Hacker Indonesia isyaratkan kembali beroperasi malam ini
Kemungkinan malam ini situs pemerintah Australia akan kembali down atau setidaknya terganggu.
Setelah kemarin vakum menyerang situs pemerintahan Australia, kini pusat komando hacker Indonesia yang digawangi ISD Team mulai bergeliat lagi. Nampaknya, komunitas hacker satu ini mengisyaratkan akan lakukan serangan lanjutan ke negeri kanguru.
Pantauan merdeka.com (27/11), hal ini terlihat dari akun resmi Twitter mereka @ISDOfficialTeam. Dalam pusat komando sementara setelah fanspage mereka hilang, pengasuh akun Twitter ini baru saja meminta para hacker Indonesia untuk segera bersiap-siap.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Dimana serangan hacker paling sering terjadi? Laporan Microsoft menyatakan ada empat negara yang paling sering menghadapi serangan siber. Dilansir dari The Record, Minggu (3/12), Microsoft melaporkan bahwa dalam periode Juli 2022 hingga Juli 2023, lebih dari 120 negara mengalami lebih dari seratus serangan siber.
"siapkan diri kalian . bergabunglah dengan kami !! facebook.com/ISDofficialTeam," tulis akun tersebut.
Hal yang sama juga terlihat dari fanspage Facebook ISD yang kembali dibuat. Dalam fanspage ini, para hacker juga diminta untuk segera bersiap-siap.
"siapkan diri kalian !!," tulis administrator fanspage bernama ISD Team tersebut.
Sebelumnya, serangan hacker Indonesia ke situs Australia memang agak mengendur dalam beberapa hari ini. Hal ini disebabkan karena hilangnya fanspage ISD yang selama ini jadi pusat komando serangan hacker Indonesia ke Australia.
Ada dugaan pihak Australia dan sekutunya mulai gerah dengan kehadiran para peretas Indonesia. Oleh karena itu, Australia dan sekutunya, terutamanya Amerika Serikat mulai menekan jejaring sosial seperti Facebook untuk menutup akun-akun yang dipakai untuk koordinasi serangan para hacker.
"Kerja sama Facebook dengan intelijen Amerika Serikat memang bukan baru, sehingga penghapusan fans page ini pasti merupakan atas upaya campur tangan AS melalui NSA maupun FBI, yang merupakan sekutu Australia menurut perjanjian UKUSA, yang kemudian disebut dengan kehadiran "Lima Mata (Five Eyes)" yang terdiri dari Australia, AS, Kanada, Selandia Baru dan Inggris," ungkap pengamat telematika Heru Sutadi.
Baca juga:
Diciduk polisi, hacker Singapura mengaku gangguan mental
Australia gandeng Facebook tutup fanpage hacker Indonesia
Situs Keamanan Australia sempat pingsan semalaman
Hacker Indonesia kembali tebar mimpi buruk untuk Australia
Pusat komando hacker Indonesia tiba-tiba hilang
Indonesia akan hubungi Edward Snowden soal penyadapan Australia