Apakah hacker Bangladesh tak kapok dengan murka kita?
Padahal hacker kita pernah menguasai situs istana kepresidenan mereka.
Saat hacker Indonesia sedang sibuk menyerang berbagai situs pemerintahan Australia, mereka tidak sadar bahwa situs Indonesia ternyata diusili oleh hacker Bangladesh. Padahal, hacker Bangladesh sendiri pernah mengalami bagaimana murkanya hacker kita kala itu.
Catatan merdeka.com, saat perang cyber yang terjadi Juli lalu antara hacker Indonesia dan Bangladesh, ratusan situs dari kedua belah pihak jadi korbannya. Namun, yang paling parah tentunya adalah hacker Indonesia berhasil menguasai situs kepresidenan Bangladesh yang beralamatkan bangabhaban.gov.bd.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Dimana serangan hacker paling sering terjadi? Laporan Microsoft menyatakan ada empat negara yang paling sering menghadapi serangan siber. Dilansir dari The Record, Minggu (3/12), Microsoft melaporkan bahwa dalam periode Juli 2022 hingga Juli 2023, lebih dari 120 negara mengalami lebih dari seratus serangan siber.
Ketika merdeka.com melakukan penelusuran, memang benar bahwa situs dengan alamat bangabhaban.gov.bd hingga kini tak bisa dibuka. Lewat tes koneksi pun terbukti bahwa situs ini tak bisa bangkit lagi.
Kini, perang antara keduanya memang sudah berhenti dengan adanya pernyataan bahwa Hacker Indonesia dan Bangladesh adalah satu saudara dan tidak seharusnya saling menyerang. Namun, potensi perang itu bisa saja kembali muncul melihat situasi sekarang di mana hacker Bangladesh kembali membuat ulah.
Dari kacamata hacker Indonesia, terlihat bahwa hacker Bangladesh sepertinya tidak kapok dengan apa yang terjadi pada kedua belah pihak pada Juli lalu. Saat itu, yang menang jadi arang dan yang kalah jadi abu, tidak ada prestasi apapun yang bisa dibanggakan dalam perang tersebut.
Akankah hal ini berimbas pada pecahnya kembali perang cyber antara keduanya? Patut disimak.
Baca juga:
Anonymous kembali ancam perjanjian Trans-Pasific
Diganggu Bangladesh, hacker kita masih sabar
Hacker Indonesia sukses obok-obok data CIA dan NASA
ID-SIRTII: Ulah hacker, IP Indonesia terancam diblok negara lain
Menkominfo: Hacking itu melanggar undang-undang ITE