Cuek bahaya internet, wanita lebih rentan jadi korban penjahat cyber
Uniknya, wanita lebih peduli soal transaksi online lebih dari aktivitas dunia maya lainnya
Bukan hanya di dunia nyata saja, wanita ternyata juga terbukti menjadi sasaran empuk penjahat di dunia maya. Ironisnya, hal ini diawali dari sikap ketidakpedulian.
Ya, berdasarkan penelitian Kaspersky La dan B2B International, wanita kurang peduli terhadap ancaman yang ada di jagat maya. Imbasnya, sikap cuek itu menimbulkan konsekuensi yang berbahaya bagi wanita. Mereka rentan terhadap serangan hacker hingga virus berbahaya.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dilakukan agen Mossad di Jakarta? Berkedok misi dagang, berbagai operasi intelijen dijalankan Israel dari Jakarta. Sejumlah hubungan kerja sama pernah dilakukan oleh militer dan intelijen Indonesia dengan Dinas Rahasia israel, Mossad. Bahkan Mossad pernah memiliki sebuah kantor di Jakarta yang disamarkan dengan 'misi perdagangan' agar orang-orang tidak curiga.
Hasil penelitian itu menunjukkan bila hanya ada 19 persen wanita yang percaya dirinya bakal jadi korban penjahat cyber. Di sisi lain, ada 25 persen pria yang sadar akan ancaman cyber itu.
Hal ini diperparah dengan sedikitnya informasi yang diketahui oleh wanita terkait bahaya di dunia maya. Sebagai contoh, 27 persen pria dan 38 persen wanita tidak tahu apa itu ransomware; 23 persen pria dan 34 persen wanita sedikit mengetahui tentang malware ponsel; 21 persen pria dan 34 persen wanita memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai apa itu eksploitasi.
Uniknya, terlepas dari potensi bahaya internet itu, jumlah wanita yang menjadi korban kejahatan internet masih lebih sedikit dari pada pria. Tahun lalu, sekitar 35 persen pria responden penelitian Kaspersky Lab mengaku menghadapi insiden virus dan 22 persen mengalami kerugian finansial akibat hal itu.
Sementara itu, hanya ada 27 persen wanita yang mengaku menjadi korban serangan virus dan 19 persen yang kehilangan uang.
Menurut Kaspersky, fenomena ini disebabkan oleh tingginya tingkat rasa khawatir wanita terhadap penipuan online, khususnya soal keuangan. Wanita terbukti lebih peduli pada transaksi keuangan dibanding aktivitas online lain.
Tidak mengherankan bila pada tahun 2014 serangan cyber yang menargetkan data keuangan pengguna banyak dihadapi oleh kalangan pria dengan 47 persen, sedangkan wanita hanya 39 persen.
Baca juga:
Menkominfo gandeng ahli tangkal penyimpangan penggunaan Internet
Ini cara Google berantas kebohongan dan 'hoax' di internet
China mulai berangus akun internet palsu di negaranya
Gara-gara baju ini, netizen dunia terpecah belah dan saling caci