Dua riset teknologi ini berpotensi tapi kurang perhatian selama 2015
Beberapa hasil riset keren tetapi kurang diperhatikan oleh pemerintah
Sejatinya, hasil penelitian di Indonesia banyak, namun sedikit sekali yang bisa bersinergi dengan industri terkait. Hal ini yang kemudian digenjot oleh pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (KemenristekDikti) agar hasil riset-riset negeri ini bisa dikomersialisasi.
"Kita harapkan bisa sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di tahun 2019 sudah ada 350 inovasi teknologi yang sudah scale up dengan industri," ujar Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (MenristekDikti), Muhammad Nasir pada suatu kesempatan.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Apa saja jenis-jenis teknologi yang dibahas dalam konteks? Teknologi dapat didefinisikan sebagai penerapan pengetahuan dan keterampilan untuk menciptakan produk atau proses yang bermanfaat bagi manusia.
-
Siapa yang menemukan lempeng tektonik di Kalimantan? Prediksi keberadaan kerak Bumi ini muncul ketika Suzanna van de Lagemaat, ahli geologi lulusan Universitas Utrecht di Belanda, dan supervisornya, Douwe van Hinsbergen, menganalisis data geologi dari pegunungan di kawasan Asia-Pasifik.
-
Kenapa Kemkominfo mendorong kemajuan teknologi? “Kami lakukan untuk mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi bangsa yang lebih baik dan membuka berbagai ruang bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
-
Apa itu teknologi pengendali pikiran jarak jauh yang dikembangkan oleh ilmuwan Korea Selatan? Teknologi ini, yang dinamakan Nano-MIND (Nano-Magnetogenetic Interface for NeuroDynamics), sederhananya adalah teknologi pertama di dunia yang bisa mengontrol wilayah otak tertentu dengan bebas menggunakan medan magnet.
-
Apa yang diluncurkan oleh Fakultas Teknik UGM? "Tentunya pesawat tanpa awak ini bisa diaplikasikan ke banyak hal. BPBD salah satunya yang akan memanfaatkannya karena pesawat ini bisa memantau bila telah terjadi bencana, misalnya gempa bumi," kata Dekat Fakultas Teknik UGM Prof. Selo pada Rabu (3/9).
Ambisinya itu, bukanlah tanpa rintangan menghadang. Tak mudah memang mensinergikan hasil riset dengan industri, hal itu haruslah sesuai dengan kebutuhan industri. Jika tidak, maka sia-sia sudah hasil riset tersebut tak dilirik sama sekali. Oleh sebab itu, pemerintah terus mewanti-wanti para peneliti untuk melakukan riset sesuai dengan kebutuhan industri.
Namun sayangnya, ada beberapa hasil riset yang memiliki potensi tetapi kurang diperhatikan oleh pemerintah. Berikut hasil riset yang berpotensi tapi kurang perhatian.
Mobil listrik Selo
Mobil listrik Selo ini merupakan karya dari Ricky Elson. Mobil listrik Selo ini merupakan proyek ambisius Ricky bersama mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Mereka berdua, ingin jika Indonesia bisa memproduksi massal karyanya ini di Indonesia.
Namun, mimpi mereka harus terkubur lantaran mobil listrik buatan Ricky sempat dinyatakan tak lolos uji emisi. Hal ini pun membuat langkah mobil Selo untuk diproduksi masal semakin berat. Bahkan, Ricky pernah menuturkan dalam akun Facebook pribadinya untuk melanjutkan proyek tersebut dengan negara tetangga.
Alat penyembuh kanker
Alat penyembuh kanker ini merupakan hasil kajian riset dari Warsito P Taruno selama 15 tahun lamanya. Tak ingin sia-sia, dia pun mengembangkan hasil kajiannya itu untuk penerapan medis. Teknologi tersebut bernama ECCT (Electro-Capacitive Cancer Therapy).
Alhasil, melalui penemuannya itu, sebagian besar orang yang divonis kanker, sembuh dan dapat melanjutkan kehidupannya. Namun sayangnya, beberapa waktu lalu, ada sebuah lembaga pemerintah yang ingin menghentikan hasil risetnya. Sontak, hal tersebut pun langsung dikeluhkesahkan oleh Warsito melalui akun Facebook pribadinya.
Namun, entahlah, tiba-tiba instansi tersebut mempersilakan dirinya untuk melanjutkan risetnya kembali dan bahkan bekerjasama. Persoalan ini pun lantas didengar oleh MenristekDikti, Muhammad Nasir hingga mengunjungi tempat risetnya di Serpong. MenristekDikti pun mengatakan agar hasil inovasinya terus dilanjutkan.
(mdk/lar)