Akankah smartphone lokal dapat jadi raja di negeri sendiri?
Selama ini, banyak masyarakat Indonesia yang lebih tertarik dengan produk dari perusahaan luar negeri.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan bahwa pemerintah siap memberikan dukungan bagi perusahaan yang ingin memproduksi smartphone lokal.
Di sela Forum Bisnis RI-Korsel di Seoul, Hidayat mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan dan dukungan terhadap vendor lokal agar dapat memproduksi ponsel atau smartphone sendiri.
Memang patut diacungi jempol akan upaya pemerintah dalam membangkitkan industri Indonesia khususnya di bidang TIK dan komunikasi ini. Namun pertanyaannya adalah apakah nantinya setelah ada produk dengan brand lokal, masyarakat Indonesia akan banyak menggunakannya?
Memang sedikit terdengar stereotype, namun pada kenyataannya tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang lebih mencintai produk luar daripada besutan anak negeri sendiri.
Sebelum ini, ada beberapa produk dalam negeri yang ternyata tidak begitu sukses di pasaran karena banyak orang yang memilih produk luar dengan brand terkenal dibandingkan apa yang telah diproduksi perusahaan negeri sendiri.
Contohnya saja, Nexian. Brand lokal pertama di Indonesia yang bergerak dalam produksi perangkat mobile ini masih belum mampu mengungguli produk dari vendor luar negeri di 'rumah sendiri.'
Selain Nexian, produk seperti mobil dan motor buatan anak negeri juga masih bersaing dengan produk dari luar.
Saat ini, ada satu operating system yang diciptakan oleh developer dari Indonesia sendiri. OS dengan nama BandrOS ini diharapkan mampu bersaing dengan OS lain seperti Android, iOS, Windows Phone dan lainnya untuk tingkat lokal, lebih-lebih internasional.
Apabila masyarakat Malaysia bangga akan Proton, Jepang bangga akan produk elektronik sampai dengan kendaraan, masyarakat Jerman bangga akan produk lokal mereka, pertanyaannya akan tetap sama seperti di atas.
Apakah setelah diciptakannya mulai dari OS sampai perangkat mobile hasil karya cipta anak negeri, masyarakat Indonesia akan bangga dan lebih menggunakan produk-produk lokal tersebut dibanding dengan merk luar?
Berita terkait:
Indonesia berharap Korea Selatan mau berinvestasi di Tanah Air
Pemerintah Indonesia siap dukung pembuatan smartphone lokal
BandrOs, OS dan smartphone pertama buatan anak negeri
Kabar segera hadirnya BandrOS menyeruak di INAICTA 2013
Takut penyadapan? Gunakan ponsel dan OS ciptaan anak negeri
BandrOs, smartphone canggih kreasi anak bangsa
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Bagaimana manusia beradaptasi dengan teknologi smartphone di masa depan? Tubuh manusia pada umumnya beradaptasi dengan keadaan lingkungan di sekitarnya. Jika demikian, bisa saja bentuk tangan dan leher manusia di masa depan akan berbeda.
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Apa yang dimaksud dengan ponsel lipat? Seperti namanya, ponsel lipat dapat diartikan sebagai ponsel cerdas yang memiliki layar yang dapat dilipat menjadi dua. Ini memungkinkan pengguna untuk memiliki perangkat dengan ukuran layar yang lebih besar namun tetap dapat dilipat menjadi ukuran yang lebih kecil dan portabel.
-
Apa yang dimaksud dengan kemampuan "menguping" smartphone dalam konteks iklan? “mereka tidak mendengarkan,” jawabnya. Lantas hal ini menjadi pertanyaan, mengapa platform seperti Facebook begitu sering menampilkan iklan tertentu. Bahkan, beberapa contoh iklan yang hadir menampil produk-produk yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.