunci deskripsi data? Singkat cerita, lanjut Alfons, pelaku peretas akhirnya memberikan secara cuma-cuma kunci deskripsi itu.
-
Bagaimana caranya Kode Nuklir bisa diakses setelah ditanam di tubuh manusia? Jika presiden memutuskan untuk meluncurkan senjata nuklir, ia harus membunuh sukarelawan tersebut dengan tangannya sendiri untuk mengambil kode peluncuran dari kapsul.
-
Kenapa hacker memberikan kunci deskripsi? 'Kalau tidak mengalami langsung memang hal ini sulit dipercaya ya,' ujar Alfons kepada Merdeka.com, Rabu (10/7).
-
Kenapa password yang mudah diretas berbahaya? Pernahkah terbayang jika password yang Anda buat bisa dibobol hanya dalam waktu kurang dari 1 detik? Berbahaya bukan?
-
Kenapa password mudah dibobol? 'Secara tidak sadar, manusia membuat kata sandi yang sangat '‘manusia', yang berarti ini berisikan kata-kata dari kamus dalam bahasa aslinya, seperti menampilkan nama dan nomor. dll. Bahkan kombinasi yang tampaknya kuat sekalipun jarang benar-benar acak, sehingga dapat ditebak dengan algoritma.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
Fisher menjelaskan bahwa tujuannya adalah membawa realitas kematian langsung kepada presiden, agar keputusan untuk meluncurkan senjata menjadi lebih manusiawi. Namun, Pentagon menolak usulan tersebut dengan alasan "membunuh seseorang akan mengganggu penilaian presiden".
Kode Sederhana di Masa Perang Dingin
Klaim mengejutkan datang dari mantan petugas peluncuran, Dr. Bruce Blair. Ia menyatakan bahwa pada 1962, saat Presiden John F. Kennedy memerintahkan penggunaan kode untuk meningkatkan keamanan nuklir, Komando Udara Strategis (SAC) justru menyetel semua kode menjadi "00000000". Alasan utamanya adalah untuk mempercepat peluncuran jika diperlukan.
Blair mengungkapkan bahwa hingga pertengahan 1970-an, kode delapan nol ini tetap digunakan. Bahkan, prosedur peluncuran resmi menginstruksikan kru untuk memeriksa ulang agar tidak ada digit selain nol di panel peluncuran.
Namun, Angkatan Udara AS membantah klaim ini. Mereka menegaskan bahwa kode delapan nol tidak pernah digunakan untuk mengaktifkan atau meluncurkan rudal Minuteman ICBM. Blair tetap teguh pada pernyataannya, bahkan menyebut dokumen manual teknis yang tidak diklasifikasikan mendukung klaimnya.
Sistem Keamanan yang Lebih Ketat
Meski klaim tentang kode sederhana ini mengundang kekhawatiran, tidak ada peluncuran nuklir tanpa izin yang terjadi selama masa tersebut. Pada 1977, sistem yang lebih ketat diperkenalkan, di mana personel peluncuran harus menghubungi otoritas lebih tinggi untuk mendapatkan kode peluncuran.
Kisah ini menjadi pengingat pentingnya protokol keamanan yang ketat, terutama untuk senjata pemusnah massal. Meski klaim tentang kode sederhana menimbulkan kontroversi, sistem modern telah jauh lebih canggih untuk memastikan keamanan.