Orang ini Pernah Jadi Otak Rencana Kode Nuklir di Simpan di Tubuh Manusia
Ide ini cukup mengejutkan. Beruntung banyak orang yang tidak sepakat. Namun dia punya alasannya sendiri.
Pada 1981, Roger Fisher menulis sebuah artikel di Bulletin of the Atomic Scientists yang mengusulkan cara untuk membuat keputusan peluncuran senjata nuklir menjadi lebih sulit dan emosional. Ia khawatir bahwa keputusan untuk memulai perang nuklir terlalu mudah bagi seorang presiden, yang hanya memerlukan kode peluncuran dari seorang perwira yang mendampinginya.
Fisher, yang mengabdikan hidupnya untuk mencegah konflik dan perang, merasa bahwa proses pengambilan keputusan terkait peluncuran nuklir terlalu impersonal. Sebagai pendukung negosiasi dan nilai-nilai kemanusiaan, ia ingin memastikan bahwa pemimpin yang memiliki wewenang tersebut benar-benar mempertimbangkan dampak kemanusiaan dari keputusan mereka.
-
Di mana chip otak ditanam? Melalui elektroda yang ditanamkan langsung di otak pasien, tim dapat mengirim sinyal ke korteks temporal lateral, bagian otak yang berperan dalam penyimpanan dan pengolahan memori.
-
Bagaimana otak manusia diawetkan? Beberapa mekanisme pengawetan yang ditemukan termasuk dehidrasi, pembekuan, penyabunan, dan penyamakan.
-
Kenapa Elon Musk menanam chip Neuralink di otak manusia? Tujuan jangka pendek perusahaan ini adalah membangun antarmuka otak yang umum dan memulihkan otonomi bagi mereka yang memiliki kondisi neurologis yang melemahkan dan kebutuhan medis yang tidak terpenuhi.', 'Maka, tujuan jangka panjangnya adalah menyediakan teknologi ini bagi miliaran orang dan membuka potensi manusia serta melampaui kemampuan biologis kita,' jelasnya.
-
Bagaimana cara memasangkan chip di otak? Hal ini dilakukannya dengan cara memasangkan sebuah chip ke otak manusia.
-
Bagaimana Anastasia Syn memasukan chip ke tubuhnya? Chip tersebut ia masukan dengan menggunakan jarum suntik, alat penyedot, atau pisau bedah dengan bantuan beberapa orang.
-
Bagaimana Neuralink menanam chip ke otak? Dikatakan juga bahwa seorang ahli bedah akan mengangkat sebagian tengkorak pasien yang diuji sebelum robot setinggi 7 kaki bernama R1 mengambil alih untuk menanamkan 64 benang yang dilapisi elektroda ke dalam otak mereka.
Mengutip IFLScience dan Abalearninglab, Selasa (17/12), Fisher mengusulkan agar kode peluncuran nuklir disimpan dalam sebuah kapsul kecil yang ditanamkan di dalam tubuh seorang sukarelawan. Sukarelawan ini akan mendampingi presiden dengan membawa pisau besar. Jika presiden memutuskan untuk meluncurkan senjata nuklir, ia harus membunuh sukarelawan tersebut dengan tangannya sendiri untuk mengambil kode peluncuran dari kapsul.
Menurut Fisher, tindakan ini akan memberikan pengalaman langsung kepada presiden tentang konsekuensi dari keputusannya. Melihat darah dan kematian secara nyata diharapkan bisa membuat presiden untuk berpikir dua kali sebelum memulai perang yang berpotensi memusnahkan jutaan nyawa.
Fisher sendiri memiliki alasan yang ingin menekankan betapa seriusnya keputusan peluncuran senjata nuklir. Dengan menambahkan aspek emosional dan moral, dirinya berharap pemimpin akan lebih cenderung memilih solusi damai daripada kekerasan. Keyakinannya didasarkan pada pemahaman bahwa manusia harus diingatkan tentang nilai-nilai kemanusiaan sebelum membuat keputusan dengan konsekuensi kehancuran yang dahsyat.
Ketika ide ini diajukan kepada teman-temannya di Pentagon, mereka terkejut dan menyebutnya sebagai ide yang mengerikan. Namun, Fisher menegaskan bahwa justru itulah tujuannya, untuk memastikan proses peluncuran senjata nuklir tidak diambil dengan mudah. Ia ingin meningkatkan kesadaran pemimpin akan dampak tindakan mereka, sehingga perang nuklir menjadi opsi terakhir bagi mereka.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia