AR Group, anak bangsa yang berkancah di teknologi AR dunia
AR Group, anak bangsa yang berkancah di teknologi AR dunia. Inovasi teknologi kreatif yang diciptakan oleh AR Group terdiri dari berbagai teknologi dengan aplikasi komersial yang siap digunakan dalam keseharian konsumen. Solusi yang diciptakan berfungsi untuk menjadi penghubung kebutuhan antara brand dengan konsumen.
Berlokasikan di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), AR Group mendeklarasikan sebagai sebuah kelompok perusahaan global terdepan di bidang teknologi Augmented Reality. Dalam kesempatan ini, AR Group memperkenalkan 3 unit perusahaannya yaitu AR&Co, DÄV dan MindStores yang masing-masing memberikan solusi inovatif yang berbeda dengan teknologi Augmented Reality.
Bertambahnya portofolio teknologi AR Group semakin memantapkan posisi kelompok perusahaan asal Indonesia ini sebagai pemain besar dunia dalam sektor ini. Diharapkan hal ini dapat membantu percepatan pertumbuhan industri IT dan juga ekonomi kreatif berbasis teknologi di Indonesia.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Apa tujuan TelkomGroup dalam mendukung pendanaan startup nasional? Selain bertujuan menciptakan sinergi yang kuat, seluruh dana kelolaan MDI yang ditanamkan, termasuk Merah Putih Fund, berorientasi pada kerja sama yang saling menguntungkan antara startup yang berada di bawah naungan MDI dengan TelkomGroup, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya,” ungkap Donald.
-
Kenapa TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Merah Putih Fund, yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dengan menggandeng kelima CVC BUMN yaitu MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital Indonesia, BRI Ventures, dan BNI Ventures, disiapkan untuk menstimulasi gairah pertumbuhan startup nasional di tengah tech winter yang masih berlangsung saat ini.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Berasal dari Indonesia, AR Group telah memimpin perkembangan Augmented Reality hingga ke mancanegara dan merupakan bagian dari WIR Group. Sejak berdirinya pada tahun 2009, AR Group telah meraih berbagai prestasi dan pengakuan mendunia antara lain Pemenang 'Best AR Campaign' 2015 dan 2016 di Silicon Valley - Amerika Serikat. Hingga saat ini AR Group telah menangani lebih dari 500 proyek yang tersebar di lebih dari 20 negara yang mayoritas adalah negara-negara Eropa dan Asia Tenggara. Meningkatnya permintaan dunia terhadap keahlian dalam Augmented Reality menuntut AR Group untuk membuka kantor perwakilan di beberapa negara seperti Amerika Serikat (di Silicon Valley dan New York), Malta, Spanyol (Barcelona), dan Singapura.
Berikut beberapa penghargaan yang telah diraih oleh AR Group baik secara Nasional dan Internasional: AR Best Campaign at the Augmented World Expo’s Annual Auggie Awards Silicon Valley (AS) 2015 and 2016, Top 25 Indonesia Most Creative Companies 2016 oleh SWA Magazine (Indonesia) Winner at The Smarties APAC (ASIA PACIFIC) 2015, Listed as Innovation 40 companies by The New Economy, London, (UK) awarded at the London Stock Exchange 2014,Augmented Reality Champion Category by AR Summit London (UK) 2013, The Most Innovative Application by Gadget Award 2013, Jakarta (Indonesia), Best Use of Technology Category at the Marketing Events Award (Singapore) 2013, Asia’s Best Entertainment Channel by 3rd CMO Asia Award (Singapore), The Most Innovative game by Indonesia Game Show 2012 (Indonesia), Asia’s Best Study Case by TechinAsia (Singapore) 2010.
Inovasi teknologi kreatif yang diciptakan oleh AR Group terdiri dari berbagai teknologi dengan aplikasi komersial yang siap digunakan dalam keseharian konsumen. Solusi yang diciptakan berfungsi untuk menjadi penghubung kebutuhan antara brand dengan konsumen yang dalam pengalaman AR Group bersifat mutualisme. Hal ini berbeda dengan perusahaan teknologi lainnya yang kerap memberikan konsep teknologi tanpa implementasi riil.
AR Group dimulai di tahun 2009 dengan unit pertamanya yaitu AR&Co dan sejak itu telah menjadi perusahaan Augmented Reality ternama di dunia. Bahkan di tahun 2016 ini, AR&Co sukses menciptakan aplikasi Augmented Reality khusus Star Trek, berkenaan dengan peringatan 50 tahun kisah fiksi ilmiah Star Trek. "Kami bangga dapat bekerjasama dengan satu dari tiga perusahaan Augmented Reality terbaik di dunia yang berasal dari Indonesia dalam proyek Star Trek 50th Anniversary pin ini. Aplikasi Star Trek ini sangat keren dan sungguh menakjubkan bagi para fans dan juga masyarakat umum" menurut Dan Madsen dari produsen memoribilia FanSets, yang juga adalah pendiri fans club resmi Star Trek. Aplikasi Star Trek ini juga mendapat respon yang sangat positif di konferensi Star Trek bulan Agustus lalu di Las Vegas, AS dan juga di acara New York Comic Con awal Oktober ini.
Di tahun 2015 AR Group meluncurkan unit keduanya yaitu DÄV (Digital Avatar) ini dan di tahun 2016 MindStores sebagai unit ketiga diluncurkan untuk memberikan solusi baru di bidang pemasaran. DÄV merupakan perusahaan media berbasis teknologi Augmented Reality yang interaktif dan memungkinkan konsumen untuk 'berinteraksi' dengan berbagai produk di ribuan gerai retail; sementara produsen dan brand dapat mengumpulkan data konsumen tersebut. Sementara itu MindStores merupakan hasil penggabungan teknologi Augmented Reality dan Virtual Reality untuk menciptakan suatu toko virtual. Produk pertama MindStores yang saat ini telah ada di pasaran adalah 'AlfaMind', bekerjasama dengan Alfamart Group, yang memudahkan siapa saja, terutama para Ibu rumah tangga, untuk memiliki toko waralaba ternama berformat virtual tanpa investasi ratusan juta Rupiah dalam properti, modal kerja, dan pengeluaran terkait lainnya.
Dengan 3 (tiga) unit yang memiliki keunikan masing-masing AR Group kedepannya akan menaungi berbagai unit berbasis teknologi lainnya. Di kesempatan ini pula, AR Group mencanangkan riset dan pengembangan untuk perangkat Augmented Reality yang erat kaitannya dengan retina. Daniel Surya, CEO AR Group mengatakan "Masih banyak ruang lingkup implementasi Augmented Reality yang belum dijamah, oleh karena itu kami terus melakukan eksplorasi bagaimana teknologi ini bisa dikembangkan dan membantu meningkatkan kualitas hidup manusia dalam berbagai sektor industri seperti medis, edukasi dan lain-lain. Kami yakin bahwa Augmented Reality akan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan keseharian kita di masa mendatang".
Baca juga:
GrabBike dan GrabExpress ada di Bali
Sonar ingin rajai analitik data sosial di Asia dan Timteng pada 2021
Ini rahasia dua startup Indonesia sukses besar raih pembeli
MatahariMall.com peroleh investasi sebesar 100 Juta Dollar
Keluar dari Intel, Hermawan Sutanto resmi dirikan perusahaan startup
Talenta Indonesia, yuk ikut kontes nyanyi online berhadiah Rp 13 M