Akun Twitter Pusat Komando Amerika Serikat dibajak
CyberCaliphate yang bertanggung jawab atas aksi peretasan ini mengaku sebagai bagian dari ISIS.
Akun Twitter milik Komando Militer Amerika Serikat (Centcom) berhasil dijebol oleh kelompok yang mengaku sebagai perwakilan ISIS, kelompok militan Negara Islam Suriah dan Irak.
"Tentara Amerika, kami datang, waspadalah," tulis kelompok bernama CyberCaliphate dalam akun twitter komando militer AS, @CENTCOM, seperti dilansir BBC (13/1).
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa yang diduga melakukan 'pengikisan data' di Twitter? Tetapi nampaknya yang dia maksud dengan pengikisan data dalam jumlah besar digunakan oleh perusahaan kecerdasan buatan (AI).
Akun tersebut kemudian digunakan untuk menyebarkan data militer milik Pusat Komando Amerika Serikat. Akan tetapi, sebagian besar data militer tersebut bukan informasi sensitif. Dilansir Ubergizmo (13/1), beberapa data bocor sudah lebih dulu dibuka dan tersedia untuk umum, sementara sisanya hanya data dengan kerahasiaan tingkat rendah.
Pihak Twitter sendiri dengan cepat bertindak atas tindakan peretasan ini dengan langsung menonaktifkan akun CENTCOM setelah aksi pembajakan ini berlangsung selama 30 menit dari unggahan pertamanya.
Kelompok CyberCaliphate sendiri juga merilis penjelasan aksi peretasan ini pada file Pastebin. "Sementara AS dan satelitnya membunuh saudara-saudara kita di Suriah, Irak dan Afghanistan, kita masuk ke jaringanmu dan perangkat pribadimu dan kamu tahu segalanya tentangmu." tulis kelompok CyberCaliphate.
Serangan cyber kelompok ini tak hanya berhenti di Twitter, akun resmi CENTCOM di Youtube pun tak lepas dari objek sasaran. Setelah berhasil dibobol, CyberCaliphate langsung mengunggah tiga video propaganda yang berisikan kegiatan ISIS.
Serangan ini sendiri menjadi ironi karena peretasan ini terjadi saat Presiden Barack Obama memberikan pidato tentang keamanan cyber. Dalam pidato itu, Obama juga sempat menyinggung masalah peretasan Sony Pictures.
(mdk/dzm)