ERI, gelang perekam aktivitas olahraga buatan Hong Kong
Gelang ini nantinya akan meluncur ke pasaran dengan harga RP 1,1 jutaan
Abad 21 mungkin akan berakhir dengan masyarakat yang kelebihan berat badan, atau masyarakat yang sangat bugar. Dengan sejumlah gadget pelacak aktivitas olahraga yang ada saat ini, seharusnya kita akan menjadi masyarakat yang sehat. Salah satu gadget yang membantu aktivitas olahraga kita adalah ERI, sebuah gelang yang juga berfungsi sebagai jam digital sederhana.
Saya menemukan ERI minggu lalu di acara TechCrunch Shanghai di mana startup yang memproduksinya, DigiCare dari Hong Kong, hadir dalam acara tersebut sebagai salah satu eksibitor. Produk ini adalah gelang keren dan kuat tapi sangat tipis (tebalnya 6mm dan beratnya 20g) yang bisa mengidentifikasi apakah Anda berjalan, berlari, berenang, bersepeda, atau memanjat. Gadget ini juga diklaim bisa bertahan selama setengah bulan setelah pengisian penuh.
-
Siapa yang menemukan teknologi sensor elektro optik di smartwatch dan smartphone? Namun, siapa sangka temuan ini berasal dari negara Israel.
-
Kapan smartwatch Olike FW1 diluncurkan? Series FW1 dari Olike Smartwatch seharga Rp799 ini memiliki sensor suhu tubuh yang akurat, memungkinkanmu untuk memantau perubahan suhu tubuh dengan mudah.
-
Smartwatch mana yang cocok digunakan untuk aktivitas di luar ruangan? Dengan teknologi G-Sensor dan sertifikasi IP68, smartwatch ini ideal untuk melacak aktivitas fisik di luar ruangan.
-
Siapa yang terlibat dalam pengembangan Identitas Digital berbasis Blockchain? Oleh karenanya, PANDI juga tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerjasama dengan instansi pemerintahan terkait.
-
Smartwatch apa saja yang cocok untuk anak remaja? Series Katfit One dari Createkat Smartwatch Rp799 ribu cocok untuk anak remaja atau di bawahnya. Dengan bahan strap TPU yang nyaman dan berbagai fitur menarik.
-
Bagaimana Singapura menjadi pusat perkembangan teknologi di Asia Tenggara? "Dari perspektif geografis, Singapura adalah basis yang baik bagi perusahaan teknologi yang ingin memasuki Asia Tenggara dan pasar APAC lainnya," jelasnya.
ERI sekarang mengadakan crowdfunding di Indiegogo, dan mencari dana sebesar USD 50.000 sampai tanggal 31 Desember. Dana tersebut digunakan untuk mengirimkan ERI ke pelanggan di tahun 2014.
Founder dan CEO DigiCare, Jimmy Liao, menjelaskan ke Tech in Asia bahwa 10 orang yang ada di tim startup ini punya pengalaman di perusahaan-perusahaan software dan hardware seperti Nokia, Docomo, dan Huawei. Jimmy mengatakan bahwa mereka ingin melakukan hal yang berbeda dibanding alat pelacak aktivitas olahraga lain dengan menggunakan beberapa hal seperti baterai lengkung, pelacak rute tanpa GPS, pengenal gerakan yang lebih baik, dan menggunakan bahan nano silica. Tapi, meskipun memiliki hal-hal tersebut, pasar mereka adalah pasar yang sulit ditembus.
ERI mirip dengan Fitbit Force yang baru, yang sudah ada sejak bulan Oktober lalu. Belum diketahui yang mana yang didesain terlebih dahulu, tapi bentuk yang bagus bisa membuat produk seperti ini laku.
ERI nantinya akan menyediakan aplikasi yang memperlihatkan gerakan Anda dan memungkinkan Anda membuat tantangan untuk aktivitas olahraga Anda.
Harga normal ERI adalah USD 99 (Rp 1,15 juta) dan punya delapan pilihan warna: hitam, putih, merah, pink, hijau terang, hijau gelap, biru, dan abu-abu. Crowdfunder tercepat bisa membeli produk ini dengan harga USD 39 melalui Indiegogo, tapi kesempatan tersebut sudah diambil oleh orang lain. Tapi, saat ada beberapa model warna hitam dan putih yang tersedia dengan harga USD 59 dan akan dikirimkan bulan depan – lebih awal dari tanggal peluncuran sebenarnya.
Artikel ini pertama kali muncul di Tech in Asia Indonesia
(mdk/dzm)