Elon Musk yang Khawatir soal AI, Perusahaan Kecerdasan Buatannya Malah Disebut Dapat Investasi Rp 7,8 Triliun
Hal itu disampaikan dalam laporan Bloomberg yang menyebut xAI dapat investasi jumbo.
Hal itu disampaikan dalam laporan Bloomberg yang menyebut xAI dapat investasi jumbo.
Elon Musk yang Khawatir soal AI, Perusahaan Kecerdasan Buatannya Malah Disebut Dapat Investasi Rp 7,8 Triliun
Elon Musk, CEO xAI, membantah laporan bahwa perusahaan kecerdasan buatannya mendapatkan investasi sebesar USD 500 juta atau Rp 7,8 triliun dari investor untuk mencapai target pendanaan sebesar USD1 miliar.
Laporan tersebut mengklaim bahwa xAI sedang mendiskusikan penilaian sebesar USD15 miliar hingga USD20 miliar, meskipun persyaratannya masih dapat berubah dalam beberapa minggu mendatang.
- Daftar 10 Miliarder Diprediksi Bakal Jadi Triliuner Pertama di Dunia, Ada Nama Prajogo Pangestu Hingga Elon Musk
- Elon Musk Ngamuk Ajak Perang, Penyebabnya Bukan Masalah Sepele
- Luhut Buka-bukaan soal Rencana Elon Musk Investasi di Indonesia
- Menteri Luhut soal Investasi Elon Musk di Indonesia: Kita Lihat Nanti
Mengutip GizChina, Senin (22/1), Musk menyebut laporan tersebut sebagai “berita palsu” dan mengatakan bahwa laporan tersebut tidak akurat.
Dua hari lalu, ada laporan dari Bloomberg yang mengklaim bahwa perusahaan kecerdasan buatan Elon Musk, xAI, telah mendapatkan komitmen USD500 juta atau Rp 7,8 triliun dari investor. Laporan tersebut mengatakan bahwa pendanaan ini bertujuan untuk mencapai target USD1 miliar.
Sumber tersebut enggan mengungkapkan identitasnya karena tidak berwenang berbicara secara terbuka mengenai investasi tersebut.
“Ini adalah berita palsu,” kata Elon menanggapi sebuah tautan di X.
xAI adalah perusahaan kecerdasan buatan yang didirikan oleh Elon Musk. Perusahaan ini bertujuan untuk mengembangkan produk AI generatif yang menghasilkan teks dan gambar yang meyakinkan.
Alat AI juga akan menghasilkan audio dari perintah sederhana. XAI Musk telah mengumpulkan sejumlah dana dari investor.
Perusahaan sedang berupaya untuk mengumpulkan total USD1 miliar dalam pembiayaan ekuitas.
Perusahaan tersebut mengajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS untuk mengumpulkan USD1 miliar dalam penawaran saham.
Di sisi lain, Elon Musk terus menarasikan bahwa AI mampu menggantikan umat manusia. Bahkan justru membahayakan eksistensi manusia.