Debu Vulkanik Gunung Berapi ini Mengandung Emas, Lokasinya Sangat Terpencil
Gunung Erebus, salah satu gunung berapi aktif di Antartika, mengeluarkan debu emas senilai Rp 102 juta setiap harinya. Tertarik ke sana?
Gunung Erebus, salah satu dari dua gunung berapi aktif di Antartika, mengejutkan dunia dengan kemampuannya menghasilkan debu emas senilai £5,040 atau setara Rp 102 juta setiap hari.
Gunung berapi ini, yang terletak di ujung selatan dunia, pertama kali ditemukan pada tahun 1841 oleh Kapten Sir James Clark Ross, yang menamainya sesuai dengan kapalnya. Meskipun Gunung Erebus telah aktif sejak tahun 1972, ia tidak mengeluarkan lava, melainkan gas dan uap dalam jumlah besar.
-
Mengapa Gunung Ungaran memiliki kawah aktif? Dilansir dari Wikipedia, tidak ada catatan sejarah mengenai aktivitas gunung api ini.
-
Mengapa Gunung Anak Ranakah disebut sebagai gunung api aktif termuda di Indonesia? Gunung ini baru muncul tahun 1987 dan disebut sebagai gunung api aktif termuda di Indonesia.
-
Di mana saja tempat-tempat angker di Gunung Slamet? Gunung Slamet memiliki reputasi sebagai tempat angker dengan beberapa lokasi yang terkenal menyeramkan, termasuk Pos 2, Pos 9, dan Pasar Setan di Pelawangan.
-
Kapan Gunung Patenggeng terbentuk? Menurut tim Geologi, Gunung Patenggeng merupakan gunung purba berusia jutaan tahun.
-
Apa yang dikeluarkan oleh gunung berapi ini selain emas? Ahli geologi menemukan partikel emas di gas vulkanik dan salju di sekitar gunung berapi tersebut.
-
Kenapa status Gunung Lewotobi Laki-laki dinaikkan? Status siaga diberlakukan karena mengacu hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan adanya peningkatan aktivitas visual dan kegempaan pada Gunung Lewotobi Laki-laki. Selain itu, peluang awan panas muncul dari rekahan kawah sehingga tingkat aktivitas gunung api itu dinaikkan dari Level II ke Level III.
Mengutip Indy100, Kamis (26/9), salah satu aspek yang paling menarik dari aktivitas vulkanik Erebus adalah debu emas mikroskopis yang terbentuk saat gas dilepaskan perlahan dari kawah gunung.
Setiap hari, sekitar 80 gram debu emas dengan ukuran partikel sekitar 20 mikrometer (0.02mm) terlepas dari gunung tersebut. Dengan harga emas saat ini mencapai £63 per gram atau Rp 1,2 juta, ini berarti Gunung Erebus menghasilkan emas senilai sekitar £5,040 atau Rp 102 jutaan setiap harinya.
Partikel emas ini terbentuk ketika lava yang keluar dari dalam gunung bertemu dengan udara dingin, memungkinkan proses kristalisasi emas berlangsung sebelum debu tersebut tersebar ke atmosfer. Debu emas ini bahkan telah ditemukan sejauh 600 mil dari lokasi gunung berapi.
Menurut Conor Bacon, seorang ilmuwan peneliti di Lamont-Doherty Earth Observatory di Universitas Columbia, salah satu hal paling menarik dari Gunung Erebus adalah danau lava yang terus-menerus ada di kawah puncaknya. Fenomena ini cukup langka karena membutuhkan kondisi khusus agar permukaan lava tidak membeku.
Tidak semua gunung berapi bisa menghasilkan emas karena sebagian besar melepaskan gas dengan kekuatan yang jauh lebih besar, yang tidak memberikan cukup waktu bagi partikel emas untuk mengkristal. Namun, Gunung Erebus dengan erupsi yang lebih lambat memungkinkan proses tersebut terjadi.
- Gunung Semeru Berulang Kali Erupsi, Abu Vulkanik Terpantau Setinggi 900 Meter
- Tergiur Investasi Emas, Puluhan Warga Depok Jadi Korban Penipuan Kerugian Rp6 Miliar
- Dikabarkan Ada Bongkahan Emas di Puncaknya, Ini 4 Fakta Menarik Gunung Talamau Pasaman Barat
- Mantan Pegawai BELM Antam dan Makelar Didakwa Korupsi 152,8 Kg Emas
Meski menghasilkan emas setiap hari, lokasi Gunung Erebus yang terpencil di Antartika membuat eksploitasi komersial dari fenomena ini tidak praktis. Namun, penemuan ini menambah wawasan tentang proses geologi dan vulkanik yang unik di dunia.
Selain itu, penelitian lebih lanjut tentang Gunung Erebus dapat memberikan wawasan baru tentang bagaimana beberapa gunung berapi mampu menghasilkan mineral berharga seperti emas. Gunung Erebus, dengan ketinggian 12.448 kaki (3.794 meter), terus menjadi subjek studi para ilmuwan yang tertarik pada fenomena vulkanik di lingkungan ekstrem.
Sementara itu, debu emas yang dihasilkan setiap hari menambah keunikan dari gunung berapi yang dianggap sebagai salah satu fenomena alam paling menakjubkan di dunia.