Di perbatasan Timor Leste, sinyal Telkomsel kalah kuat
Untuk sementara, Telkomsel menyarankan warga di perbatasan Timor Leste untuk mengubah setting jaringan ke manual.
Banyak pelanggan Telkomsel di perbatasan NTT dan Timor Leste yang mengeluh soal pulsa mereka yang hilang tersedot operator telepon seluler dari negara tetangga tersebut. Sebagai solusi sementara, Telkomsel menyarankan memilih jaringan secara manual.
"Memang banyak sekali keluhan dari masyarakat yang bermukim di daerah perbatasan karena pulsa di telepon seluler mereka sering hilang tersedot operator telepon seluler milik negara Timor Leste. Ini karena sinyal dari operator Timor Leste terlalu kuat," kata Riva Moreno, Pimpinan PT Telkomsel Kupang, Nusa Tenggara Timur, di Kupang, Selasa (22/05) kepada Antara.
Warga desa yang langsung berbatasan dengan Districk Oekusi, Timor Leste mengaku sering dirugikan karena layanan seluler lebih didominasi oleh operator Timor Leste. "Kami warga di daerah perbatasan memang agak sulit untuk berkomunikasi karena meskipun kami menggunakan operator yang sangat murah, tetapi pada saat pemakaian hasilnya ternyata sangat mahal, karena pulsa kami disedot operator Timor Leste," kata Sekretaris Kecamatan Mutis, Marianus Lopis.
Biaya mengirim SMS menggunakan operator Indonesia ke sesama operator bisa mencapai Rp 3.500, begitu juga saat mereka menerima SMS. Untuk menelepon, menurut mereka, hanya beberapa detik saja bisa menghabiskan pulsa Rp 50 ribu.
Telkomsel sendiri masih berupaya untuk membangun base transceiver station (BTS) di wilayah perbatasan namun untuk sementara, masyarakat diminta untuk mengubah setting pemilihan jaringan menjadi manual untuk menghindari biaya roaming dari operator Timor Leste.
Menurut Riva Moreno, jangkauan jaringan yang sudah dimiliki Telkomsel di provinsi yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste itu hingga saat ini sudah cukup baik kendati masih butuh sejumlah tambahan perangkat terutama di daerah perbatasan. "Kendati masih ada sejumlah titik di wilayah perbatasan yang masih perlu dipasang BTS-nya pada tahun ini seperti di Desa Oepoli di dekat Oecuse kantung inclave Timor Leste," katanya.
"Untuk Oepoli akan kita pasangkan BTS di area milik TNI yang sedang bertugas menjaga keutuhan NKRI demi keamanan peralatan yang ada," katanya.
Dia menyebut, khusus wilayah NTT secara keseluruhan untuk tahun 2012 ini akan dibangun tambahan 900 BTS, dengan 119 di antaranya merupakan Node B (BTS 3G), untuk memperkuat sinyal layanan komunikasi seluler.