Google Minta AS Berhati-hati Soal Keamanan Siber Pasca Pemblokiran Huawei
Menurut Google, justru memblokir Huawei adalah langkah yang salah, terutama dalam pengawasan keamanan siber di sana.
Keputusan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk memblokir operasional Huawei di sana nampaknya mendapat perlawanan halus dari raksasa teknologi Google.
Huawei, yang masuk ke daftar hitam Departemen Perdagangan AS, dianggap tidak mengikuti aturan perdagangan negara adidaya. Bahkan, Huawei juga pernah dituduh melakukan spionase dan mengirimkan informasi vital milik pemerintah AS ke Tiongkok.
-
Apa yang dilakukan Huawei selama berbisnis di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045
-
Bagaimana Huawei menunjukkan komitmennya untuk memajukan Indonesia? Lewat inovasi teknologi dan layanan mereka miliki baik yang bergerak di bidang Carrier Network, Enterprise, Consumer, Cloud, hingga Digital Power, perusahaan asal China ini berkomitmen memajukan Indonesia juga mitra kerja mereka.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
-
Mengapa Telkomsel bermitra dengan Google? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
-
Kenapa Google disebut akan berhenti beroperasi di Indonesia? Di media sosial pun beredar narasi yang mengeklaim pendiri Google akan menghentikan operasionalnya di Indonesia imbas dari gerakan boikot.
-
Siapa yang mendapatkan manfaat dari kerja sama Telkomsel dan Google? Layanan RBM akan tersedia untuk pelanggan Telkomsel di Indonesia dan bagi pelanggan pemegang saham Telkomsel, Singtel, di Singapura, dengan mempertimbangkan ketersediaan perangkat yang sudah mendukung teknologi ini.
Menurut Google, justru memblokir Huawei adalah langkah yang salah, terutama dalam pengawasan keamanan siber di sana.
Dilansir dari The National, Senin (10/6), Google menyatakan pemblokiran Huawei akan memicu raksasa teknologi ini membuat sistem operasi mereka sendiri yaitu dengan memodifikasi Android.
"Google menyatakan, sistem operasi Android yang dimodifikasi Huawei bakal lebih rentan diretas," demikian laporan dari Financial Times.
Google khawatir jika Android yang terbenam di smartphone Huawei tidak bisa menerima update, nantinya Huawei bakal membuat sendiri versi perangkat lunaknya.
Kalau hal itu terjadi, maka akan ada dua versi sistem operasi, yaitu Android asli dan Android hybrid. OS ini berpotensi diretas dan disalahgunakan pihak yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya, keamanan siber AS juga bakal berpotensi dirusak.
Sementara Huawei sendiri memang sempat mengumumkan kehadiran Hongmeng, sistem operasi yang bisa digunakan kalau ke depannya Android tidak lagi bisa dibenamkan di smartphone Huawei.
Huawei bahkan sudah punya toko aplikasi sendiri yang bakal dipasarkan ke seluruh dunia.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Athika Rahma
(mdk/faz)