Gara-gara Lebah Data Center AI Meta Tak Kunjung Selesai
Tak disangka, keberadaan spesies lebah langka menghalangi Meta untuk merealisasikan rencananya membangun pusat data AI yang menggunakan tenaga nuklir.
Meta, perusahaan yang mengelola Facebook dan Instagram, memiliki cerita menarik terkait ambisinya dalam mendirikan data center AI yang menggunakan tenaga nuklir. Pembangunan fasilitas tersebut terpaksa ditunda karena alasan yang terbilang sepele.
Menurut laporan Financial Times, alasan yang membuat Meta membatalkan rencana pembangunan data center bertenaga nuklir adalah penemuan spesies lebah langka di area yang direncanakan untuk pembangunan.
Seperti yang dilaporkan oleh Engadget pada Jumat (8/11), Meta sebenarnya telah menemukan lokasi di Amerika Serikat yang ideal untuk pusat data AI bertenaga nuklir dan hampir menyelesaikan kesepakatan dengan operator pembangkit listrik tenaga nuklir lokal.
Namun, penemuan lebah langka di lokasi tersebut memaksa perusahaan untuk membatalkan rencana ambisiusnya. Hal ini tentu saja menjadi kemunduran bagi CEO Meta, Mark Zuckerberg, yang berharap perusahaan ini bisa menjadi yang pertama dalam mengoperasikan infrastruktur AI dengan menggunakan tenaga nuklir jika semua berjalan sesuai rencana.
Meskipun ambisi ini terhalang, Meta tetap menunjukkan komitmennya untuk mengeksplorasi sumber energi berkelanjutan bagi pusat datanya. Saat ini, belum ada informasi mengenai apakah Meta telah menemukan lokasi alternatif untuk pusat data AI mereka. Di sisi lain, perusahaan teknologi besar lainnya seperti Microsoft, Google, dan Amazon juga sedang berinvestasi dalam energi nuklir untuk mendukung layanan AI mereka.
Contohnya, Microsoft telah menghidupkan kembali pembangkit listrik tenaga nuklir Three Mile Island, sementara Google bekerja sama dengan Kairos Power untuk membangun reaktor modular kecil, dan Amazon juga telah berkolaborasi dengan beberapa perusahaan untuk proyek serupa.