Google Berkontribusi Ajarkan Anak Deteksi Berita Hoax
Google Berkontribusi Ajarkan Anak Deteksi Berita Hoax
Google yang merupakan raksasa teknologi dunia dan berkiprah di berbagai aspek kehidupan online manusia, ternyata juga memiliki gairah di dunia pendidikan.
Pasalnya, ternyata dalam beberapa tahun belakang, Google meluncurkan kurikulum Be Internet Awesome, yang memfokuskan para pendidik untuk mengajarkan keamanan online para muridnya.
-
Di mana teknologi Google ini akan digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
-
Apa itu Pencarian Aman di Google? Pencarian aman atau SafeSearch adalah fitur yang disediakan oleh Google untuk membantu mengontrol dan membatasi konten yang muncul dalam hasil pencarian, terutama untuk melindungi anak-anak dari konten yang tidak pantas atau tidak sesuai.
-
Kenapa Google disebut akan berhenti beroperasi di Indonesia? Di media sosial pun beredar narasi yang mengeklaim pendiri Google akan menghentikan operasionalnya di Indonesia imbas dari gerakan boikot.
-
Apa kesepakatan yang Google sepakati dengan pemerintah Kanada? "Setelah diskusi ekstensif, kami senang Pemerintah Kanada telah berkomitmen untuk mengatasi permasalahan inti kami melalui Bill C-18, yang mencakup perlunya jalur yang disederhanakan menuju pengecualian dengan ambang batas komitmen yang jelas," jelas Walker.
-
Apa itu akun Google? Akun Google adalah sebuah login utama Google yang terdiri atas satu alamat email dan sandi. Dengan akun Google, Anda dapat mengakses berbagai layanan Google dengan mudah, seperti Gmail, YouTube, Google Drive, Google Maps, Google Play Store, Google Ads, Google Analytics, dan banyak lagi.
-
Kapan Google pertama kali mengumumkan celah keamanan CVE-2024-32896? Meskipun celah tersebut kini telah diperbaiki, sebelumnya peretas berhasil memanfaatkannya dengan menggabungkan beberapa kelemahan perangkat untuk mengambil alih kontrol.
Ternyata, usaha Google tak hanya sampai di situ. Tahun ini, Google juga akan fokus ke media literasi.
Dilansir Engadget via Tekno Liputan6.com, Google bekerjasama dengan Net Safety Collaborative, salah satu program play-to-learn untuk mengajarkan anak cara mendeteksi berita yang menyesatkan, seperti URL palsu atau headline berita yang salah.
Kurikulum ini memiliki beberapa aktivitas play-to-learn, salah satunya Don't Fall for Fake yang mengajarkan anak cara berpikir kritis, sehingga mereka bisa membedakan sumber berita yang kredibel atau tidak dan menentukan apakah suatu URL fake atau asli.
Ada pula aktivitas Share with Care, yang mengajarkan anak cara menjaga reputasi baik di media online dan aktivitas It's Cool to be Kind tentang pelecehan secara online.
Bersamaan dengan diluncurkannya kurikulum ini, Google juga mengumumkan kerjasamanya bersama YMCA dan akan membantu keluarga-keluarga untuk berbincang dengan anak-anak mereka seputar media sosial, cyberbullying dan disinformasi.
Usut punya usut, Google ternyata meradang setelah YouTube sering dituduh menyebarkan informasi sesat, sehingga Google fokus pada topik penyebaran informasi.
Dengan ini, masyarakat bisa lebih bijak dalam memilih dan menyerap konten yang bertebaran secara online.
Sumber: Tekno Liputan6.com
Reporter: Athika Rahma
Baca juga:
Masalah Utama Android Ternyata Ada di Banyaknya Aplikasi Berbahaya
Hati-Hati, Ada Lebih Dari Dua Ribu Aplikasi Berbahaya di Google Play Store!
Google Ajarkan Anak-anak Cara Deteksi Berita Palsu
Google dan PayPal Perluas Kerja Sama Integrasi Sistem Pembayaran
8 CEO Perusahaan Teknologi yang Tidak Mau Ambil Gaji
Google Hentikan Produksi Tablet
Google Dituduh Curi Konten Web Lirik Lagu Genius.com