Google Kucurkan Rp 94 Miliar Untuk Penemu Bug di 2020
Google Kucurkan Rp 94 Miliar Untuk Penemu Bug di 2020
Raksasa software mobile Google mengucurkan dana sebesar USD 6,7 juta atau setara Rp 94 miliar. Hal ini dilakukan untuk menghibahi para penemu bug di sistem dan produk Google di sepanjang tahun lalu 2020.
Mengutip ZDNet via Tekno Liputan6.com, total ada 662 peneliti keamanan di 62 negara yang menginformasikan kerentanan pada produk dan sistem Google pada 2020.
-
Kenapa Google meluncurkan pembaruan keamanan untuk Android? Google baru saja meluncurkan pembaruan keamanan pada bulan September, disertai peringatan bahwa sistem Android menghadapi ancaman.
-
Kenapa Google memutuskan untuk menghentikan dukungan untuk Android Lollipop? Mengutif PhoneArena, Selasa (16/7), menghentikan dukungan untuk Android Lollipop akan memungkinkan para engineer Google untuk fokus pada versi sistem operasi yang lebih baru yang dapat menjalankan fitur-fitur yang masih digunakan hingga saat ini. Hal ini juga memungkinkan Google untuk berkonsentrasi pada peningkatan perangkat kerasnya yang lebih mumpuni.
-
Apa yang lebih disukai pengguna Android dari iPhone? Selain harga yang lebih murah, banyak pengguna Android yang membeli iPhone untuk mendapat fitur-fitur eksklusif ponsel tersebut, seperti iMessage, FaceTime, AirPods, hingga bahkan kemampuan videografi ponsel iPhone yang baik.
-
Bagaimana cara Google memastikan bahwa layanan Google Play masih didukung pada perangkat Android? Halaman dukungan Google yang diperbarui mencatat bahwa layanan Google Play saat ini didukung pada perangkat yang menjalankan Android 6.0 atau lebih tinggi yang dikenal sebagai Marshmallow.
-
Apa yang sering dibandingkan dari pengguna Android dan iPhone? Di tengah banyaknya pilihan, pengguna Android dan iPhone sering kali menjadi dua kelompok utama yang sering dibandingkan.
-
Kapan Google terakhir kali memberikan dukungan untuk Android KitKat? Sebelumnya pada Juli lalu, Google mengakhiri dukungan untuk Android 4.4 alias KitKat.
Sebelumnya di 2019, Google mengalokasikan USD 6,5 juta (setara Rp 91 miliar) untuk para peneliti yang berhasil menemukan dan melaporkan kerentanan di sistem mereka.
Untuk 2020, sebagian besar hadiah diberikan untuk Chrome Vulnerabilities Rewards Program. Total nilai yang diberikan lebih dari USD 2,1 juta kepada peneliti keamanan yang mengidentifikasi 300 bug di browser Google Chrome.
Program hadiah lainnya diberikan untuk program Android. Google mengatakan, telah memberikan USD 1.74 juta kepada peneliti yang menemukan bug di kode OS Android. Sementara sebesar USD 270 ribu disalurkan untuk penemu bug di Google Play Store.
Rincian Hadiah
Berikut adalah rincian program hadiah untuk penemu kerentanan di Android pada 2020:
- Tinjauan Android 11 developer pertama dibayar USD 50.000 untuk 11 laporan bug yang dikirimkan. "Hal ini memungkinkan kami menambal celah secara proaktif sebelum peluncuran resmi Android 11," kata Google.
- Guang Gong dan tim dari 360 Alpha Lab, Qihoo 360 Technology Co.Ltd kini memegang rekor menemukan 8 kerentanan (30 persen dari temuan total). Di mana, Alpha Lab mengirimkan eksploitasi root jarak jauh 1-klik yang menarget perangkat Android terbaru. "Mereka mempertahankan bayaran Android teratas (sebesar USD 161 ribu ditambah dengan USD 40 ribu dari program hadiah untuk Chrome) untuk eksploitasi tahun 2019," kata Google.
- Peneliti lain menemukan dan melaporkan dua kerentanan dan bersaing untuk posisi teratas sepanjang massa dengan hadiah USD 400 ribu.
Dana Hibah
"Kami meluncurkan sejumlah hadiah percontohan untuk memandu peneliti keamanan menuju area minat tambahan, termasuk Android Auto OS, menulis fuzzzer untuk kode Android, dan program penghargaan untuk chipset Android," kata Google.
Di atas itu semua, Google mengatakan, lebih dari USD 400 ribu telah dikirimkan ke peneliti keamanan melalui program hibah penelitian. Program ini dipakai perusahaan untuk mendanai bidang penelitian keamanan yang inovatif.
Ada lebih dari 180 peneliti keamanan yang menerima dana hibah itu tahun 2020.
Para peneliti tersebut mengirimkan kembali 200 laporan bug yang menghasilkan 100 kerentanan terkonfirmasi dalam produk Google dan ekosistem open source Google.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani