Berkat aplikasi hoax, anak ITB lolos final lomba besutan Microsoft
Berkat aplikasi hoax, anak ITB lolos final lomba besutan Microsoft. Hoax makin merajalela di lini media sosial. Mencoba memberikan opini sesat kepada penerima pesan tersebut. Hoax ini terjadi tak hanya di Indonesia saja, namun menjamur hingga ke luar. Melihat fenomena itu, CIMOL - sekumpulan anak muda jago developer
Hoax makin merajalela di lini media sosial. Mencoba memberikan opini sesat kepada penerima pesan tersebut. Hoax ini terjadi tak hanya di Indonesia saja, namun menjamur hingga ke luar. Melihat fenomena itu, CIMOL - sekumpulan anak muda jago developer asal ITB - membuat aplikasi untuk mencegah hoax. Mereka sebut aplikasinya itu dengan nama Hoax Analyzer.
Berkat aplikasinya itu, CIMOL berhasil lolos ke babak final tingkat Asia Tenggara pada Microsoft Imagine Cup 2017. Tim CIMOL berhasil unggul dari 521 mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang telah melalui seleksi ketat untuk sampai pada babak final Indonesia.
-
Bagaimana Microsoft membangun bisnis mereka? Dia memuji Bill Gates dan Microsoft atas kegigihanya dalam membangun bisnis.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Apa yang dilakukan oleh Microsoft dengan menggunakan teknologi AI ? Microsoft baru-baru ini membuat gebrakan menarik di dunia seni dan kecerdasan buatan (AI) menggunakan VASA-1. Mereka telah merilis sebuah video yang menampilkan Mona Lisa, lukisan ikonik karya Leonardo da Vinci yang sedang 'ngerap'.
-
Bagaimana cara IndiBiz mendorong digitalisasi pendidikan? Indibiz, ekosistem solusi digital dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen mendorong digitalisasi pendidikan salah satunya melalui penyelenggaraan Indonesia Digital Learning (IDL).
-
Bagaimana Microsoft menyarankan perusahaan untuk mengadopsi AI? “Kuncinya sekarang ada pada bagaimana kita mampu menyalurkan antusiasme tersebut menjadi transformasi AI bisnis yang nyata, dengan melakukan tiga hal. Pertama, identifikasi masalah bisnis dan integrasikan AI ke dalam solusinya. Kedua, ambil pendekatan top-down dan bottom-up. Ketiga, prioritaskan pelatihan keterampilan AI bagi setiap individu,” ujar Dharma Simorangkir, Presiden Direktur Microsoft Indonesia dalam keterangannya, Kamis (13/6).
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
Kelima finalis Indonesia yang telah terpilih pada Maret lalu pada hari ini mempresentasikan hasil final dari aplikasi yang mereka kembangkan. Tim CIMOL yang terpilih, akan diberangkatkan ke Manila, Filipina pada tanggal 23 – 26 April 2017 mendatang untuk bertemu dan berkompetisi dengan para pemenang dari negara-negara Asia Tenggara lainnya.
"Kami merasa senang dan bangga dengan keberhasilan tim kami. Merupakan sebuah kehormatan bagi kami untuk dapat mewakili Indonesia dalam babak final Asia Tenggara di Manila. Aplikasi Hoax Analyzer ini kami ciptakan untuk mengurangi jumlah informasi hoax yang beredar di masyarakat. Kami berharap temuan kami ini dapat bermanfaat bagi semua orang di Indonesia, bahkan di seluruh dunia," ujar Adinda Budi Kusuma Putra dari tim CIMOL melalui keterangan persnya, Jumat (7/4).
Para finalis yang terpilih akan memperebutkan tiket ke World Final Microsoft Imagine Cup 2017 yang akan diselenggarakan di markas Microsoft di Seattle, Amerika Serikat pada Juli 2017 mendatang. Kompetisi ini memiliki hadiah utama uang tunai sebesar Rp 1,3 Miliar dan layanan Microsoft Azure senilai Rp 1,6 Miliar.
Anthonius Henricus, Developer Evangelism and Experience Director, Microsoft Indonesia menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh finalis Imagine Cup Indonesia.
"Sebanyak 50 persen dari proses penilaian berfokus kepada pemanfaatan teknologi dalam pengembangan aplikasi, khususnya teknologi komputasi awan, Azure. Berbeda dari Imagine Cup tahun-tahun sebelumnya, tahun ini kami tidak menentukan kategori dalam Imagine Cup, sehingga membebaskan kreativitas para peserta dalam berinovasi. Kami mengharapkan dukungan dari berbagai pihak bagi finalis asal Indonesia agar dapat melaju hingga ke babak dunia," paparnya.
Baca juga:
Printerous: Target kami bisa untung!
6 Cara efektif maksimalkan Facebook Page untuk bisnis Anda!
Frame A Trip, startup baru besutan Dian Sastrowardoyo
Misbakhun: Tak bayar pajak, Bigo Live harus diblokir
Sempat tepis kabar diakuisisi, akhirnya Kudo sah dimiliki Grab
Bos Jualo: Teknologi seperti dua mata pisau
Cipika Play permudah pembelian token games lewat mobile apps