Dulu Menakut-nakuti Keberadaan AI, Kini Elon Musk Tergoda Bikin Pesaing ChatGPT
Elon musk selalu mengampanyekan bahaya keberadaan AI. Tapi itu dulu. Sekarang lain hal.
Elon musk selalu mengampanyekan bahaya keberadaan AI. Tapi itu dulu. Sekarang lain hal.
Dulu Menakut-nakuti Keberadaan AI, Kini Elon Musk Tergoda Bikin Pesaing ChatGPT
Namanya xAI
Elon Musk pada Rabu pekan lalu mengumumkan pembentukan perusahaan baru yang berfokus pada kecerdasan buatan. Perusahaan yang disebut bakal menandingi ChatGPT ini diberi nama xAI. Pada hari itu, perusahaan telah meluncurkan website resminya dengan terdiri dari 12 tim. "Tujuan xAI adalah untuk memahami sifat sebenarnya dari alam semesta. Kami akan membagikan lebih banyak informasi selama beberapa minggu dan bulan ke depan," tulis informasi dalam website tersebut seperti dikutip CNN, Kamis (20/7).
Seperti biasa, perusahaan tersebut akan langsung dipimpin oleh Elon Musk. Beberapa timnya juga ada yang berasal dari Tesla dan Twitter serta beberapa di antaranya pernah memperkuat Google dan Microsoft.
"Kami telah mengerjakan dan memimpin pengembangan beberapa terobosan terbesar di bidangnya termasuk AlphaStar, AlphaCode, Inception, Minerva, GPT-3.5, dan GPT-4,"
Sebut informasi yang ditulis pada website xAI.
Dulu Bikin Was-was
Terlepas dari itu, Elon adalah pendukung awal OpenAI pencipta ChatGPT, tetapi kemudian mengkritik perusahaan tersebut dan pada akhirnya meninggalkan OpenAI. Dalam sebuah wawancara pada April lalu, Elon mengatakan rencana untuk membuat perusahaan AI barunya. “Kami akan memulai sesuatu yang saya sebut TruthGPT. AI pencari kebenaran maksimum” yang peduli untuk memahami alam semesta,” ungkap dia.
Elon terkesan beberapa kali tak konsisten dengan ucapannya. Misalnya saja pada Februari lalu, Elon Musk memperingatkan pengembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang tidak terkendali menimbulkan potensi ancaman eksistensial bagi umat manusia.
"Salah satu risiko terbesar bagi masa depan peradaban adalah AI. Tapi AI itu positif atau negatif. AI memiliki janji besar, kemampuan besar, tetapi juga, dengan itu ada bahaya besar,"
Ungkap Elon Musk.
"Maksud saya, Anda lihat, katakanlah, penemuan fisika nuklir. Anda memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir tetapi juga bom nuklir. Maka itu perlu untuk mengatur penggunaannya,"
Tambah Elon Musk.
Sebelumnya, Elon juga pernah mengatakan betapa dirinya merasa takut akan kehadiran teknologi AI di masa mendatang. Pernyataan ini dirinya sampaikan terbuka pada suatu kesempatan.