Penumpang Pesawat Diprediksi Tembus 9,2 Juta Orang saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025
Program transformasi yang dicanangkan oleh InJourney dilakukan secara fundamental yang meliputi aspek premises, process, dan people.
PT Angkasa Pura (Injourney Airports) memprediksi jumlah penumpang di 37 bandara yang dikelolanya selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 akan mencapai 9,27 juta orang. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 8,71 juta penumpang.
"Dan kita memprediksi sekitar 9,2 juta penumpang. Dan kalau kita bandingkan dengan tahun lalu, akan meningkat 6 persen dibandingkan dengan akutan Nataru 2023-2024 yaitu sebanyak 8,7 juta," kata Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi dalam konferensi pers, Tanggerang, Jumat (20/12).
Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang, pihaknya telah meyiapkan layanan penerbangan tambahan (extra flight) di beberapa bandara. Ia menjelaskan bahwa jumlah penerbangan tambahan ini sering kali berubah dari hari ke hari.
"Jadi dari catatan kita hari ini ada penambahan extra flight 1.653 extra flight," ungkap dia.
Penerbangan tambahan (extra flight) domestik didominasi oleh tujuan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, sementara untuk rute internasional mayoritas mengarah ke Singapura. Secara nasional, total usulan penerbangan tambahan mencapai sekitar 3.111 penerbangan.
Transformasi Sektor Kebandarudaraan
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama InJourney, Maya Watono mengatakan pihaknya melakukan transformasi di sektor kebandarudaraan karena bandara merupakan wajah bangsa atau gateway of the nation.
"Bandara sebagai wajah bangsa merupakan tempat yang didatangi untuk pertama dan terakhir oleh wisatawan, dimana terdapat 150 juta penumpang per tahun melalui bandara yang kami kelola. Untuk itu transformasi ini sangat diperlukan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan optimal ke depannya kepada masyarakat Indonesia," ujar Maya.
Maya menjelaskan program transformasi yang dicanangkan oleh InJourney dilakukan secara fundamental yang meliputi aspek premises, process, dan people.
Sebagai pilot project, transformasi ini dimulai dari 2 bandara besar yang dikelola oleh InJourney Airports yaitu Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, yang mana kedua bandara ini juga merupakan bandara tersibuk di periode nataru.
Diperkirkan di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang terjadi kenaikan jumlah penumpang mencapai 3,05 juta atau naik sekitar 7 persen dari sebelumnya 2,85 juta penumpang, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan 1,39 juta penumpang atau naik sekitar 7 persen dari sebelumnya 1,27 juta penumpang.
Peningkatan Kualitas Infrastruktur
Maya menuturkan pada aspek premises dilakukan dengan peningkatan kualitas infrastruktur bandara yang berfokus pada customer experience seperti beautifikasi terminal, implementasi CT & ATRS XRAY untuk peningkatan kecepatan pelayanan, optimalisasi suhu udara.
Kemudian pada aspek proses dilakukan dengan peningkatan operasional bandara berbasis ekosistem dengan data driven decision making.
"Pada aspek people dilakukan dengan value, attitude, mindset serta kompetensi berbasis customer centric berstandar global," jelasnya.
Selain itu, salah satu program dari transformasi adalah beautifikasi atau peningkatan estetika terminal penumpang baik di area interior maupun eksterior, termasuk penataan ulang area taman dan area hijau yang mengusung konsep nuansa kebudayaan Indonesia dipadukan dengan teknologi.
"Sejalan dengan beautifikasi ini, penumpang pesawat dan pengunjung sudah dapat melihat dan merasakan perubahan estetika cukup signifikan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta," paparnya.
Untuk area check in Terminal 3, katanya kini dilengkapi ornamen beragam tanaman dan tumbuhan hijau didukung pencahayaan terbaik.
"Ornamen ini dapat dilihat di sepanjang facade tenant komersial dan island konter check in," tutup Maya.