Google+ tak begitu populer, kenapa?
Nama Google+ kembali menjadi perbincangan publik setelah ditemukan ada kebocoran ratusan ribu data pribadi penggunannya. Sebelum temuan ini, Google Plus sendiri masih kalah dibandingkan layanan lain serupa.
Nama Google+ kembali menjadi perbincangan publik setelah ditemukan ada kebocoran ratusan ribu data pribadi penggunannya. Sebelum temuan ini, Google Plus sendiri masih kalah dibandingkan layanan lain serupa.
Sekadar informasi, Google+ dikembangkan untuk merambah pasar media sosial. Diluncurkan pertama kali pada 2011, layanan ini dimaksudkan dapat bersaing dengan Facebook atau Twitter.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
-
Kenapa Google disebut akan berhenti beroperasi di Indonesia? Di media sosial pun beredar narasi yang mengeklaim pendiri Google akan menghentikan operasionalnya di Indonesia imbas dari gerakan boikot.
-
Mengapa Telkomsel bermitra dengan Google? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
-
Di mana teknologi Google ini akan digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
-
Apa yang ditemukan dengan bantuan Google Earth? Mayat seorang pria yang menghilang tanpa jejak akhirnya ditemukan secara kebetulan berkat Google Earth.
-
Siapa yang mendapatkan manfaat dari kerja sama Telkomsel dan Google? Layanan RBM akan tersedia untuk pelanggan Telkomsel di Indonesia dan bagi pelanggan pemegang saham Telkomsel, Singtel, di Singapura, dengan mempertimbangkan ketersediaan perangkat yang sudah mendukung teknologi ini.
Namun, layanan ini ternyata tidak berkembang jauh. Secara teknis, jumlah pengguna Google+ sebenarnya tidak kalah dari jejaring sosial lain, bahkan salah satu yang terbesar.
Alasannya, Google memberlakukan sistem 'satu akun untuk semua layanan'. Dengan kata lain, pemilik akun Gmail otomatis memiliki akun di layanan lain, seperti Google Drive, Google Play Store, termasuk Google+.
Kendati demikian, tidak banyak pemilik akun Google yang aktif di layanan ini. Dikutip dari Business Insider, Selasa (9/10/2018), masalah Google+ ini sebenarnya sudah lama diprediksi.
Menurut mantan pegawai Google, layanan ini dianggap masih sulit dipakai oleh para pengguna. Sumber lain menyebut layanan ini terlambat hadir di perangkat mobile, sehingga tidak pernah dilirik oleh pengguna.
Alasan lain adalah tidak sepenuhnya internal Google mendukung produk ini. Terlebih, setelah sosok penting di balik Google+, Vic Gundotra, mundur pada 2014.
Google+ sendiri kini dilaporkan akan segera ditutup. Keputusan ini diambil usai ada celah keamanan yang membuat pengembang aplikasi pihak ketiga untuk mengakses profil dan data pribadi pengguna Google+.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustinus Mario Damar
(mdk/faz)