Ambisi Tak Terbendung China Saingi AS di Antariksa, Pelan-pelan Mulai Terbukti
China telah berinvestasi secara besar-besaran dalam kemampuan luar angkasanya beberapa tahun terakhir.
China telah berinvestasi secara besar-besaran dalam kemampuan luar angkasanya beberapa tahun terakhir.
Ambisi Tak Terbendung China Saingi AS di Antariksa, Pelan-pelan Mulai Terbukti
China telah berinvestasi secara besar-besaran dalam kemampuan luar angkasanya beberapa tahun terakhir.
Tak heran bila Negeri Tirai Bambu itu sekarang menjadi pesaing utama Amerika Serikat (AS).
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Apa yang didengar oleh astronot China di luar angkasa? Astronot China melaporkan mendengar suara “ketukan” aneh di luar angkasa – dan hingga kini tidak ada yang benar-benar tahu apa itu.
-
Siapa yang mengecam langkah Amerika Serikat dalam melarang penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras China dalam kendaraan otonom? Di sisi lain, pemerintah Tiongkok mengecam langkah ini dan menyatakan bahwa AS telah memperluas definisi keamanan nasional secara tidak adil.
-
Di mana sampah luar angkasa menghantam Stasiun Luar Angkasa China? “Modul inti Tianhe dari stasiun luar angkasa telah mengalami kehilangan sebagian pasokan daya akibat benturan dari sampah luar angkasa pada kabel daya di sayap panel surya,” ujar wakil direktur CMSA, Lin Xiqiang.
-
Bagaimana Amerika Serikat berencana untuk menerapkan larangan penggunaan perangkat lunak dari China pada kendaraan otonom? Larangan terhadap software ini diperkirakan akan mulai diterapkan pada tahun 2027, sementara regulasi mengenai hardware akan berlaku tiga tahun setelahnya.
-
Mengapa Amerika Serikat ingin melarang penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras dari China pada kendaraan otonom? Keputusan ini didasari oleh kekhawatiran mengenai keamanan nasional, di mana pemerintah AS percaya bahwa teknologi tersebut bisa dimanfaatkan oleh pihak musuh untuk mengendalikan kendaraan dari jarak jauh.
Para ahli telah melihat kemajuan pesat China di ruang angkasa sebagai bukti persaingan ketat antara China dengan AS untuk mendapatkan supremasi.
Walau begitu, menurut seorang pakar kebijakan luar angkasa, AS masih mendominasi sebagian besar ruang angkasa.
Sveltla Ben-Itzhak, Asisten Profesor of Space & International Relations, Air University mengatakan, di beberapa bidang utama, AS jelas jauh di depan dibandingkan China. Pun bila digabungkan semua negara penjelajah ruang angkasa lainnya., AS kata dia, masih unggul.
Misalnya saja dari sisi anggaran yang dipersiapkan untuk eksplorasi luar angkasa. Pemerintah AS pada tahun 2021 menggelontorkan anggaran sebesar USD59,8 miliar. Sementara China masih sepertiga dari anggaran AS yakni USD 16,18 miliar. “AS juga memimpin secara signifikan dalam jumlah satelit aktif. Saat ini, total ada 5.465 satelit yang beroperasi di orbit di sekitar Bumi. AS mengoperasikan 3.433, atau 63 persen dari jumlah tersebut. Sebaliknya, Cina memiliki hanya memiliki 541 satelit,” ungkap dia dikutip dari Space, Kamis (6/7).
Demikian pula, AS memiliki pelabuhan antariksa yang lebih aktif daripada China. Dengan memiliki tujuh lokasi peluncuran operasional di dalam dan luar negeri, setidaknya AS memiliki 13 pelabuhan antariksa tambahan dalam pengembangan.
Dengan demikian, negeri Paman Sam itu memiliki lebih banyak opsi untuk meluncurkan muatan ke berbagai orbit.
Sebaliknya, China hanya memiliki empat pelabuhan antariksa operasional dengan dua lagi yang direncanakan, semuanya terletak di dalam wilayahnya sendiri.
Ambisi China
Meski saat ini mungkin masih kalah, tapi jangan salah. China punya ambisi besar untuk andil dalam eksplorasi ruang angkasa.
Bagaimana tidak, China meluncurkan modul laboratorium penelitian seberat 23 ton ke stasiun luar angkasa Tiangong yang baru dibangun pada hari Minggu 24 Juli tahun lalu.
Lab Wentian, atau "Quest for the Heavens", diharapkan dapat melakukan penelitian biologi dan ilmu kehidupan. Ini adalah langkah terbaru China untuk menjadi kekuatan luar angkasa terkemuka. Stasiun luar angkasa Tiangong, atau "Istana Surgawi", adalah stasiun luar angkasa permanen yang baru dimiliki China. Negara itu sebelumnya telah meluncurkan dua stasiun ruang angkasa percobaan sementara, bernama Tiangong-1 dan Tiangong-2.
Lab baru Wentian adalah yang kedua dari tiga modul kunci untuk Tiangong. Modul kunci pertama Tianhe - yang berisi tempat tinggal bagi anggota kru - dikirim ke orbit pada April 2021. Modul utama lainnya, lab sains Mengtian, diluncurkan pada akhir 2022. China memiliki ambisi besar untuk Tiangong. Stasiun ini akan memiliki tenaga penggerak, sistem pendukung kehidupan, dan tempat tinggal sendiri. Ini juga dirancang untuk memberikan daya pengisian bahan bakar ke teleskop luar angkasa baru China, yang disebut Xuntian, yang akan terbang dekat dengan stasiun luar angkasa pada tahun depan.
Ambisi China itu ternyata diapresiasi oleh Elon Musk.
Dalam cuitannya di Twitter, Elon mengatakan, program luar angkasa China menurut dia jauh lebih maju dari yang ia kira.