Semprot Wartawan SCTV Wawancara Pakai Handphone, Dirlantas Polda Sulteng Minta Maaf
Syamsuddin sudah menjelaskan handphone yang digunakan berteknologi canggih
Dirlantas Polda Sulteng Kombes Dodi Darjanto mendadak jadi buah bibir. Gara-Gara ia menyemprot salah satu rekan media saat hendak melakukan wawancara.
Dodi mengkritik wartawan tersebut yang ingin merekam wawancara video menggunakan telepon seluler alias handphone.
Atas ucapannya yang tak pantas sebagai seorang apart penegak hukum, Dodi meminta maaf.
"Saya selaku Dirlantas Polda Sulteng Kombes Dodi Darjanto sangat merasakan apa yang disampaikan bapak dan rekan-rekan yang ada di sini. Saya juga turut prihatin dan saya juga sangat bersalah dan mohon maaf," kata Dodi didampingi Kabidhumas Polda Sulteng, Kombes Djoko Wienartono dikutip merdeka.com dari akun @warungjurnalis, Kami (18/7).
Dodi menyebut ucapannya saat itu merupakan kekhilafan semata.
Tidak ada motif tertentu di baliknya.
"Yang saya lakukan hilaf, tidak ada maksud apa-apa kemarin. Intinya saya itu sekedar bercanda saja tapi ya kejadiannya jadi seperti ini. tidak ada maksud apa-apa," katanya.
Dodi mengharapkan komunikasi dengan awak media dapat kembali terjalin dengan baik.
"Jadi intinya komunikasi jadi lebih baik lagi dan dapat ditingkatkan seperti sesuai apa yang diharapkan. Sekali lagi saya minta maaf atas nama pribadi, atas nama Dodi Darjanto mohon maaf paling dalam tidak ada maksud apapun," tuturnya.
Sebelumnya, Dodi mempermasalahkan alat perekam wawancara yang digunakan Syamsudi, pewarta dari media SCTV. Saat itu Syamsudin menggunakan telepon genggam alias handphone untuk wawancara.
"Setelah salam dan kenalan saya mau mulai merekam. Dia langsung berkata 'kenapa wawancara pakau handphone? saya tidak mau. Masak wawancara pakai hape, merek China lagi. Suruh direkturmy belikan hp yang canggih," ucap Syamsuddin menirukan ucapan Dodi kepadanya.
Syamsuddin yang juga Kepala Biro SCTV Palu itu mengaku sudah menjelaskan kepada Dodi bahwa teknologi saat ini memungkinkan pengambilan gambar yang berkualitas tinggi menggunakan ponsel.
Namun, penjelasannya tidak diterima dengan baik.