Bak Robin Hood, hacker ini curi uang buat korban serangan ISIS
Hacker ini telah mendonasikan ratusan juta rupiah bagi penduduk Suriah
Di pertengahan tahun lalu, perusahaan penjual alat-alat peretasan "Hacking Team" secara tidak terduga menjadi korban peretasan seorang hacker bernama Phineas Phiser. Menariknya, muncul informasi baru bila Phineas mendonasikan uang hasil curiannya.
Menurut Fossbytes, Phineas telah menyerahkan Bitcoin senilai Rp 150 juta pada sebuah kawasan Rojava di Suriah yang kini berperang melawan kelompok militan ISIS.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
Bagi Phineas, penduduk Rojava telah memperlihatkan pada dunia kegigihan melawan ISIS yang menginspirasi banyak perlawanan lain di Timur Tengah. Selain itu, penduduk Rojava memang tengah membuka kampanye crowdfunding guna mencari sumbangan uang lewat internet sebagai modal pertahanan saat ISIS menyerang.
Dalam sebuah postingan di Reddit, Phineas mengatakan bila uang donasi itu adalah hasil curian dari sebuah bank. "Pencurian bank jadi sangat mudah belakangan ini," ujar Phineas di postingannya.
Sebelumnya di Juli 2015, Phineas membuat malu perusahaan Hacking Team dengan mencuri 400GB data soal klien mereka. Data ini sangat sensitif karena Hacking Team memang melayani permintaan pembuatan alat-alat peretas dari organisasi atau lembaga pemerintahan.
Baca juga:
Kesal diremehkan guru, siswa ini retas 444 website sekolah
Buang aplikasi anti hacker dari iTunes, Apple sudah keterlaluan?
Penjahat siber mulai incar sektor ritel
Protes korupsi, hacker Anonymous 'hajar' 9 bank internasional
Awas, hacker bisa lakukan 5 hal berbahaya ini pada smartphone mu!