Begini Kondisi Industri Kamera di Tengah Pandemi Covid-19
Begini Kondisi Industri Kamera di Tengah Pandemi Covid-19
Di tengah pandemi Covid-19, ternyata industri kamera juga kena dampak. Hal ini telah dikonfirmasi oleh laporan terbaru CIPA (Camera and Imaging Products Association/Asosiasi Produk Kamera dan Pencitraan).
CIPA telah merilis laporan terkait produksi dan pengiriman kamera dari Januari 2020 hingga Desember 2020. Laporan tersebut mencatat tren penurunan tahunan di pasar kamera yang merosot karena Covid-19.
-
Dimana saja gadget digunakan dalam kehidupan sehari-hari? Penggunaan gadget sudah begitu melekat dengan kehidupan masyarakat hari-hari ini. Hampir semua aktivitas yang dilakukan pun kini terpusat dengan alat elektronik tersebut. Mulai dari bekerja, bersekolah, berkomunikasi, berbelanja, dan sebagainya.
-
Kenapa penggunaan gadget pada anak berbahaya? Anak yang mengalami kecanduan gadget tentu akan mengalami perubahan secara fisik dan emosional. Hal tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan anak ke depannya.
-
Apa yang bisa dibedakan dengan alat baru ini? Ilmuwan menyebutkan usaha yang dilakukannya ini mempunyai akurasi 99 persen. Delapan negara itu yakni; Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, Prancis, Tiongkok, India, Pakistan, dan Korea Utara.
-
Bagaimana kecanduan gadget dapat memengaruhi kemampuan kognitif remaja? Hasil ulasan menunjukkan bahwa remaja dengan kecanduan internet memiliki gangguan signifikan pada daerah otak yang bertanggung jawab atas aktivitas kontrol eksekutif seperti perhatian, perencanaan, pengambilan keputusan, dan kontrol impuls, dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang tidak mengalami kecanduan internet.
-
Bagaimana kecanduan gadget dapat menghambat perkembangan bahasa pada anak? Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar tanpa interaksi verbal dapat menghambat perkembangan keterampilan bahasa dan kemampuan berkomunikasi anak.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
Tahun lalu, kategori kamera mirrorless meningkat dibandingkan dengan DSLR dan kamera dengan fixed lenses. Angka penjualan secara keseluruhan rendah pada 2020, tetapi kamera mirrorless tetap stabil.
Namun, data CIPA menunjukkan penurunan volume sebesar 25,9 persen dan penurunan nilai sebesar 12,5 persen. Demikian sebagaimana dilansir India Today yang dikutip Tekno Liputan6.com.
Pengiriman kamera compact turun 47 persen berdasarkan volume dan turun 41,3 persen berdasarkan nilai. Sementara kamera DSLR turun 47,3 persen berdasarkan volume dan turun 44,6 persen berdasarkan nilainya.
China adalah satu-satunya pasar yang tidak mengalami penurunan volume penjualan pada 2020. Faktanya, Canon melampaui proyeksi penjualan tahun ini berkat penjualan Canon EOS R5 dan Canon EOS R6.
Data CIPA juga menegaskan bahwa meskipun volume pengiriman turun, laporan keuangan Canon dan Nikon menunjukkan bahwa nilai unit yang dikirim tidak turun pada tingkat yang sama. Artinya, semakin sedikit kamera yang dijual, tetapi yang dijual mendatangkan pendapatan lebih tinggi.
Secara keseluruhan, kamera dengan fixed lenses memiliki volume 52,5 persen dan nilai 56,4 persen; volume DSLR 53,4 persen dan nilai 55,4 persen; volume mirrorless 75,9 persen dan nilai 86,2 persen.
Sementara di Indonesia, menurut Marketing Assistant Director Canon Business Unit PT Datascrip, Sintra Wong, aktivitas di sektor pariwisata yang menurun di tengah pandemi membuat kebutuhan akan kamera jadi menyusut.
Ia mengatakan permintaan pasar terhadap kamera selama Januari-September 2020 mengalami penurunan hingga sekitar 50 persen dibanding periode sama pada 2019.
Perlu Transformasi
Di kondisi yang tak menentu ini perlu adanya transformasi agar bisa bertahan. Salah satunya adalah strategi yang dilakukan pemilik toko kamera Jakarta Camera, Michael Winata Dharma.
Dengan membaca model bisnis ke depan, Michael mengambil keputusan untuk mengubah Jakarta Camera dari offline store menjadi online store secara total.
"Terutama di masa pandemi ini dengan meningkatnya minat belanja online memperbesar keyakinan atas strategi kami ini. Semua produk kami dengan mudah dapat diakses melalui media sosial Instagram dan juga website. Selain itu, kami juga hadir di beberapa e-commerce seperti Bukalapak, Tokopedia, dan Shopee," ujar Michael seperti dikutip dari Tekno Liputan6.com.
Tak hanya itu, ia juga mengembangkan skema bisnis dengan model transaksi dropship sehingga semakin banyak seller yang bisa bergabung menjual produk miliknya dan mendapat benefit.
Ia menilai dunia fotografi sangat unik. Meski terus berevolusi dari analog ke digital, DSLR ke mirrorless, foto ke video, tetap saja para pecintanya seperti candu untuk membeli bodi dan lensa kamera berserta aksesoris lainnya yang bisa dibilang cukup menguras dompet.
"Nyatanya meski terbilang mahal, penjualan kamera dan atributnya tetap diminati oleh penggemarnya. Dari sinilah saya optimistis untuk semakin dalam di dunia bisnis fotografi," ucapnya menambahkan.
Tak hanya kamera untuk kebutuhan fotografi, Michael memungkapkan kamera keamanan CCTV juga diminati masyarakat untuk kebutuhan keamanan ekstra di tengah pandemi.
"Saat ini penjualan instalasi CCTV juga menjadi andalan lini bisnis Jakarta Camera dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan keamanan dan sudah menjadi standar setiap bangunan untuk memilik CCTV," pungkasnya.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Iskandar