Gara-gara Toilet, Kapal Selam Tercanggih Ini Tenggelam
Pada 1943, Jerman mempunyai kapal selam tercanggih. Barangkali ini merupakan pertama kali yang pernah dimiliki. Segala macam teknologi termutakhir ada di dalamnya. Dirancang khusus untuk menghindari deteksi musuh. Sehingga, kapal ini disebut begitu mematikan. Tapi akhirnya tenggelam gara-gara toilet. Ini kisahnya.
Pada 1943, Jerman mempunyai kapal selam tercanggih. Barangkali ini merupakan pertama kali yang pernah dimiliki. Segala macam teknologi termutakhir ada di dalamnya. Kapal selam ini bernama U-1206. Dirancang khusus untuk menghindari deteksi musuh. Sehingga, kapal ini disebut begitu mematikan.
Karena kecanggihannya, banyak fasilitas yang disediakan di dalamnya. Salah satunya fasilitas toilet canggih. Kecanggihan ini terletak pada proses pembuangan limbahnya. Umumnya, kapal selam membuang limbah kotoran dari toilet melalui penampungan sementara. Tetapi tidak untuk U-1206.
-
Kenapa kapal selam Nazi tenggelam di Karimunjawa? Berdasarkan sejarahnya, kapal selam Nazi itu ditembak dengan torpedo oleh pasukan sekutu pada tahun 1944.
-
Bagaimana kapal selam Nazi ditemukan? Pencarian akan keberadaan kapal selam Nazi dilakukan oleh Tim Gabungan yang terdiri dari peneliti Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Yogyakarta, penyelam dari Sentral Selam Yogyakarta, serta beberapa penduduk lokal pada tahun 2013.
-
Apa yang ditemukan di lokasi dugaan Kapal Nabi Nuh? Sampel tanah dari puncak tertinggi di Turki mengungkap aktivitas manusia dan material laut.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Siapa yang menemukan kapal selam Nazi? Pencarian akan keberadaan kapal selam Nazi dilakukan oleh Tim Gabungan yang terdiri dari peneliti Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Yogyakarta, penyelam dari Sentral Selam Yogyakarta, serta beberapa penduduk lokal pada tahun 2013.
Para insinyur Jerman telah mengembangkan sistem tekanan tinggi yang menghemat ruangan dan berat yang berharga dengan membuang limbah langsung ke laut. Dengan demikian, tidak ada penampungan limbah toilet dalam kapal selam itu. Namun, sistem ini hanya bekerja dengan baik saat kapal berada di permukaan.
Lalu bagaimana bisa tenggelam?
Kejadian itu bermula saat U-1206 melakukan perjalanan perdananya pada 14 April 1945. Sang kapten, Karl-Adolf Schlitt bersama beberapa kru dibuat pusing. Mereka bingung bagaimana mengoperasikan flush pada toilet canggih itu.
Dilaporkan TheScotsman dan Medium, Senin (19/6), setelah gagal mengetahui cara mengoperasikan mekanisme flush, Kapten Schlitt meminta bantuan salah seorang kru kapal yang diketahui paham teknologi ini.
Sayangnya, kru tersebut secara tidak sengaja salah memutar katup. Akibatnya, kabin kapal mulai terisi campuran air laut dan kotoran manusia.
Air pun segera mencapai baterai tepat di bawah area toilet dan mulai menghasilkan gas klorin yang sangat beracun. Kapten Schlitt segera memerintahkan kapalnya untuk naik ke permukaan.
Saat kapal muncul ke permukaan untuk membuang gas klorin, kebetulan musuh di dekatnya sedang berpatroli dan segera melihat kapal selam itu. Tanpa waktu lama, musuh langsung melancarkan aksi dengan menembakkan bom. Pengeboman hebat pun terjadi, menewaskan satu awakdan merusak kapal dengan parah.
Dengan kapal tak bergerak yang diisi dengan gas klorin, Kapten Schlitt membuat keputusan terakhir untuk membuka katup banjir. Mereka akhirnya mampu meninggalkan kapal dengan menggunakan perahu karet.
Dari 40 orang di dalamnya, empat awak kapal tenggelam. Sisanya dibawa sebagai tawanan perang. Beberapa kru berhasil selamat dari perjalanan sepuluh mil yang berbahaya ke pantai Peterhead sebelum akhirnya ditangkap.
Selang beberapa dekade setelahnya, pada Mei 2012, fakta tentang U-1206 digali dengan menurunkan tim penyelam hingga kedalaman 86 meter. Kapal selam nahas itu berada di posisi 12 mil dari Cruden Bay di Aberdeenshire wilayah Skotlandia.
Kapal selam itu dikatakan dalam kondisi sangat baik meskipun faktanya telah berada di dasar laut selama lebih dari enam dekade.