Anonymous Australia kembali tegaskan tak serang Indonesia
Hal ini disampaikan dalam sebuah video.
Munculnya laman pastebin yang menyatakan bahwa situs Angkasa Pura dan Garuda Indonesia diserang Anonymous Australia membuat kelompok hacker ini akhirnya angkat bicara. Dalam sebuah video yang baru saja diunggah, hacktivist Australia ini menyatakan sikapnya selama ini.
Seperti yang dilansir oleh Cyberwarnews (17/11), dalam video ini Anonymous Australia tetap pada sikap semula yang takkan pernah menyerang situs publik di manapun juga. Sehingga, mereka menjamin bahwa yang menyerang Angkasa Pura dan beberapa situs lain di Indonesia bukan dari Australia.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Bagaimana "red hat hacker" biasanya melancarkan aksinya? Mereka mungkin menyerang atau melacak penjahat siber, meretas perusahaan dan organisasi pemerintah untuk membocorkan data, dan bahkan menambal kelemahan keamanan.
"Hari ini, mewakili Anonymous Australia, kami menyatakan bahwa kami menolak adanya klaim bahwa Anonymous Australia telah menyerang Indonesia," kata mereka dalam video tersebut.
Selain itu, mereka juga menyatakan malah ingin membantu melakukan ekspos terhadap apa yang pemerintahnya lakukan. Selain itu Anonymous Australia juga menyatakan bahwa makin banyak pemberitaan miring yang beredar selama ini mengenai perang cyber tersebut.
"Kami tak ingin perang, kami hanya ingin bergabung dan mengungkap tabir pemerintahan kami, bukannya saling serang," sambungnya.
Pernyataan Anonymous Australia ini sendiri sebenarnya bisa dibenarkan jika kita menilik lebih dalam penggunaan Bahasa Inggris yang tertera dalam laman pastebin yang disebut mencatut nama mereka. Dalam laman tersebut, terlihat berbagai kesalahan tata bahasa yang harusnya tak dilakukan oleh penutur asli Bahasa Inggris seperti warga Australia.
Berikut beberapa kejanggalan yang ada.
"People in australia that have not involved in this war, became suffering." Kata terakhir seharusnya menggunakan "suffer" saja.
"Who want a cc number indonesian." Seharusnya, "Who want Indonesian's cc numbers."
Baca juga:
Siapa yang hack situs FPI?
Mencari dalang peretasan situs Garuda dan Angkasa Pura
Malaysia dalang panasnya tensi cyber Indonesia-Australia?
Kejanggalan dalam surat ancaman Anonymous Australia di Pastebin
Halt the war! Kemungkinan memang bukan Anon Australia pelakunya
Ada yang coba adu domba hacker Indonesia dan Australia?
'Bukan Anonymous Australia yang serang situs Indonesia'
Anonymous Australia mulai lancarkan serangan ke Indonesia
Ternyata hacker Bangladesh menyerang RI dari Malaysia