Hacker Jalur Gaza ciptakan virus baru, serang Israel hingga Amerika
Virus ini dapat mencuri password hingga file komputer
Perusahaan keamanan internet, ClearSky Cybersecurity, baru saja mengumumkan keberadaan virus atau malware baru yang diciptakan oleh grup hacker asal Gaza, Gaza Cybergang.
Grup hacker tersebut diklaim sudah lahir sejak tahun 2012 dan pernah melancarkan beberapa kampanye hacking seperti DownExecute, XtremeRAT, dan MoleRAT. Nah, di tahun ini Gaza Cybergang terendus mengembangkan malware baru bernama DustSky atau NeD Worm.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
Gaza Cybergang menyebarkan virus ini lewat email yang dikirim ke target. Target-target itu tersebar di kawasan Israel, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, Amerika, dan beberapa negara Eropa lain. Harapannya, akan ada pejabat publik atau anggota pemerintahan yang terjebak email spam berisi lampiran bervirus itu.
Selain email, DustSky juga disebarkan lewat link-link download aplikasi palsu. Metode ini disebut ClearSky khusus dibuat untuk menyerang pengembang software. Bahkan, beberapa link situs yang berisi virus DustSky muncul di Freelance.com, situs untuk mencari pekerjaan freelance.
Saat sudah menginfeksi sistem, DustSky dapat dipakai untuk mencuri password dari browser pengguna, mengambil screenshot perangkat, termasuk mencari data di dalam komputer. Cerdiknya, virus ini mempunyai kode khusus yang membuatnya kebal terhadap upaya penghentian dari pakar keamanan internet.
Sumber: Fossbytes
Baca juga:
Merasa pakai 25 password ini? Awas rawan diserang hacker!
Suka curi data, hacker muda ini dihukum penjara 3 abad lebih
10 Perusahaan dengan produk paling rentan diretas hacker selama 2015
10 Software populer paling rawan kena retas dari masa ke masa
Tips lindungi diri dan perusahaan dari kejahatan cyber di tahun 2016
5 Ancaman kejahatan cyber yang bakal booming di tahun 2016