Futureprenuer sambangi Malang, ajak pelajar sukses di usia muda
Futurepreneur berusaha untuk mengajak pelajar untuk mulai berkarya dan membangun start-up
Dunia maya Indonesia tidak bisa dipungkiri masih dikuasai oleh pemain-pemain internasional, misalnya Google dan Facebook. Keprihatinan ini mendorong Futureprenuer untuk menggelar acara BAKTI BANGSA (Bangun Kemandirian TI Bangsa). Kali ini, kampanye ini singgah di Kota Malang.
Kampanye BAKTI BANGSA di Malang mengunjungi banyak lembaga pendidikan di salah satu kota pelajarnya Indonesia ini, di antaranya sekolah kejuruan paling top di Malang, SMK TELKOM Malang.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Siapa yang terlibat dalam studi tentang penggunaan platform digital di pedesaan Indonesia? Menko Airlangga memberikan apresiasi atas penelitian yang telah dilakukan oleh DFS Lab dan RISE Indonesia dengan dukungan Bill and Melinda Gates Foundation. Studi yang melibatkan multipihak tersebut akan mengeksplorasi dan mendokumentasikan kondisi ekonomi platform di daerah peri-urban dan pedesaan Indonesia saat ini, dengan fokus khusus pada mata pencaharian yang didukung secara digital dan inklusi keuangan.
Guna menyemangati pelajar SMK TELKOM Malang untuk terjun di dunia teknologi atau start-up sedini mungkin, Futureprenuer membawa beberapa tokoh hebat sebagai pembicara. Antara lain, James Tomassouw selaku pendiri Futureprenuer, A. Sapto Anggoro selaku CNO KapanLagi Network, dan Eva Handriyanti selaku dosen STIKI Malang sekaligus anggota RelawanTIK Malang.
Acara Futureprenuer di SMK TELKOM Malang dimulai dengan paparan kondisi internet tanah air, oleh Sapto Anggoro. Menurut petinggi KapanLagi dan juga Sekjen APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) tersebut, pemuda tanah air seharusnya bisa berbicara lebih banyak di kancah start-up dan dunia maya, seperti yang telah dicontohkan oleh developer lokal yang aplikasinya booming, macam PicMix, Icon Pop, hingga Tokopedia.
Nah, untuk mencapai hal itu, dirinya mengungkapkan bila masyarakat Indonesia, khususnya pelajar, harus mulai membuat dan bangga dengan produk IT karya sendiri.
"Bangga dengan milik sendiri, itu yang membuat Korea Selatan, China, dan Jepang maju. Bila hal itu dilakukan, bukan mustahil kita bisa berada di peringkat kelima dunia soal internet," ujar Sapto.
Senada dengan hal itu, James Tomassouw menyatakan bila Futureprenuer memang dibentuk untuk membantu pelajar Indonesia untuk sukses secepat mungkin. Dan hal sederhana pertama yang bisa dilakukan adalah memasang aplikasi smartphone buatan negeri, misalnya aplikasi chatting Zohib Messsenger.
"Dari pada memberi uang pada orang asing, lebih baik memberi uang pada bangsa sendiri, seperti memasang aplikasi buatan anak bangsa. Ini penting, karena banyak dari kita yang tidak menghargai buatan sendiri. Nah, Zohib Messenger adalah salah satu bukti kita tidak kalah dengan Google," ucap pendiri Futureprenuer tersebut.
Selain menerima petuah langsung dari para senior top dunia IT, pelajar SMK TELKOM juga mendengar kisah sukses langsung dari start-up lokal Malang, yakni Kwikku dan Raion Studio.
Di samping Malang, Roadshow kampanye BAKTI BANGSA sendiri juga mengunjungi perguruan tinggi komputer dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di 6 kota besar lain, yakni Surabaya, Jogja, Semarang, Bandung, Denpasar, dan Jakarta. Kampanye Futurepreneur kali ini didukung oleh Klik Indonesia dan KapanLagi Network.
(mdk/bbo)