Anonymous nyatakan #OpFreeWildan telah selesai
Akhirnya, Anonymous 'cabang' Indonesia menyerukan agar serangan terhadap situs dengan domain go.id dihentikan.
Kurang lebih setelah 2 hari berturut-turut serangan terhadap situs dengan domain go.id, akhirnya para peretas mulai menghentikan serangannya.
Tepatnya hari ini (02/02), Anonymous Indonesia (@anon_indonesia) dan Anon Punishment (@An0nPun1shm3nt), menyerukan agar serangan terhadap situs-situs dengan domain go.id dan situs pemerintah Indonesia lain dihentikan.
Dalam seruannya yang beredar di Internet Anonymous Indonesia menyarankan agar menghentikan serangannya, sedangkan Anon Punishment menuliskan bahwa operasi serangan terhadap beberapa situs di Indonesia telah selesai.
Memang, belum diketahui apakah nantinya dengan seruan ini, semua serangan akan total berhenti ataukah masih ada 'garis keras' yang akan tetap melancarkan agresinya.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Kenapa negara-negara tersebut sering menjadi sasaran hacker? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.