Berapa Lama Idealnya Anak-anak Belajar Online? Ini Jawaban Ahli
Tak bagus jika anak-anak terus menerus terpapar layar. Ada ideal durasi untuk belajar online.
Tak bagus jika anak-anak terus menerus terpapar layar. Ada ideal durasi untuk belajar online.
Berapa Lama Idealnya Anak-anak Belajar Online? Ini Jawaban Ahli
Pasca pandemi Covid-19 usai dan sekolah mulai masuk seperti biasa, bukan berarti pola belajar online ditinggalkan begitu saja. Pola ini masih diadopsi untuk salah satunya melengkapi pembelajaran di sekolah. Di sisi lain, anak-anak juga sebaiknya tak terlalu lama terpapar layar. Lantas, seberapa lama idealnya waktu anak untuk belajar online? Psikolog Pendidikan sekaligus Konselor Anak dan Remaja, Caesilia Ika W mengatakan sebaiknya pola belajar online tak membuat anak-anak terus-menerus terpapar layar. Harus ada jeda waktu ketika anak-anak belajar online.
-
Siapa yang dapat menjadi tutor online? Jadikan kemampuan akademis sebagai penghasilan. Misalnya, seorang ahli matematika bisa membantu siswa sekolah menengah yang kesulitan dengan kalkulus.
-
Mengapa TTS online bermanfaat untuk proses belajar mengajar? TTS mengusung konsep belajar sambil bermain, proses belajar mengajar pun lebih menyenangkan. Siswa bahkan mampu mengingat materi dengan mudah.
-
Bagaimana cara memulai bisnis online? Bisnis online adalah jenis bisnis yang dijalankan secara digital menggunakan sebuah situs atau platform tertentu. Karakteristik utama yang membedakan bisnis online dengan bisnis tradisional adalah semua transaksi, mulai dari mendapatkan pelanggan, promosi, hingga penjualannya dilakukan secara online.
-
Siapa yang sedang belajar? Nia tengah mendampingi anak pertamanya, Mikhayla, saat mengerjakan PR.
-
Kapan doa mau belajar dibaca? Dengan berdoa sebelum belajar, seseorang dapat memohon bantuan dan petunjuk dari Tuhan agar diberi kecerdasan, kejelian, dan pemahaman yang baik dalam proses belajar.
-
Di mana tempat penipuan online sering terjadi? Penipuan online bisa terjadi kapan saja, yang paling sering adalah saat belanja online.
"Soal ideal ini perlu adanya riset yang lebih mendalam ya. Tetapi begini, belajar online itu kan berhadapan dengan layar kan ya, itu harus misalnya sekitar 15 menit sekali berhenti. Jadi jangan sampai anak-anak ini terlalu terekspose terhadap layar ya. Itu tidak baik,"
Psikolog Pendidikan sekaligus Konselor Anak dan Remaja, Caesilia Ika W.
Ia pun menyontohkan, jeda 15 menit ini bisa digunakan oleh anak-anak untuk mengerjakan soal-soal yang telah dijelaskan dalam materi yang disampaikan melalui video. Sehingga, mata anak tidak terlalu terpapar layar.
"Kalau belajar online itu kan ada yang lewat video, kemudian mengerjakan soal, itu kan mata gak melihat layar. Jadi itu gak papa. Tetapi kalau kemudian eksposure terhadap layar itu berlebihan perlu dipikirkan,"
Psikolog Pendidikan sekaligus Konselor Anak dan Remaja, Caesilia Ika W.
Menurut riset The National Board of Professional Teaching Standard merekomendasikan siswa untuk merencanakan menghabiskan sejumlah jam tertentu belajar online tergantung pada usia dan tingkat kelasnya. Berdasarkan rekomendasinya itu disebutkan bahwa untuk anak-anak dengan jenjang SD, paling tidak mereka boleh menghabiskan waktu belajar online sekitar 1-2 jam. Kemudian untuk anak SMP direkomendasikan 2-3 jam dan anak SMA 3-4 jam belajar online. Namun tetap dengan jeda selama waktu tersebut.
Di sisi lain, study-life balance juga penting untuk anak-anak. Study-life balance adalah konsep penting yang mengacu pada keseimbangan waktu belajar dengan kegiatan pribadi, keluarga, dan rekreasi.
Dalam konteks anak, study-life balance membantu menjaga kesejahteraan emosional dan mental mereka.
- Berhenti dari Kerja Kantoran dan Memilih Jualan Online, Wanita Asal Depok Ini Raup Penghasilan Rp130 Juta per Bulan
- Cara Cek SLIK OJK Online Sendiri, Perhatikan dan Ikuti Langkah-Langkahnya
- Saat Wawancara Kerja Online Jangan Pernah Pakai Background Ini, Begini Menurut Sains
- Platform Ini Bisa Bantu Pekerja Bebas Utang Pinjol, Begini Cara Kerjanya
Namun faktanya, jumlah waktu yang harus dihabiskan para siswa untuk belajar di sekolah dan di rumah menjadi masalah. Mereka menjadi lelah dan juga memerlukan lebih banyak waktu untuk menjelajahi apa yang mereka sukai di luar aspek akademis. "Keseimbangan antara kehidupan belajar dan kehidupan pribadi itu penting. Ini fase di mana anak-anak memerlukan kebebasan untuk menjelajahi kehidupan dan menemukan apa yang mereka sukai baik di dalam maupun di luar sekolah," jelas Fernando Uffie, Founder dan CEO Kelas Pintar.