Hacker Filipina minta maaf atas aksi peretasan ke situs Indonesia
Permintaan maaf kelompok hacker Blood Sec Hackers ini disampaikan lewat laman Facebook miliknya.
Blood Sec Hackers yang mengatasnamakan perwakilan hacker Filipina akhirnya melakukan aksi minta maaf kepada masyarakat INdonesia atas aksi peretasan yang mereka lalukan dini hari tadi (29/4).
Melalui laman Facebook-nya, Blood Sec Hackers mengunggah postingan yang berisikan kalimat permintaan maaf atas tindakan mereka dan juga menyebutkan jika aksi deface ini semata-mata dilakukan sebagai bentuk protes akan rencana eksekusi mati warga Filipina, Mary Jane Veloso.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
"Salam Indonesia, Atas nama Bloodsec Hacker, kami meminta maaf atas tindakan kami kemarin yang telah mengotori website Anda, kami hanya ingin mengungkapkan rasa simpati kami pada sesama warga negara Filipina, Mary Jane Veloso, yang mendapatkan hukuman mati. Kami menyadari bahwa tindakan yang kami lakukan terlalu ceroboh dan kurang tepat.
Seperti yang Anda lihat, kami sedang memperbaiki setiap kekacauan yang kami buat. Situs-situs yang telah dirusak kemarin sudah dikembalikan. Kami percaya tindakan ini bisa Anda (hacker Indonesia) maklumi." tulis Blood Sec Hackers.
Memang siang tadi, kelompok hacker asal Filipina ini sudah melaporkan jika pihaknya tengah memperbaiki situs yang sempat diretasnya. Bahkan mereka juga mengunggah daftar situs yang sudah kembali tampil normal di laman Facebook mereka.
Baca juga:
Cyber war Filipina vs Indonesia berakhir siang ini?
Indonesian Cyber Army sempat balas aksi hacker Filipina
Hacker Filipina serang Indonesia, tolak eksekusi mati Mary Jane