Begini Jawaban Tim Capres-Cawapres soal Industri Kreatif Digital
Termasuk bagaimana upaya mereka dalam menangani proteksi konten dari pembajakan.
Termasuk bagaimana upaya mereka dalam menangani proteksi konten dari pembajakan.
Begini Jawaban Tim Capres-Cawapres soal Industri Kreatif Digital
Tim dari tiga pasangan capres dan cawapres pada pilpres 2024 hadir di acara Indonesia Digital Summit 2023 yang digelar Asosisasi Pengusaha Indonesia (APINDO) di Jakarta, Selasa (28/11).
Mereka adalah Wijayanto Samirin dari Anies-Muhaimin (AMIN); Budiman Sudjatmiko dari pasangan Prabowo-Gibran; dan Renard Widarto mewakili tim dari Ganjar-Mahfud MD.
Tiga orang itu memaparkan visi-misi capres-cawapres yang diusungnya dari sisi ekonomi digital. Salah satu panelis yang hadir ialah perwakilan dari Komite Bidang Digital APINDO sektor Media & Entertainment, Monika Rudijono.
- Sekjen PDIP Hasto PDIP Bicara Kabinet Ganjar-Mahfud Jika Menang Pilpres, Bakal Ada Menteri Digital
- Wapres Ma'ruf Amin Pimpin Pemberian Penghargaan Terkait Digitalisasi kepada Pemkot Denpasar
- Pelamar Kerja Harus Tahu, Perusahaan Kini Cek Jejak Digital Calon Karyawan Lewat Medsos
- PAN: Pelaku UMKM Harus Siap Risiko dan Benar-Benar Kreatif
Monika yang juga menjabat sebagai Managing Director Vidio.com (EMTEK Group) menanyakan perihal peran aktif pemerintah nantinya untuk mendukung industri kreatif dan bagaimana upaya untuk menangani soal pembajakan. Pasalnya, menurut Monika pembajakan konten di negeri ini masih begitu massif.
"Dalam hitungan jam, tidak lebih dari sehari, konten-konten kami itu sudah ada di Telegram. Jadi sangat mungkin bagi pemerintah untuk membantu kami melakukan proteksi terhadap konten-konten yang dibuat oleh anak bangsa,"
Managing Director Vidio.com, Monika Rudijono.
Selain itu, Ia menanyakan langkah apa yang hendak dilakukan pasangan capres-cawapres bila terpilih agar nantinya budaya dan film Indonesia bisa mengglobal seperti KPOP yang saat ini digandrungi masyarakat negeri ini.
Lalu, bagaimana jawaban mereka?
Wijayanto Samirin, Sekretaris Dewan Tim AMIN mengatakan terkait hal itu sudah dijelaskan secara detail dalam visi-misi Anies dan Cak Imin. Bagaimana mereka akan mengembangkan dan memproteksi hasil dari karya industri kreatif bila terpilih kelak.
“Saya ingin sampaikan bahwa budaya cinema kita kurang. Kita kehilangan budaya cinema. Bioskop-bioskop kita minim. Sekolah film minim. Kita ingin bangun budaya cinema. Bangun 10 pusat budaya seperti TIM. Kita akan bangun 3 sekolah film. Selain itu pula, proteksi konten itu penting ya. Di sisi lain bisa menjadi kolateral kredit nantinya,”
Wijayanto Samirin, Sekretaris Dewan Tim AMIN.
Lalu, Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menilai, Indonesia memang memiliki tantangan yang tak mudah. Negeri ini memiliki 700 suku budaya. Sehingga butuh cara khusus agar budaya Indonesia bisa mengglobal seperti KPop.
Sementara itu, Renard Widarto dari tim TPN Ganjar-Mahfud MD menyatakan negara harus melindungi intelektual property karya anak bangsa.
“IP digital dan royalti digital. Kita juga perlu mendorong agar IP bisa dijadikan sebagai kolateral untuk akses pendanaan. Lepas itu kita harus memikirkan pekerjaan rumah yang masih banyak di industri ini. Jadi perlu ada sinergi untuk duduk selesaikan ini. Kami juga butuh masukan-masukan yang praktikal ya,” ujar dia.