Hacker coba 'penjarakan' pemerintah Jerman
Jerman dianggap telah melakukan konspirasi dengan NSA.
Sekelompok hacker dan organisasi HAM mencoba menuntut pemerintah Jerman lantaran dianggap membantu NSA melakukan tindakan mata-mata. Salah satu yang dituntut adalah Kanselir saat ini, Angela Merkel.
Seperti yang dilansir Mashable (3/2), penuntutnya adalah Chaos Computer Club (CCC), salah satu kelompok hacker terbesar dunia dibantu oleh International League for Human Rights (ILHR). Bersama-sama, keduanya mengirim sebuah komplain pada mahkamah federal Jerman.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Kenapa negara-negara tersebut sering menjadi sasaran hacker? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Bagaimana Jerman menangani ancaman ransomware? Perusahaan-perusahaan di Jerman menghabiskan sekitar USD2.6 miliar atau sekitar Rp 42 miliar untuk memerangi kejahatan dunia maya, dengan 53 persen dibelanjakan untuk keamanan dan sisanya digunakan untuk perangkat keras dan perangkat lunak.
Kelompok tersebut menganggap bahwa Kanselir Jerman melakukan tindakan ilegal dengan melakukan kegiatan penyadapan dan intelijensi. Terlebih, kemudian kegiatan tersebut juga dikoordinasikan dengan NSA dan GCHQ.
"Setelah beberapa bulan menyatakan pendapat, kami sekarang memiliki kepastian bahwa Pemerintah Jerman dan beberapa negara telah melanggar UU kriminal Jerman," kata kelompok tersebut.
Padahal, selama ini sering diberitakan bahwa Jerman adalah salah satu korban penyadapan NSA. Angela Merkel disebut sering jadi sasaran penyadapan oleh NSA.
Baca juga:
#Op Korupsi digelar, situs Demokrat sempat rontok
Ternyata Internet Explorer lebih baik ketimbang Chrome
Tahun 2017, Rusia bakal jadi negara yang paling susah dihack
Setelah tumbang semalaman, situs Partai Demokrat sudah pulih
Hacker Suriah klaim kuasai eBay dan PayPal