Begini hasil penelitian efek adanya smartphone saat bekerja
Apakah smartphone menurunkan produktivitas ketika bekerja?
Baru-baru ini ada penelitian yang menunjukan antara produktivitas pekerja tanpa smartphone. Penelitian itu dilakukan oleh Universitas Würzburg and Nottingham Trent, atas permintaan Kaspersky Lab. Dalam penelitian itu disebutkan bahwa smartphone sesungguhnya justru menurunkan produktivitas ketika bekerja.
Penelitian dilakukan dengan menguji perilaku 95 orang yang berusia antara 19 hingga 56 tahun di laboratorium Universitas Würzburg dan Nottingham-Trent. Rentang usia ini dipilih dengan alasan untuk menyeimbangkan kondisi serta jenis kelamin dalam penelitian di setiap lokasi laboratorium. Hasilnya, ketika smartphone mereka dibawa pergi, kinerja peserta meningkat sebesar 26 persen.
-
Siapa yang menjadi subjek penelitian tentang dampak kecanduan gadget bagi remaja? Penelitian ini mengulas 12 artikel yang melakukan studi neuroimaging pada total 237 partisipan untuk mengkaji perubahan dalam konektivitas antara jaringan otak terkait kecanduan internet. Partisipan penelitian berusia antara 10 hingga 19 tahun dan didiagnosis dengan kecanduan internet antara tahun 2013 dan 2023.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Bagaimana kecanduan gadget dapat memengaruhi kemampuan kognitif remaja? Hasil ulasan menunjukkan bahwa remaja dengan kecanduan internet memiliki gangguan signifikan pada daerah otak yang bertanggung jawab atas aktivitas kontrol eksekutif seperti perhatian, perencanaan, pengambilan keputusan, dan kontrol impuls, dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang tidak mengalami kecanduan internet.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang hubungan antara penggunaan smartphone dan kanker otak? Penelitian ini, yang dilakukan atas permintaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menjadi titik terang bagi kekhawatiran yang telah lama ada di kalangan masyarakat terkait potensi bahaya gelombang radio yang dipancarkan oleh smartphone.
-
Apa yang dimaksud dengan ponsel lipat? Seperti namanya, ponsel lipat dapat diartikan sebagai ponsel cerdas yang memiliki layar yang dapat dilipat menjadi dua. Ini memungkinkan pengguna untuk memiliki perangkat dengan ukuran layar yang lebih besar namun tetap dapat dilipat menjadi ukuran yang lebih kecil dan portabel.
-
Apa yang ditemukan oleh penelitian terbaru tentang penggunaan smartphone dan risiko kanker otak? Sebuah penelitian sistematis terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Environment International mengungkapkan bahwa penggunaan smartphone tidak terkait dengan risiko kanker otak.
Dalam penelitian itu, peneliti meminta partisipan untuk menguji konsentrasi mereka di empat situasi yang berbeda, yaitu: dengan smartphone di dalam saku, di atas meja, terkunci di laci dan dipindahkan dari ruangan tersebut. Hasilnya cukup signifikan. Tes menunjukkan bahwa konsentrasi terendah terjadi pada saat smartphone berada di atas meja, namun dengan bertambahnya jarak antara partisipan dengan ponsel pintar, kinerja mereka meningkat.
Secara keseluruhan, hasil tes 26 persen lebih tinggi ketika ponsel mereka dipindahkan dari ruangan tersebut. Berbanding terbalik dengan ekspektasi, ketiadaan smartphone tidak membuat partisipan merasa gelisah. Tingkat kegelisahan stabil selama penelitian berlangsung.
"Studi sebelumnya menunjukkan bahwa di satu sisi, seseorang yang terpisah dengan smartphonenya menghasilkan efek emosional negatif, seperti peningkatan rasa gelisah, namun di sisi lain, studi mendemonstrasikan bahwa kehadiran smartphone dapat menjadi gangguan. Dengan kata lain, kehadiran dan ketidakhadiran smartphone dapat merusak konsentrasi," tutur Jens Binder dari Universitas Nottingham Trent melalu keterangan resmi dari Kaspersky, belum lama ini.
"Pada intinya, penemuan kami dari hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa dibanding kehadiran ponsel pintar, ketidakhadiranlah yang dapat meningkatkan konsentrasi," tambah Astrid Carolus dari Universitas Würzburg.
Sementara itu, menurut Vladimir Zapolyansky, Head of SMB Marketing, Kaspersky Lab menuturkan, semua pelaku bisnis semestinya harus menyadari bahwa dalam lanskap bisnis yang saling terhubung saat ini, tingkat konsentrasi yang lebih rendah dapat menimbulkan isu keamanan. Serangan ditargetkan yang canggih, misalnya, hanya dapat ditemukan jika karyawan waspada pada tampilan dan isi yang tak terduga dan tidak biasa dari e-mail.
"Oleh karena itu,penting bagi pelaku bisnis untuk menerapkan langkah-langkah keamanan, termasuk sesi pelatihan, untuk meningkatkan kewaspadaan karyawan, apakah karyawan menggunakan smartphone mereka di tempat kerja atau tidak. Manajemen keamanan perangkat mobile sama pentingnya demi melindungi data-databisnis yang sensitif guna menerapkan efisiensi usaha," katanya.
Baca juga:
4 Tempat ini jadi wadah air paling mematikan di Bumi
Mengapa sehabis mandi air hangat, kita justru kedinginan?
Penyebab kematian leluhur manusia terpenting 'Lucy' terungkap!
Ilmuwan temukan galaksi paling gelap di alam semesta
[Video] Langka, tiga tornado muncul bersamaan di danau Qinghai
Mengapa kita seringkali mengalami 'deja-vu?'