CoHive Umumkan Investasi Baru USD 13,5 Juta
CoHive mengumumkan telah mendapatkan pendanaan baru sebesar USD 13,5 juta atau setara dengan Rp 192,6 miliar.
CoHive mengumumkan telah mendapatkan pendanaan baru sebesar USD 13,5 juta atau setara dengan Rp 192,6 miliar. Pendanaan tersebut didapatkan dari Kolon Investment, Stassets Investment, pengembang properti lokal, dan berbagai investor yang telah bergabung di seri A termasuk H&CK Partners. Investasi baru ini nantinya akan digunakan untuk pengembangan CoHive di masa mendatang.
Sekadar informasi, CoHive sendiri merupakan perusahaan penyedia ruang kerja bersama atau coworking space. CoHive, dulu dikenal dengan EV Hive, namun seiring berjalannya waktu mengubah namanya menjadi CoHive.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Founder dan CEO CoHive, Jason Lee menyatakan pihaknya optimistis dengan permintaan pasar akan ekosistem kerja yang terintegrasi.
Oleh karenanya, dengan investasi ini salah satunya bakal mengekspansi bisnisnya ke Surabaya, Bandung dan Makassar. Rencananya, ekspansi ini bakal dilakukan di kuartal 3 dan 4 tahun ini.
"Kami menjadi perusahaan coworking space pertama di Indonesia yang mengoperasikan sepenuhnya gedung tingkat tinggi dan kami akan mengembangkan bisnis kita untuk mendukung ekosistem kerja di setiap wilayah," ungkap Jason saat acara konferensi pers di Gedung CoHive, bilangan Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (19/6).
Hingga saat ini, CoHive telah memiliki 31 lokasi dengan luas total sekitar 65.000 meter persegi yang tersebar di seluruh Jakarta, Medan, Yogyakarta, dan Bali.Sementara, anggota coworking space ini sudah mencapai 9.000 orang.
Di saat pengumuman pendanaan itu juga, CoHive merilis produk-produk terbarunya yaitu ruang kerja (CoWorking), tempat tinggal (CoLiving), ruang ritel (CoRetail) dan ruang acara (CoHive Event Space).
Perusahaan penyedia ruang kerja bersama (coworking space), EV Hive atau yang telah berubah nama menjadi CoHive, mendapatkan pendanaan seri B sebesar USD 13,5 juta atau sekitar Rp 192,6 miliar.
Dana ini disalurkan dari berbagai perusahaan ventura, di antaranya Stonebridge Ventures, Kolon Investment, Stassets Investment, pengembang properti lokal dan berbagai investor yang telah bergabung di putaran pendanaan seri A, seperti Softbank Ventures Asia dan H&CK.
(mdk/faz)